Liputan6.com, Jakarta - Chelsea menyetujui persyaratan menjual klub sepak bola seharga 4,25 miliar pound sterling (sekitar Rp76 triliun) pada sekelompok perusahaan yang dipimpin Todd Boehly, menggantikan Roman Abramovich sebagai pemilik sebelumnya. Boehly sendiri tercatat sebagai salah satu pemilik tim bisbol LA Dodgers dan memiliki saham untuk tiga tim olahraga di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), lapor BBC, seperti dilansir Sabtu (7/5/2022).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Boehly adalah seorang investor dan pengusaha asal AS dengan kekayaan bersih yang dilaporkan sebesar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp65 triliun), menurut Forbes. Ini bukan pertama kalinya ia menunjukkan minat pada sepak bola, dengan laporan menunjukkan Boehly pernah mencoba membeli Tottenham Hotspur pada 2019, mengutip Marca.
Baca Juga
Advertisement
Boehly sebelumnya telah mengungkap beberapa strategi dan kunci kesuksesannya. "Saat saya bernegosiasi, tujuannya bukan mendapat kesepakatan terbaik untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua pihak," kata Boehly pada reuni sekolah di Maryland, seperti dikutip dari Daily Mail.
Ia menambahkan, "Kebanyakan orang mencoba memeras setiap sen untuk diri mereka sendiri. Strategi itu memberi mereka lebih banyak uang pada satu kesepakatan tertentu, tapi itu tidak membangun kepercayaan atau hubungan jangka panjang."
Setelah lulus dengan gelar di bidang keuangan, karier bos Chelsea ini dimulai sebagai CS First Boston di New York pada 1996, sebuah divisi dari Credit Suisse. Ia kemudian pindah ke JH Witney & Co, dan kemudian ke Guggenheim Partners pada 2001.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Seorang Filantropi
Todd Boehly telah bekerja bersama Mark Walter untuk waktu yang cukup lama, dengan yang terakhir juga bagian dari konsorsium Chelsea. Ia pun dikenal karena filantropinya setelah berinvestasi di sejumlah badan amal.
Dalam pembelian Chelsea, Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter, dan Hansjoerg Wyss jadi nama-nama yang terlibat. Hasil penjualan klub akan disimpan ke rekening bank Inggris yang dibekukan dengan, seperti yang dijelaskan klub, niat untuk disumbangkan untuk tujuan amal.
Selanjutnya, 1,75 miliar pound sterling (sekitar Rp31 trilun) akan disisihkan untuk keuntungan klub.
Sementara itu, pemilik Chelsea sebelumnya, Roman Abramovich, kabarnya bakal berupaya mengambil alih klub La Liga Spanyol, Valencia FC. Hal ini disampaikan Miguel Zorio, rival Abramovich yang juga ingin mengakuisisi Los Che.
Seperti diketahui, konglomerat asal Rusia itu baru-baru ini terjerat masalah akibat invasi Ukraina. Taipan berusia 55 tahun itu dituding punya hubungan dekat dengan rezim Vladimir Putin, yang membuat aset-asetnya disita pemerintah Inggris.
Advertisement
Terdampak Hubungan Abramovich
Hukuman atas Roman Abramovich tak pelak membuat Chelsea turut terdampak. Raksasa Liga Inggris itu sempat terancam jatuh miskin lantaran sumber-sumber pendanaannya ditutup. Menanggapi situasi tersebut, Abramovich memutuskan menjual The Blues.
Melansir laporan Mirror, Los Che memang tengah dilanda kesulitan. Pemiliknya, Peter Lim, memilih menguangkan klub La Liga tersebut.
"Peter Lim mencoba menjual klubnya di London seharga 250 juta euro, tapi belum berhasil. Belakangan, ia membocorkan ke media internasional bahwa ia telah menerima dua tawaran pembelian, (yakni) dari saya dan dari oligarki Rusia (pemilik) Chelsea," ujar Zorio melalui surat yang dikirim pada Plaza Deportivo, seperti dikutip dari Daily Star.
"Setelahnya, saya mengatakan pada (Abramovich) bahwa ia harus memilih antara mengeluarkan 50 juta euro per tahun sebagai kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan atau menjual (klub) pada kami. Entah ia suka (pilihan itu) atau tidak," sambungnya.
Kekayaan Roman Abramovich
Menurut Forbes pada 2019, kekayaan bersih Abramovich tercatat sekitar 12,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS), menjadikannya orang terkaya ke-11 di Rusia. Kariernya tidak selalu mulus, karena Abramovich telah mengalami banyak masalah selama bertahun-tahun.
Pada 2008, The Times melaporkan bahwa mantan bos Chelsea ini membayar miliaran dolar dalam suap politik dan biaya perlindungan sebagai imbalan atas saham aset minyak dan aluminium Rusia, menurut dokumen pengadilan. Ia juga memiliki masalah dengan Layanan Antimonopoli Rusia.
Kepemilikan saham Abramovich di berbagai bisnis di industri baja, pertambangan batu bara, dan gas alam telah membuatnya berbenturan dengan kelompok kampanye perubahan iklim. Ia pun tercatat mengambil kepemilikan Chelsea FC pada Juni 2003.
Melalui 100 persen kepemilikan saham di perusahaan induk Fordstam Limited yang berbasis di Inggris, Abramovich membeli klub dari Ken Bates, yang kemudian membeli Leeds United. Sejak diambil alih, Chelsea telah memenangkan 18 trofi, termasuk dua gelar Liga Champions, lima gelar Liga Inggris, dan yang terbaru Piala Dunia Antarklub 2022.
Investasi besar-besaran Abramovich di klub memang telah membangun Chelsea, tapi di sisi lain juga menimbulkan kerugian serius. Chelsea berutang sebesar 2 miliar dolar AS pada Abramovich, menurut laporan Front Office Sports.
Laporan itu bervariasi, tapi konsensus awal adalah ia merogok kocek minimal 2,5 miliar dolar AS untuk klub. Miliarder Rusia ini dikenal karena jari pemicunya yang cepat dalam memilih pelatih, dengan Chelsea memiliki 14 pelatih berbeda selama 19 tahun ia bertugas.
Ini termasuk satu tugas oleh Rafa Benitez dan dua oleh Guus Hiddink dengan label "sementara." Pelatih dengan masa jabatan terlama di bawah kepemilikan Abramovich adalah Jose Mourinho, yang bertugas selama tiga musim, antara 2004--2007.
Advertisement