IHSG Lesu, Kapitalisasi Pasar BCA Merosot

IHSG tersungkur 4,42 persen ke posisi 6.909,75 pada Senin, 9 Mei 2022 seiring aksi jual oleh investor asing di saham perbankan.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mei 2022, 07:27 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham perbankan berkapitalisasi besar alami aksi jual oleh investor asing pada perdagangan Senin, 9 Mei 2022 usai libur Lebaran 2022. Hal tersebut juga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tinggalkan posisi 7.000.

Pada penutupan perdagangan Senin, 9 Mei 2022, mengutip data RTI, IHSG tersungkur 4,42 persen ke posisi 6.909,75. Indeks LQ45 turun 5,48 persen ke posisi 1.025,94. Seluruh indeks acuan kompak berada di zona merah. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.156,48 dan terendah 6.896,00.

Sebanyak 423 saham melemah sehingga menekan IHSG. 163 saham menguat dan 114 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.749.498 kali dengan volume perdagangan 23,8 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 24,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,59 triliun. Sepanjang 2022, investor asing beli saham Rp 69,57 triliun.

Dengan koreksi IHSG tersebut membuat kapitalisasi pasar saham menyusut Rp 356 triliun dari Rp 9.555 triliun pada 28 April 2022 menjadi Rp 9.199 triliun pada Senin, 9 Mei 2022.

Adapun saham bank kapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 6,46 persen ke posisi Rp 7.600 per saham. Investor asing lepas saham BBCA mencapai Rp 1,4 triliun.

Koreksi saham BBCA yang terjadi mendorong kapitalisasi pasar BCA susut Rp 54 triliun dari Rp 992 triliun pada Kamis 28 April 2022 menjadi Rp 928 triliun pada Senin, 9 Mei 2022. Meski demikian, kapitalisasi pasar saham BCA masih memimpin di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 6,98 persen ke posisi Rp 4.530 per saham. Investor asing lepas saham BBRI mencapai Rp 687,9 miliar. Kapitalisasi pasar saham BBRI susut Rp 51 triliun dari Rp 731 triliun pada Kamis, 28 April 2022 menjadi Rp 680 triliun pada 9 Mei 2022.

Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp8.325 per saham. Investor asing lepas saham BMRI mencapai Rp 109,6 miliar. Kapitalisasi pasar saham BMRI turun Rp 28 triliun menjadi Rp 385 triliun dari periode Kamis 28 April 2022 sebesar Rp 413 triliun.

Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tergelincir 4,34 persen ke posisi Rp 8.825 per saham. Investor asing lepas saham BBNI Rp 71,1 miliar. Kapitalisasi pasar BNI merosot Rp 7 triliun menjadi Rp 163 triliun dari posisi sebelumnya Rp 170 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


IHSG Rontok 4,42 Persen, Aksi Jual Investor Asing Sentuh Rp 2,5 Triliun

IHSG merosot 4,42 persen ke posisi 6.909 pada Senin, 9 Mei 2022.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah dan meninggalkan posisi 7.000 pada perdagangan Senin (9/5/2022).Investor asing pun melakukan aksi jual saham bank yang signifikan usai libur Lebaran 2022.

Pada penutupan perdagangan, IHSG anjlok 4,42 persen ke posisi 6.909,75. Indeks LQ45 turun 5,48 persen ke posisi 1.025,94.

Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.156,48 dan terendah 6.896,99. Sebanyak 423 saham merosot sehingga menekan IHSG. 163 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.748.948 kali dengan volume perdagangan 23,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 24,3 triliun. Aksi jual investor asing sentuh Rp 2,59 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.467.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy naik 0,23 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 1,8 persen,dan memimpin penguatan.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 4,98 persen dan membukukan koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance susut 4,44 persen dan indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 2,81 persen.

Analis Erdikha Elit Sekuritas, Ivan Kasulthan mengungkapkan, IHSG pada pembukaan pagi ini langsung terkoreksi cukup signifikan setelah keputusan the Federal Reserve pada pekan lalu yang dongkrak suku bunga.

"IHSG diperkirakan akan bergerak volatile setelah keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada minggu lalu yang juga menyebabkan Wall Street bergerak volatile di minggu saat libur lebaran kemarin," kata Ivan saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 9 Mei 2022.

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, pasar global merespons kenaikan Federal funds rate (FFR) dengan menghindari instrumen investasi yang berisiko seperti saham.

"Makanya terjadi aksi jual dan koreksi dalam yang diperkirakan bisa terjadi dalam jangka pendek ini," kata Cheryl.


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

IHSG

Saham-saham yang masih catat penguatan terbesar atau top gainers antara lain:

-Saham LAND naik 34,31 persen

-Saham SMDR naik 25 persen

-Saham NICL naik 23,19 persen

-Saham SONA naik 22,46 persen

-Saham PSSI naik 20,72 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham LFLO melemah 9,2 persen

-Saham SMKM melemah 8,94 persen

-Saham RUNS melemah 8 persen

-Saham BMRI melemah 6,98 persen

-Saham BBRI melemah 6,98 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ANTM senilai Rp 159,8 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 100,4 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 30,9 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 28 miliar-Saham ITMG senilai Rp 27,4 miliar

 

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 1,4 triliun

-Saham BBRI senilai Rp 687,9 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 283,9 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 264,6 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 109,6 miliar


Bursa Saham Asia Tertekan

Bursa saham Asia

Bursa saham Asia pun tertekan pada awal pekan ini. Hal ini seiring investor cermati rilis data perdagangan China yang lebih baik dari yang diharapkan.Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 2,5 persen ke posisi 26.319,34.

Koreksi indeks Nikkei dipicu penurunan saham Fast Retailing merosot 6,26 persen. Inedks Topix susut 1,96 persen menjadi 1.878,39.

Di bursa China, indeks acuan bervariasi. Indeks Shanghai naik ke posisi 3.004. Indeks Shenzhen merosot 0,40 persen ke posisi 10765,63.

Ekspor China dalam denominasi dolar AS naik 3,9 persen year on year pada April. Hal ini di atas harapan analis dengan kisaran kenaikan 3,2 persen. Sedangkan impor dalam denominasi dolar AS tidak berubah pada April 2022. Data tersebut muncul ketika daratan China terus memerangi COVID-19 terburuknya sejak awal 2020.

Presiden China Xi Jinping menekankan negara itu harus tetap berpegang pada kebijakan nol COVID-19 yang dinamis."Tidak jelas seberapa cepat China akan berputar menuju hidup dengan COVID-19," ujar Ekonom National Australia Bank, Tapas Strickland, Senin, 9 Mei 2022.Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,27 persen ke posisi 2.610,81. Indeks Australia ASX 200 merosot 1,18 persen ke posisi 7.120,70.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,3 persen. Indeks dolar AS berada di posisi 103,991. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 131,09. Dolar Australia berada di posisi 0,7007 dari pekan sebelumnya 0,721.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent turun 0,3 persen menjadi USD 112,05 per barel. Harga minyak Amerika Serikat susut 0,46 persen menjadi USD 109,27 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya