Liputan6.com, Jakarta Video rombongan pesepatu roda melintas dan menghalangi pengendara bermotor di ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan viral di media sosial.
Dilihat dari akun twitter @pativ7, ada sebuah rekaman video berdurasi 41 detik. Terlihat, pengemudi mobil merekam rombongan pemain sepatu roda yang berjalan di lajur tengah ruas jalan raya. Rombongan sepatu roda menghalangi pengguna jalan lain yang melintas di lajur yang sama.
Advertisement
Saat itu, pengemudi mobil merah menyalip rombongan sepatu roda dari sisi sebelah kanan. Pengemudi sempat menegur salah satu pemain sepatu roda. Namun, dia terlihat tak terima dan malah memarahi pengemudi mobil.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyebut, pemain sepatu roda telah melanggar aturan. Menurut dia, jalur yang dilalui tak diperuntukkan bagi pemain sepeda roda.
"Itu tentu tidak boleh dilakukan di tengah jalan seperti itu karena bukan track buat sepatu roda. Tentu akan mengganggu pengguna jalan yg lain, selain itu berbahaya bagi keselamatan para pelaku sepatu roda tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).
Zulpan menyampaikan, pihaknya akan mengusut terkait viralnya video tersebut. Dalam hal ini, bakal mencari pemain sepatu roda yang terekam kamera bermain di ruas jalan Gatot Subroto.
Zulpan menyebut, mereka akan diberikan sanksi berupa teguran.
"Kami menegur dan menertibkannya. Ya (sanksi lain) bila mereka mengulangi lagi perbuatan yang sama. Tapi kita kedepankan tindakan persuasif dengan teguran saja dulu," tandas dia.
Fasilitas Sudah Disediakan
Sementara itu,Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berterima kasih kepada warga yang telah mengirimkan video tersebut. Dia berjanji akan menindak gerombolan orang yang bermain roller skate di jalan raya.
"Kami tindak lanjuti," kata Riza dikutip dari akun Twitter resmi miliknya.
Riza menyayangkan peristiwa itu terjadi saat Pemprov DKI telah memiliki tempat untuk bermain sepatu roda. Dia mengatakan arogansi di jalan raya tak hanya dapat merugikan diri sendiri tapi juga banyak orang.
"Fasilitas umum harus sesuai peruntukkan dan ketentuan. Sudah ada tempat bersepatu roda. Arogansi di jalan merugikan diri & banyak orang," ungkap Riza.
Advertisement