Jokowi: PPKM Tetap Lanjut Sampai Covid-19 Bisa Dikendalikan 100 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan memperpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Mei 2022, 20:00 WIB
Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan memperpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Dia menekankan PPKM akan dilanjutkan sampai kasus Covid-19 betul-betul bisa dikendalikan.

"Untuk urusan PPKM ini juga banyak masyarakat yang menunggu. Ini sudah berhenti atau masih diteruskan. (PPKM) Masih diteruskan," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (9/5/2022).

"Jadi tolong setelah ini disampaikan PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin bahwa covid ini 100 persen bisa kita kendalikan," sambungnya.

Menurut dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini memang terus terkendali. Namun, Jokowi meminta para menterinya untuk tetap waspasa sebab kasus aktif Covid-19 masih berada di angka 6.192.

"Kasus terkonfirmasi kemarin 227 kasus. Memang ini sudah sangat rendah sekali. Tetapi, tetap kita harus waspada karena kasus aktif masih 6.192, ini kita waspadai. Tetap kita waspadai," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padnjaitan menegaskan bahwa aturan PPKM di Jawa-Bali akan terus diberlakukan.

Menurut dia, perpanjangan PPKM akan terus dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Pemerintah juga menegaskan hingga hari ini masih dan akan terus memberlakukan aturan PPKM Jawa Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan mengikuti hasil evaluasi secara regular yang dipimpin langsung oleh Presiden," ujar Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).

 


Tetap Melakukan Relaksasi

Kendati begitu, kata Luhut, pemerintah akan melakukan berbagai relaksasi aturan PPKM. Hal ini dilakukan seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Relaksasi aturan PPKM akan terus dipermudah dan dilonggarkan namun akan tetap dan terus mengikuti standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah," tutur dia.

Luhut menyampaikan kasus Covid-19 di seluruh provinsi di Jawa-Bali turun 99 persen dibandingkan saat puncak varian Omicron. Tak hanya itu, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di Jawa-Bali juga alami penurunan.

"Secara khusus untuk wilayah Jawa dan Bali, perkembangan pandemi juga terus menunjukan tren penurunan yang sangat signifikan dalam semua aspek seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi Jawa dan Bali," kata dia.

Sementara secara nasional, kasus harian Covid-19 berada dibawah 1.000 selama 25 hari berturut-turut. Tak hanya itu,rawat inap secara nasional terus turun hingga 97 persen dan angka kematian turun 98 persen.

"Berdasarkan data-data diatas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur Idul Fitri hingga saat ini masih terkendali," ucap Luhut.

 


Minta WFH Pasca Mudik

Pemerintah meminta masyarakat untuk mengoptimalkan penerapan Work From Home (WFH) untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19 pasca arus mudik dan balik Lebaran 2022.

"Kami mengimbau untuk mengoptimalkan WFH selama beberapa waktu ke depan, untuk mengurangi risiko penyebaran virus (Covid-19)," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (9/5/2022).

Menko Luhut menyampaikan, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi selama arus mudik dan libur Lebaran memiliki risiko, terhadap penyebaran kasus Covid-19 yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah.

Dia mencatat, mobilitas masyarakat keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan baseline. Tak hanya itu, Indeks Belanja Mandiri meningkat hingga 31 persen lebih tinggi dibandingkan puncak Lebaran tahun 2021 yang lalu.

Untuk itu, Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam 1 hingga 2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Selain itu, Pemerintah tetap mendorong penggunaan Peduli Lindungi dan masker di tempat-tempat publik.

"Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19 dan memberikan kekebalan bagi masyarakat," tandasnya.

 


Jangan Jumawa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut mudik Lebaran 2022 berjalan dengan sangat sukses. Namun, dia meminta semua pihak untuk tidak jumawa terlebih dahulu.

"Ya sangat sukses bisa kita bilang, tapi kita tidak bisa jumawa dengan ini," ujar Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).

Dia mengatakan semua pihak masih harus tetap waspada dengan kenaikan kasus Covid-19, usai mudik Lebaran 2022. Luhut kemudian mencotohkan kasus Covid-19 di Ametika yang melonjak secara tiba-tiba hingga 100.000 per hari.

"Anything could happen, seperti Amerika kasusnya bisa tinggi tiba-tiba 100.000 kasus per hari. Kemarin saya baru dari Amerika ya ramai-ramai kita kena Omicron di sana," katanya.

Luhut menekankan bahwa kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali akan terus diberlakukan. Menurut dia, perpanjangan PPKM akan terus dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Pemerintah juga menegaskan hingga hari ini masih dan akan terus memberlakukan aturan PPKM Jawa Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan mengikuti hasil evaluasi secara regular yang dipimpin langsung oleh Presiden," jelas Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya