Liputan6.com, Jakarta - Film KKN Desa Penari masih bikin penasaran. Hingga saat ini nama desa asli tempat Desa Penari berada belum juga terungkap.
Kontroversi kebenaran Desa Penari sempat hangat diperbincangkan masyarakat. Seorang pengguna Twitter pada 2019 lalu sempat menyoal tentang Desa Penari tersebut. Namun, nama desa tersebut kembali bikin penasaran saat film KKN Desa Penari tersebut tayang.
Baca Juga
Advertisement
Kisah menyeramkan para mahasiswa mengenai KKN di Desa Penari ini ditulis oleh sebuah akun twitter dengan nama SimpleMan. Dalam kicauannya, ia menyebutkan bahwa kisah horor ini diawali dari sekelompok mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur.
Mahasiswa itu disebut menjalani KKN di Kabupaten B. Dalam kisah aslinya, jumlah peserta KKN di Desa Penari sebanyak 14 orang. Tetapi di dalam film, jumlahnya dikurangi hanya menjadi enam orang saja. Tujuannya agar karakternya lebih sederhana dan mudah dikelola.
Di film, keenam mahasiswa itu adalah Bima, Widya, Wahyu, Anton, Nur, dan Ayu. Lokasi itu kemudian dikenal sebagai Desa Penari karena mereka masih mempertahankan tradisi, berupa tarian lokal mereka. Mereka diceritakan melanggar beberapa norma dan larangan Desa Penari. Tindakan mereka disebut tidak pantas dan tak bermoral.
Film KKN di Desa Penari yang bergenre Horor sudah tayang di bioskop sejak 30 April 2022. Pemeran utamanya Tissa Biani dan Achmad Megantara. Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sinopsis Film
KKN Di Desa Penari menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Nur diperankan oleh Tissa Biani, sedangkan Widya diperankan Adinda Thomas, Ayu oleh Aghniny Haque), Achmad Megantara berperan sebagai Bimqa, Calvin Jeremy berperan sebagai Adam dan Wahyu diperankan M.Fajar Nugraha. Mereka tidak pernah menyangka kalau desa yang mereka pilih ternyata bukanlah desa biasa.
Pak Prabu yang diperankan Kiki Narendra sang kepala desa memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju Tapak Tilas. Tempat misterius itu mungkin ada hubungannya dengan sosok penari cantik yang mulai mengganggu Nur dan juga Widya.
Satu per satu mulai merasakan keanehan desa tersebut dan Bima pun mulai berubah sikap. Proker KKN mereka berantakan, tampaknya penghuni gaib desa tersebut tidak menyukai mereka. Nur akhirnya menemukan fakta mencengangkan bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut.
Teror sosok penari misterius semakin menyeramkan, mereka mencoba meminta bantuan Mbah Buyut dimainkan oleh Diding Boneng dukun setempat. Namun sudah terlambat, mereka terancam tidak akan bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu.
Advertisement
3 Catatan
KKN Di Desa Penari menyisakan tiga catatan penting. Pertama, bahasa Jawa yang digunakan tidak natural. Misalnya, nyelokoi (mencelakai) semestinya nyilakani. Kata kelakuane bisa dikoreksi menjadi solahbawane atau tumindake. Laopo kamu seharusnya laopo kon, atau laopo kowe, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.
Kedua, latar belakang karakter terasa samar. Ini berdampak pada pengembangan karakter secara keseluruhan. Ketiga, dampak dari samarnya latar belakang tokoh membuat babak kedua terasa agak melelahkan.
Tak hanya itu, sebenarnya film ini berusaha mengaburkan antara fakta dan fiksi. Jika memang nama Desa Penari tersebut benar ada, mereka sengaja menyembunyikan nama tersebut.
Terlepas dari para mahasiswa KKN di Desa Peanari, sampai saat ini belum juga yang bersedia mengungkap letak Desa Penari yang sesungguhnya. Hal itu yang sengaja agar semakin banyak orang yang penasaran.
Tebak-tebakan
Sampai sekarang, belum ada yang tahu jelas lokasi KKN Desa Penari tersebut. Namun, sejumlah warganet berusaha mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang mengarah pada suatu desa di ujung timur Pulau Jawa.
Nama-nama lokasi tersebut hanya menyebutkan inisial saja, yakni Kota B, Kecamatan K, Alas (hutan) D, dan Desa J. Tak ada satu pun yang menyebutkan namanya secara gamblang.
Hal itu yang membuat letak Desa Penari makin misterius. Orang masih tetap penasaran ingin memastikan letak desa tersebut. Sejauh ini, Desa Penari ramai disebut berada di Kabupaten Banyuwangi.
Pasalnya, kota ini terkenal dengan identitasnya sebagai kota penari tradisional. Dugaan itu muncul karena kota tersebut sempat disinggahi para mahasiswa dari sebuah universitas pada 2019 untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun setelah itu, tidak ada lagi mahasiswa yang dikirim untuk melaksanakan KKN di sana.
Advertisement