Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Alam Tarakan kembali menuai penghargaan yang positif. Apresiasi terhadap kinerja yang terus ditingkatkan manfaatnya kepada masyarakat, membuat Perumda Tirta Alam Tarakan mendapatkan penghargaan di ajang Top Business Awards 2022 di Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Tiga penghargaan berhasil diborong dari ajang yang berlangsung di Jakarta, Rabu (20/4/2022). Pertama, Perumda Tirta Alam Tarakan dinobatkan penghargaan Top BUMD Awards Kategori Bintang 5.
Advertisement
Selain itu, Direktur Utama Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan, juga mendapatkan penghargaan sebagai Top CEO BUMD Awards 2022.
Penghargaan di ajang ini memang bukan pertama kali didapatkan Perumda Tirta Alam Tarakan. Tahun sebelumnya, perusahaan yang dipimpin Iwan Setiawan ini juga meraih penghargaan di acara yang sama. Namun, tahun ini terasa lebih bergengsi karena Perumda Tirta Alam Tarakan meraih penghargaan tertinggi dari ajang ini, yaitu bintang 5.
“Banyak yang kami lakukan sehingga bisa mendapatkan bintang 5, tahun lalu kami menyetor dividen sebesar 4,3 Miliar, tahun ini kami menyetor 8,1 miliar. Dari sisi pelayanan, kami buat aplikasi mempermudah masyarakat, terus dari aset, manajemen, keuangan terus kami benahi, bisa dibilang, PDAM saat ini sudah cukup maju dengan segala pembenahannya,” ungkap Iwan Setiawan.
Perubahan PDAM Sehingga Menjadi Top Brand Awards 2022
PDAM Tarakan telah banyak mengalami perubahan, terutama di masa kepemimpinan Iwan Setiawan, selaku Direktur Utama PDAM Kota Tarakan. Begitu banyak perubahan yang dilakukan, baik dalam konteks internal maupun eksternal perusahaan. Perubahan tersebut terus diperjuangkan secara komit untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tarakan dan memberikan kontribusi yang besar untuk daerah.
Dalam melakukan perubahan yang sangat banyak dan juga besar, Direktur Utama PDAM Kota Tarakan menjalankan 7 poin yang menjadi instrumen pentingnya. Dari mulai restrukturisasi perusahaan sampai dengan digitalisasi terkait dengan pembayaran tagihan.
“Yang pertama, kami melakukan restrukturisasi perusahan, perusahaan kalau mau profesional, harus mengikuti cara kerja perusahaan yang betul-betul professional, satu contoh, ada karyawan yang 17 tahun di satu jabatan, kita harus rolling mereka, supaya tidak bosan dan ada tantangan dalam bekerja,” tutur Iwan.
Mindset karyawan yang bekerja dalam perusahaan juga tak luput dari poin yang disampaikan olehnya, setelah mindset yang diubah dan dikuatkan untuk mengarahkan perusahaan dalam menjalankan bisnis secara profesional, manajemen pun diubah. Perubahan dalam manajemen perusahaan ditujukan untuk menciptakan transparansi secara internal maupun eksternal.
“Kami melakukan efisiensi, kami membeli barang apa yang kami butuhkan, bukan apa yang kami inginkan, dan ini berdampak kepada sistem pengadaan. Sistem pengadaan kita semakin terbuka, tidak main belakang lagi,” ujarnya.
Pelayanan responsif juga menjadi poin yang dimasukkan oleh Pak Iwan dalam melakukan perubahan untuk PDAM Kota Tarakan.
“Sekarang, sudah tidak ada lagi, pelayanan yang lambat untuk masyarakat, semua ditangani secara cepat dan responsif, “ kata Iwan.
Advertisement
Berhasil Penuhi Beberapa Aspek
PDAM Kota Tarakan juga tidak anti terhadap digitalisasi. Selain sinergitas yang kuat dengan stakeholder terkait dalam hal ini Wali Kota Tarakan, digitalisasi juga terus dikembangkan.
Masyarakat sudah bisa merasakan pelayanan yang cepat tanggap, juga praktis dalam hal pembayaran tagihan. PDAM Kota Tarakan juga bekerja sama dengan bank untuk mempermudah masyarakat dalam membayar tagihannya.
Sinergitas yang kuat antara PDAM dengan Wali Kota juga menjadi elemen sentral dalam keberhasilan PDAM mendapatkan penghargaan Top Brand Awards 2022.
“Saya tidak sadar, dukungan Pak Wali Kota itu sebesar 50-70%. PDAM yang maju dan bisa berubah, antara lain karena manajemen PDAM melakukan sinergi yang kuat dengan Wali Kota, siang dan malam saya selalu membahas terkait PDAM dengan pak wali,” ujar Iwan.
“Terus terang, masyarakat juga memiliki kontribusi besar dalam pelaporan dalam kendala di lapangan, jadi kami sangat berterima kasih kepada masyarakat atas kontibusi untuk membuat PDAM jauh lebih baik,” tambahnya.
Pada akhirnya, penghargaan ini diserahkan setelah tim juri menilai dari berbagai aspek. Pertama, kinerja bisnis yang baik dan berkelanjutan. Kedua, upaya untuk terus melakukan perbaikan.
Ketiga, kontribusi dalam pembangunan daerah. Keempat, strategi untuk mendukung bisnis di masa pandemi atau kenormalan baru. Dan PDAM Kota Tarakan telah berhasil memenuhi aspek tersebut.
Rencana PDAM Ke depan
Tarakan merupakan sebuah pulau yang sangat bergantung pada PLN. PDAM pun tidak terlepas dari ketergantungannya terhadap PLN. dari ketergantungannya itu, PLN sangat mempengaruhi kualitas pelayanan dari PDAM.
“Kalau PLN mati, air akan keruh, karena terjadi turbulensi dalam pipa. Jadi kami coba lakukan pembelian genset secara bertahap, jadi jika PLN melakukan pemadaman listrik, 15 detik setelah mati, pipa kami akan beroperasi kembali,” kata Iwan.
Peremajaan pipa juga tidak luput dari rencana ke depan PDAM Kota Tarakan. Sudah banyak pipa yang lebih dari 30 tahun usianya yang harus diremajakan.
“Mau tidak mau, kita harus melakukan peremajaan pipa, agar kualitas layanan terus bisa diberikan kepada masyarakat,” ujar Iwan.
Dan terakhir, PDAM akan mengimplementasikan DMA (District Meter Area). DMA ini teknik untuk memantau kebocoran dengan pemasangan meter induk pada titik yang strategis pada sistem distribusi.
Setiap meter mencatat aliran yang masuk pada suatu wilayah yang kecil yang mempunyai batas-batas yang permanen. Sistem ini bisa mengoptimalkan pelayanan dan produksi.
“Kami sudah melakukan studi banding ke Malang, terus juga melakukan training di PDAM, kami harap ini cepat diimplementasikan agar kebocoran dan tekanan dalam pipa akan terkendali dan supaya kita bisa cepat melakukan digitalisasi sistem perairan kita,” tutup Iwan Setiawan.
(*)
Advertisement