Liputan6.com, Jakarta - Kapal buatan Indonesia berhasil menemukan peminat di Uni Komoro. Kapal yang dibeli adalah kapal angkut LCT yang berkapasitas seberat 800 ton ini. Sebelumnya kapal LCT itu bernama Anugerah Perdana.
Berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri, Sabtu (7/5/2022), setelah dibeli oleh Uni Komoro, kapal ini kemudian diubah namanya menjadi Falk Njema. Kapal senilai 21 miliar Rupiah ini adalah kapal LCT produksi asli Indonesia tepatnya dari sebuah perusahaan galangan kapal di Kota Samarinda Kalimantan Timur.
Baca Juga
Advertisement
Setelah diinspeksi langsung dari tim Teknis Pemerintah Uni Komoro, saat ini kapal angkut Falk Njema dengan panjang 67meter dan lebar 12-meter sedang berlayar dalam perjalanan menuju Uni Komoro sejak 25 April 2022 lalu. Kapal diperkirakan akan menempuh waktu kurang lebih selama kurang lebih 1 bulan menuju Uni Komoro.
“Saya sangat senang sekali karena KBRI Antananarivo dapat berkontribusi meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia dengan Uni Komoro. Pembelian kapal angkut barang (Landing Craft Tank) LCT Falk Njema adalah bukti peningkatan hubungan ekonomi kedua negara tersebut," ujar Benny Yan Pieter Siahaan selaku Kepala Perwakilan RI di Antananarivo-Madagaskar merangkap Uni Komoro.
Kapal Falk Njema nantinya akan digunakan sebagai salah satu sarana moda transportasi angkutan kapal laut antar pulau di Uni Komoro. Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini Uni Komoro mengalami krisis pemenuhan bahan-bahan kebutuhan pokok karena kelangkaan transportasi antar pulau.
Pihak Kemlu RI menyebut dengan terselesaikannya proses pembelian kapal ini, Pemerintah Uni Komoro menyatakan kepuasannya, dan bertekad akan menjajaki pembelian kapal-kapal lainnya dari Indonesia terutama untuk varian kapal kargo dan kapal tongkang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kabar G20
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terus mengecek persiapan pelaksanaan KTT G20. Terbaru, Menko Luhut mengecek kawasan Mangrove Tahura dan Garuda Wisnu Kencana di Bali pada 6 Mei 2022. Dua lokasi ini nantinya akan dikunjungi para pimpinan negara G20.
Kunjungan ke Mangrove Tahura dilakukan untuk melihat pengerjaan area drop off dan pick up zone untuk para delegasi KTT G20 pada November mendatang. Selain itu, Menko Marves juga mengecek pembangunan Wantilan dan area persemaian yang akan dipertunjukkan kepada delegasi.
“Saya minta pengamanan dan kenyamanan para pimpinan negara atau delegasi dapat menjadi perhatian utama, khususnya pada spot utama seperti area wantilan, jalur tracking, titik foto, area persemaian, serta menara pandang dan view deck,” jelas Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/5).
Perjalanan dilanjutkan menuju ke Garuda Wisnu Kencana untuk meninjau jalan dan renovasi kawasan sebagai salah satu lokasi kegiatan G20, dan pengamanan lokasi serta rekayasa lalu lintas.
“Dari simulasi yang dilaksanakan oleh Kapolda Bali perlu diadakan perbaikan dan pelebaran jalan menuju GWK agar memudahkan mobilisasi para pimpinan negara dan delegasi,” ujar Menko Luhut.
Renovasi di kawasan GWK untuk penambahan arsitektural di Gate 3, ramp di Lotus Pond, dan pelandaian ramp di Festival Park juga perlu diperhatikan pengerjaannya sehingga dapat selesai tepat waktu.
“Saya juga meminta kepada Panglima TNI untuk bertanggung jawab membuat Tactical Floor Game (TFG) untuk simulasi, dan mengantisipasi berbagai kejadian, tambahnya.
Hasil dari kunjungan lapangan akan kembali dievaluasi dan difinalisasi pada hari Senin 9 Mei 2022.
“Semua persiapan ini perlu kita siapkan dengan baik dan matang, ini menjadi pesan langsung dari Presiden. Saya minta kerja samanya untuk mempersiapkan yang terbaik untuk pelaksanaan KTT G20 mendatang,” tegas Menko Luhut Binsar Pandjaitan.
Advertisement
Kesempatan Bagi UMKM
Dalam kunjungan ini Menko Luhut didampingi antara lain oleh Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Bali, Dirjen Cipta Karya, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Pangkogabwilhan, Pangkostrad, dan Sesmenko Marves.
Pada kesempatan di Bali kali ini, Menko Luhut turut pula menghadiri pembukaan Pasar Telkomsel Nusa Dua Bali Collection sebagai program aktivasi untuk mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
“Pada pasar ini kita akan menggencarkan terus pengenalan dan penjualan produk UMKM. Harapannya melalui pasar ini seluruh delegasi yang hadir pada berbagai side event, termasuk B20 dan tentunya KTT G20, dapat belanja produk dalam negeri bahkan lebih baik lagi berinvestasi pada produk UMKM Indonesia,” ungkapnya.
Menko Luhut berpesan bagi UKM yang diberikan kesempatan untuk berpromosi di ajang besar ini perlu senantiasa memperhatikan kualitasnya sehingga dapat meninggalkan kesan positif bagi dunia internasional. Kegiatan ini merupakan peluang emas untuk mengenalkan produk UMKM lokal kepada seluruh delegasi G20 dari mancanegara.
“Saya ucapkan selamat kepada Kementerian Koperasi dan UKM, Smesco Indonesia, dan PT Telkomsel atas terselenggaranya acara Telkomsel Pasar Nusa Dua. Semoga ini menjadi awal pertumbuhan ekonomi kita yang lebih baik lagi,” tutup Menko Luhut.
Negara G20 Ramai-ramai Komitmen Dukung Negara Berpenghasilan Rendah
Sebelumnya, Arsitektur keuangan internasional menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan kedua IMF-World Bank Group (WBG) 2022 dan 2nd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG).
Dilansir dari laman Kemenkeu.go.id, Jumat (22/4) dalam pertemuan itu, anggota G20 menegaskan komitmennya untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan, terutama mereka yang berisiko mengalami kesulitan utang.
Di sisi lain, negara anggota G20 juga menyambut baik pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) dan mendorong lebih lanjut pemenuhan ambisi global sebesar USD 100 miliar dari kontribusi sukarela untuk negara-negara yang membutuhkan.
Dengan situasi saat ini, para anggota mengakui peran penting Bank Pembangunan Multilateral (MDB) untuk mendukung pembiayaan pembangunan di negara-negara yang rentan dan dalam meningkatkan partisipasi sektor swasta.
Selain itu, anggota G20 juga berbagi pandangan tentang langkah ke depan untuk meningkatkan ketahanan dan mendukung pemulihan volatilitas aliran modal, serta menegaskan kembali komitmen untuk penguatan dan efektivitas Jaring Pengaman Keuangan Global dengan meletakkan IMF sebagai pusatnya, kata Kemenkeu.
Kemenkeu juga mengungkapkan, G20 akan melanjutkan proses reformasi tata kelola IMF melalui Tinjauan Umum Kuota ke-16 selambat-lambatnya 15 Desember 2023.
G20 juga membahas kemajuan dari pelaksanaan Kerangka Kerja Bersama G20 tentang perlakuan utang, dan langkah-langkah selanjutnya untuk memastikan implementasi yang lebih tepat waktu, teratur, dan terkoordinasi serta dapat diprediksi.
Advertisement