Liputan6.com, Los Angeles - Bukan rahasia lagi, Madonna memang punya relasi kurang baik dengan Vatikan. Ia dicap telah melakukan penistaan agama dalam penampilannya di Roma, Italia, 2006 silam. Kini, dua windu setelah kejadian tersebut, pelantun "Material Girl" tersebut rupanya ingin berdamai dengan Gereja Katolik Roma.
Ia bahkan secara terang-terangan mencolek Paus Fransiskus lewat akun Twitter resminya pada Kamis (5/5/2022) lalu. "Hello @Pontifex Francis —I’m a good Catholic. I Swear! I mean I don’t Swear! (Halo @Pontifex Fransiskus—aku adalah penganut Katolik yang baik! Aku bersumpah! Maksudku, aku enggak bersumpah serapah)," begitu awal cuitan Madonna.
Selanjutnya, ia mengutarakan keinginannya untuk bertemu sang pemimpin agama ini.
"Sudah beberapa dekade sejak aku membuat pengakuan terakhirku. Mungkinkah kita suatu hari bertemu dan mendiskusikan beberapa hal yang penting?" ia melempar pertanyaan.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merasa Tak Adil
Madonna melanjutkan, "Aku telah tiga kali dikucilkan. Rasanya tak adil. Tertanda, Madonna."
Hingga artikel ini ditulis, cuitan penyanyi 63 tahun ini telah di-retweet hampir 3 ribu kali dan disukai 19 ribu warganet. Namun Paus Fransiskus masih bergeming. Permintaan Madonna ini belum mendapat reaksi, termasuk dari akun resmi @Pontifex.
Advertisement
Tiru Penyaliban
Kilas balik 16 tahun lalu, hubungan tak akur Madonna-Gereja Katolik ini dimulai dalam turnya yang bertajuk Confessions Tour. Diwartakan People kala itu, ia tampil dalam konser yang tiketnya ludes di Roma, dan jarak lokasi penyelenggaraan hanya sekitar satu mil dari Kota Vatikan.
Dalam salah satu aksi panggungnya, ia bergaya meniru momen penyaliban. Madonna mengenakan mahkota berduri palsu, dan ia diangkat ke salib yang penuh berisi gliter.
Penampilan tersebut menuai protes keras dari Gereja Katolik, dan dinilai sebagai sebuah penistaan.
Dinilai Sebagai Tindakan Kebencian
Dilansir dari Page Six, kala itu Kardinal Ersilio Tonini berbicara kepada publik dengan persetujuan Paus Benediktus XVI. Ia menganggap aksi panggung wanita ini kelewatan.
"Menyalib dirinya dalam konser di kota para Paus dan martir adalah tindakan kebencian secara terang-terangan. Ini adalah skandal dan sekadar mencari publisitas," tutur sang Kardinal, seperti diwartakan Standard kala itu.
Madonna sendiri menyatakan ia dibesarkan dalam agama Katolik, tapi ia tak suka dikekang aturan. "Aku suka memprovokasinya, itu ada di DNA-ku. Tapi sembilan dari 10 momen, aku punya alasan untuk ini," kata Madonna kepada Harper's Bazaar pada 2013.
Advertisement