Liputan6.com, New York City - Perguruan tinggi di Washington, D.C., New York, Pennsylvania, Massachusetts, Connecticut, dan Texas telah menerapkan kembali berbagai tindakan pencegahan virus, sementara Howard University beralih ke pembelajaran jarak jauh di tengah lonjakan kasus di ibu kota negara itu.
Summer Bain, adalah mahasiswa Fakultas Hukum dari Columbia University di New York, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (9/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Saya kira mandat masker harus tetap diberlakukan karena kita masih dalam pandemi. Setiap kali mandat masker berakhir, COVID-19 hanya cenderung melonjak. Jadi saya tetap memakainya. Saya mengerti mengapa orang lain menganggap tidak seharusnya demikian, tetapi juga menganggap kesehatan masyarakat sangat penting dan kita tidak bisa melakukan pendekatan perseorangan yang sangat baik bagi kesehatan masyarakat karena begitulah penyakit menyebar," katanya.
Ini adalah tahun akademik ketiga berturut-turut yang telah dibatalkan oleh Corona COVID-19, yang berarti mahasiswa tahun ketiga belum juga mengalami tahun kuliah yang normal.
Mandat masker sebelumnya secara luas dicabut setelah liburan musim semi karena jumlah kasus turun setelah melonjak pada musik dingin akibat varian omicron.
Tetapi beberapa kota Timur Laut AS telah mengalami peningkatan kasus dan rawat inap dalam beberapa minggu terakhir, karena subvarian BA.2 omicron terus menyebar dengan cepat ke seluruh AS.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendekatan dari New York City
Di Washington, tingkat infeksi COVID meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan April. Selain American University, Georgetown dan George Washington University juga memberlakukan kembali mandat masker untuk di dalam ruangan.
Universitas Columbia di New York City mengambil pendekatan serupa. Banyak perguruan tinggi, seperti Columbia, mencatat bahwa program pemantauan tes mereka mendapati lebih banyak kasus.
Gabrielle Pereira, mahasiswa baru jurusan Bahasa Inggris di Columbia University mengatakan, "Saya kira Columbia University sedikit tidak bertanggung jawab, saat penyakit begitu merajalela sekarang - banyak yang saya kenal jatuh sakit, hanya memberlakukan mandat di ruang kela, bagi saya seperti kemunduran."
Meskipun banyak mahasiswa menghendaki penggunaan masker banyak juga mahasiswa yang menggerutu, seperti Neeraj Sudhakar, seorang mahasiswa pascasarjana di Columbia University yang mempelajari teknik keuangan.
"Kita sampai pada titik di mana kita bosan mengenakan masker. Kita mungkin sudah memiliki tingkat vaksinasi 99%, jadi pada titik ini saya kira kita hanya perlu melangkah ke depan dan memperlakukannya sebagai endemik daripada kembali ke apa yang kita lakukan selama dua tahun terakhir," katanya.
Advertisement
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Positif COVID-19
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken positif mengidap COVID-19, pada Rabu (4/5). Pihak departemen mengatakan bahwa Blinken akan mengubah jadwal kerjanya menjadi virtual.
“Menteri sudah divaksinasi penuh dan diberi suntikan penguat untuk melawan virus ini. Ia hanya menderita gejala ringan,” kata pihak departemen dalam pernyataannya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.
Antony Blinken tidak bertemu dengan Presiden Joe Biden dalam beberapa hari terakhir, dan Biden tidak termasuk ke dalam daftar orang yang memiliki riwayat pertemuan dengan sang menteri dalam beberapa waktu terakhir, tambah pernyataan itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan Blinken tidak akan menyampaikan pidato tentang kebijakan China yang sudah lama ditunggu pada Kamis (5/5) ini.
“Dia berharap bisa kembali ke kantor dan melakukan tugas dan perjalanan sesegera mungkin,” kata pernyataan itu.
Blinken adalah tamu yang hadir dalam acara di hotel di Washington pada Sabtu (30/4) malam untuk acara makan malam tahunan dengan para koresponden Gedung Putih.
Trevor Noah, pelawak yang memperkenalkan Biden dalam acara itu, bergurau bahwa makan malam itu merupakan super spreader event atau acara “yang dapat menyebarluaskan Corona COVID-19.”
Salah Satu Anggota Tim Media Menlu Antony Blinken Dikabarkan Positif COVID-19
Tahun lalu, saat kunjungannya ke Indonesia, salah satu anggota dari tim media yang bawa oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dikabarkan positif COVID-19.
Melissa Goh, seorang jurnalis sekaligus Kepala Biro Malaysia untuk media Channel News Asia menyampaikan informasi tersebut lewat akun Twitter pribadinya.
"Salah satu pers corp Menteri Luar Negeri AS dinyatakan positif COVID-19. Wisma Putra baru mengetahuinya setelah jumpa pers usai," cuit @MelGohCNA, Rabu (15/12/2021).
Tak disebutkan secara pasti dari media mana jurnalis yang bertugas mengikuti kunjungan kerja Antony Blinken.
Belum dikonfirmasi pula, bagaimana kondisi terkini dari Menlu Antony Blinken.
Sehari sebelumnya, Antony Blinken dan rombongan terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Indonesia.
Pada Senin (14/12) Blinken melakukan pertemuan dengan presiden Jokowidodo dan selanjutnya pada Selasa (15/12) melakukan kunjungan ke Gedung Pancasila menemui Menlu Retno Marsudi.
Sempat pula, pada Selasa pagi Blinken melakukan pidato di Universitas Indonesia.
Dalam agenda tersebut Antony Blinken turut mengunjungi Universitas Indonesia untuk memberikan pidato tentang relasi AS dan Indo-Pasifik, Selasa (14/12/2021). Ia mendukung kerja sama Indo-Pasifik, kesehatan, perubahan iklim, hingga membahas China.
Advertisement