Liputan6.com, Balikpapan - Usai sebulan penuh berpuasa Ramadan, biasanya pola makan sebagian masyarakat di hari lebaran Idul Fitri kembali tidak terkendali.
Hidangan makanan saat lebaran seperti makanan bersantan, berlemak hingga minuman soda tersedia. Secara otomatis jika makanan dan minuman itu dikonsumsi berlebihan penyakit diabetes dan hipertensi dapat menyerang.
Baca Juga
Advertisement
Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Balikpapan melaporkan beberapa kasus penyakit yang mengalami peningkatan pasca lebaran, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), hipertensi dan diabetes.
"Iya, habis lebaran ini kami menerima laporan yang paling banyak itu kasus hipertensi, stroke, dan diabetes yang menjadi tidak terkendali. Mungkin ini karena ada perubahan pola makan ketika Idul Fitri," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, pada Minggu (7/5/2022).
Dia menjelaskan penyakit ISPA rata-rata dialami oleh anak-anak, sementara hipertensi dan diabetes banyak menyerang orang dewasa dan lansia.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Saksikan Video Pilihan Ini:
ISPA
Tercatat kasus ISPA di Balikpapan mencapai 156 orang, di urutan kedua kasus hipertensi berjumlah 130 kasus, dan di urutan ketiga itu diabetes ada 40 kasus.
Meningkatnya jumlah pasien yang mengidap tiga penyakit tersebut membuat tenaga kesehatan harus bekerja keras. Sejak H+1 lebaran banyak masyarakat yang datang ke rumah sakit dan puskesmas untuk berobat. Untuk itu petugas medis terus disiagakan hingga libur lebaran ini berakhir.
"Petugas medis kita di Puskesmas selalu siaga. Memang habis lebaran ini banyak yang makan tidak terkendali, makan bersantan, minuman manis-manis dan soda, jadi bisa menyebabkan hipertensi dan diabetes," terang Dio sapaan akrabnya.
Dia mengimbau agar masyarakat dapat mengatur pola makan yang sehat, serta tidak banyak mengonsumsi makanan yang mengandung santan, berlemak dan bersoda.
Advertisement