Liputan6.com, Kolombo - Ramadhan 2022 telah usai. Lebaran pun menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia, tidak terkecuali masyarakat muslim di Sri Lanka.
Menyambut momen Lebaran 2022, maka pada 3 Mei 2022 KBRI Kolombo juga menyelenggarakan Salat Idul Fitri bersama masyarakat Indonesia yang tinggal di Kolombo dan sekitarnya.
Advertisement
Salat Idul Fitri 2022 di KBRI Kolombo berlangsung di ruang Riptaloka, yang telah ditata untuk menampung masyarakat Indonesia yang merindukan salat berjamaah, yang tidak terjadi selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Mengutip situs Kemlu RI dari informasi KBRI Kolombo, Senin (9/4/2022), setelah salat Id Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, mengajak masyarakat Indonesia memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk memperkuat tali persaudaraan dan kesetiakawanan sosial. Mengingat Idul Fitri di Sri Lanka pada tahun ini berlangsung dalam suasana yang penuh keprihatinan akibat krisis ekonomi.
"Pemerintah Indonesia, didukung oleh sembilan perusahaan farmasi, ikut membantu mengirimkan obat-obatan dan alat-alat kesehatan senilai Rp. 22,5 miliar atau setara US$ 1,6 juta yang sangat dibutuhkan rakyat Sri Lanka," jelas Dubes Dewi.
Pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443, yang dihadiri hingga mencapai 100 orang, berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Masyarakat Indonesia yang hadir pada umumnya mengungkapkan rasa bahagianya dapat berkumpul dan bersilahturahmi dengan sesama warga Indonesia di hari yang fitri ini.
"Rasa bahagia semakin bertambah mengetahui adanya oleh-oleh dari KBRI Colombo yang dapat disantap di rumah, yaitu paket ketupat lengkap dengan opor ayam dan lauk pauk khas Lebaran sebagai pengobat rindu kampung halaman," pungkas Heru Prayitno, Minister Counsellor KBRI Kolombo.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Idul Fitri 2022 Muslim Indonesia di Sri Lanka Penuh Keprihatinan
Dubes Dewi selanjutnya menyampaikan bahwa kondisi di Sri Lanka saat ini mengharuskan masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri secara sederhana.
Namun demikian, Dubes Dewi berkeyakinan bahwa seluruh masyarakat Indonesia di Sri Lanka tetap dapat menjalankan ibadah Ramadhan secara khusyuk dan tetap dapat menerapkan hikmah Puasa Ramadhan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, seperti kejujuran, kesabaran, kerja keras, profesionalisme dan kesetiakawanan sosial.
"Marilah kita senantiasa menghidupkan nilai-nilai Ramadhan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dengan saudara-saudara kita baik yang berada di Sri Lanka, Maladewa maupun yang berada di tanah air," pesan Dubes Dewi.
Advertisement
Indonesia Kirim Bantuan Obat-obatan dan Alkes Kloter 1 Senilai Rp 4,5 M ke Sri Lanka
Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan pertama ke Sri Lanka, berupa obat-obatan dan alat kesehatan (alkes).
Bantuan tersebut telah tiba di bandara internasional Sri Lanka, Bandaranaike International Airport (BIA) di Katunayake pada Kamis sore 28 April 2022. Diangkut oleh maskapai Sri Lankan Air dan mendarat sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Mengutip situs Kemlu RI dari keterangan KBRI Kolombo yang dilansir Sabtu (30/4/2022), bantuan diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing ke pemerintah Sri Lanka yang diwakili oleh Prof. Channa Jayasumana selaku Menteri Kesehatan.
Pada prosesi serah terima bantuan tersebut, Menteri Channa juga didampingi oleh WHO Representative to Sri Lanka, Dr. Alaka Singh, serta Director General of Health Services, Dr. Asela Gunawardana.
Dubes Dewi Tobing menjelaskan kepada pihak Sri Lanka bahwa bantuan dengan total 3,1 ton yang bernilai sekitar USD 1,6 juta tersebut akan dikirim dalam dua tahap, yaitu pengiriman pertama sebesar 1,2 ton yang telah tiba pada Kamis (28/4) ini dan sisanya pada pengiriman kedua yang direncanakan pada 8 Mei 2022 mendatang.
"Pengiriman pertama terdiri dari obat-obatan onkologi dan alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Sri Lanka. Sedangkan pengiriman kedua terdiri dari suplemen untuk penderita kanker, benang bedah, serta alkes lainnya," ungkap Dubes Dewi.
Dalam sambutan singkat pada saat proses seremoni penerimaan bantuan pengiriman pertama ini, Menteri Channa menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi khususnya terhadap Pemerintah Indonesia dan industri farmasi Indonesia yang dalam waktu relatif singkat, yaitu kurang dari dua minggu, dapat merespons, mengumpulkan hingga mengirimkan bantuan tersebut.
Bantuan Pertama dari Negara Sahabat
Selain itu, Menteri Channa juga menegaskan bahwa bantuan obat-obatan dan alkes ini merupakan bantuan yang pertama diterima pihak Sri Lanka dari negara sahabat sejak krisis obat-obatan mulai melanda beberapa waktu terakhir ini. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi dan memuji upaya seluruh pihak terkait di Indonesia maupun Sri Lanka yang telah membantu terwujudnya bantuan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Dr Alaka Singh (WHO Sri Lanka) juga menyampaikan apresiasi yang tinggi sekaligus memuji Pemerintah Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya di kedua negara yang telah berkoordinasi dengan sangat baik dan intensif hingga berhasil mengumpulkan dan mengirimkan bantuan tersebut dalam waktu singkat.
Dr Alaka juga memastikan akan mengawal distribusi bantuan Indonesia tersebut agar tersampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan di Sri Lanka. WHO Sri Lanka juga akan menyampaikan laporan dan update secara real time terkait pendistribusian bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kolombo.
Advertisement