Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencetak laba bersih sebesar USD 168,01 juta atau setara Rp 2,43 triliun (kurs Rp 14.457) pada 2021.
Perolehan laba bersih ini merupakan hal yang fantastis sebab tahun sebelumnya, Bumi Resources justru mencatatkan rugi bersih sebesar USD 338,02 juta atau setara Rp 4,89 triliun (kurs Rp 14.457).Hal tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang telah diaudit yang dilaporkan ke regulator Pasar Modal Indonesia PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (6/5/2022).
Advertisement
Perolehan laba bersih ini merupakan hasil dari meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 27,55 persen dari sebelumnya sebesar USD 790,44 juta (setara Rp 11,44 triliun) pada 2020 menjadi sebesar USD 1.008,21 juta (setara Rp 14,58 triliun). Selain itu perseroan juga diuntungkan dengan perolehan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan Ventura bersama (netto) sebesar USD 276,95 juta.
Setelah dikurangi semua beban, dan pajak, dihasilkan laba tahun berjalan sebesar USD 223,17 juta. Sehingga laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai sebesar USD 168,01 juta.
Dari perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut dihasilkan laba per saham sebesar USD 2,27 per saham atau setara Rp 32.899,73 per saham (kurs Rp 14.477). Pada 2020, BUMI mencatatkan rugi bersih sebesar USD 4,95 per saham.
Per 31 Desember 2021, total aset BUMI tercatat sebesar USD 4,23 miliar atau setara Rp 61,11 triliun. Total aset tersebut terdiri dari liabilitas sebesar USD 3,58 juta atau setara Rp 51,76 triliun, dan ekuitas sebesar USD 646,45 juta atau setara Rp 9,35 triliun. Hingga akhir Desember 2021, saldo BUMI tercatat sebesar USD 1,89 miliar atau setara Rp 27,49 triliun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Operasional
Pada 2021, perseroan mencatat volume penjualan batu bara 79 metric ton (MT) turun 3 persen dari periode sama tahun sebelumnya 81,5 MT. Rinciannya penjualan KPC sebesar 56,9 MT pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 60,2 MT atau susut 5 persen dan Arutmin sebesar 22,2 MT meningkat 4 persen yoy.
Batu bara yang ditambang 78,8 MT pada 2021 dari periode sama tahun lalu sebesar 81,1 MT. Rinciannya dari KPC turun 6 persen tetapi Arumit meningkat 5 persen yoy. Realisasi harga batu bara naik menjadi USD 67,4 per ton pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 44,2 per ton atau meningkat 52 persen yoy.
Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menuturkan, dampak pandemi COVID-19 sangat berpengaruh pada kinerja sektor pada 2021, tetapi sinyal pemulihan di sektor batu bara mulai terlihat dan berlanjut pada kuartal I 2022.
"Dengan kembalinya optimisme sektor, dan tren kenaikan harga batu bara, perseroan berharap dapat meningkatkan kinerja yang signifikan pada 2022," tulis dia.
Ia menambahkan, berlanjutnya fenomena La Nina sejak kuartal IV 2021 perkiraan hingga Mei 2022 berdampak pada output.
Konflik yang terjadi di Eropa Timur dan kesulitan menghadirkan kemampuan energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil, seperti batu bara, harga gas yang tidak terjangkau memperlebar kesenjangan pasokan dan meningkatnya permintaan batu bara.
"Ini juga dapat membuat harga batu bara tetap tinggi tahun ini dan berikutnya," tulis Dileep dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Prediksi 2022
Perseroan perkirakan produksi dari KPC 57 MT-60 MT dan Arutmin 26 MT-29 MT. Sedangkan harga untuk KPC sebesar USD 100/t-USD 120/t dan Arutmin sebesar USD 60/t dan USD 70/t. Biaya untuk KPC sebesar USD 37/t-USD 40/t dan Arutmin USD 27/t-USD 30/t.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham BUMI stagnan di posisi Rp 56 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 57 dan terendah Rp 55 per saham. Total volume perdagangan 1.371.832.900 saham. Nilai transaksi Rp 76,9 miliar dengan total frekuensi perdagangan 4.292 kali.
Bumi Resources Bayar Tranche A Setara Rp 974,32 Miliar
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan telah memproses pembayaran ke-17 sebesar USD 67,8 juta atau sekitar Rp 974,32 miliar (asumsi kurs Rp 14.370 per dolar AS). Pembayaran tersebut dilakukan Bumi Resources melalui agen fasilitas pada Senin, 11 April 2022.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/4/2022), jumlah tersebut yang mewakili pinjaman pokok sebesar USD 63,6 juta atau sekitar Rp 914,08 miliar dan bunga sebesar USD 4,2 juta atau sekitar Rp 60,37 miliar untuk Tranche A.
"Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-tujuh belas hari ini, Perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar USD 613 juta secara tunai (cash),” tulis Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 11 April 2022.
Jumlah tersebut terdiri atas pokok Tranche A sebesar USD 441,8 juta dan bunga sebesar USD 171,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest). Sementara itu, pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Juli 2022.
"Kupon PIK dari tanggal 11 April 2018 hingga 11 April 2022 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi,” pungkasnya.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 12 April 2022, saham BUMI naik 4,55 persen ke posisi Rp 69 per saham. Saham BUMI dibuka stagnan Rp 66 per saham.
Saham Bumi Resourcesberada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 66 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.189 kali dengan volume perdagangan 15.160.524. Nilai transaksi Rp 102,9 miliar.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement