Harga Emas Antam di Pegadaian Naik Sedangkan UBS Turun, Simak Rincian pada 10 Mei 2022

Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Mei 2022, 09:00 WIB
Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam kembali naik. Hari ini harga emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 1 juta per gram, pada 25 Maret 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) atau harga emas Pegadaian sebagian besar turun pada perdagangan di Selasa pekan ini. Hanya emas Antam yang mampu menguat pada perdagangan hari ini.

Pegadaian menjual emas Antam, Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS. Untuk harga emas Antam naik sedangkan Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS turun.

Pegadaian menjual emas dengan berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.

Melansir laman Pegadaian, Selasa (10/5/2022), harga emas Antam 24 karat ukuran kecil yaitu 0,5 gram naik Rp 1.000 menjadi Rp Rp 560.000. Berbeda, harga Emas UBS ukuran 0,5 gram turun Rp 4.000 menjadi Rp 518.000.

Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.

Produk emas antam dan UBS selain ada di Pegadaian, juga tersedia di toko emas, butik masing-masing perusahaan. Dijual secara online maupun offline.

Berikut rangkuman harga emas Pegadaian pada Selasa (10/5/2022):

 

Harga Emas Antam

- 0,5 gram = Rp 560.000

- 1 gram = Rp 1.016.000

- 2 gram = Rp 1.968.000

- 3 gram = Rp 2.927.000

- 5 gram = Rp 4.843.000

- 10 gram = Rp 9.626.000

- 25 gram = Rp 23.933.000

- 50 gram = Rp 47.784.000

- 100 gram = Rp 95.486.000

- 250 gram = Rp 238.486.000

- 500 gram = Rp 476.659.000

- 1000 gram = Rp 953.276.000

 

Harga Emas Retro

- 0,5 gram = Rp 516.000

- 1 gram = Rp 967.000

- 2 gram = Rp 1.914.000

- 3 gram = Rp 2.843.000

- 5 gram = Rp 4.724.000

- 10 gram = Rp 9.389.000

- 25 gram = Rp 23.338.000

- 50 gram = Rp 46.592.000

- 100 gram = Rp 93.100.000

- 250 gram = Rp 232.467.000

- 500 gram = Rp 464.711.000

- 1000 gram = Rp 929.379.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 633.000

- 1 gram = Rp 1.172.000

- 8 gram = Rp 8.869.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 518.000

- 1 gram = Rp 971.000

- 2 gram = Rp 1.927.000

- 5 gram = Rp 4.761.000

- 10 gram = Rp 9.470.000

- 25 gram = Rp 23.630.000

- 50 gram = Rp 47.161.000

- 100 gram = Rp 94.284.000

- 250 gram = Rp 235.640.000

- 500 gram = Rp 470.725.000

- 1000 gram = Rp 946.431.000.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Emas Dunia

Harga emas memperpanjang penurunan hingga jatuh lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Senin.

Harga emas memperpanjang penurunan hingga jatuh lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu jakarta). Pendorong pelemahan harga emas ini adalah reli dolar AS hingga mendekati angka tertinggi dalam dua dekade.

Mengutip CNBC, Selasa (10/5/2022), harga emas di pasar Spot turun 1,4 persen ke level USD 1.856.26 per ons pada pukul 14.00 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,3 persen ke level USD 1.858,60 per ons.

"Dolar telah menguat ke angka yang lebih tinggi karena ekspektasi Bank Sentral AS atau the Federal Reserve AS (the Fed) yang lebih agresif. Hal ini pada gilirannya membebani emas yang tidak memberikan bunga," kata direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Penguatan dolar AS membuat harga emas batangan menjadi lebih mahal untuk pembeli dari luar negeri atau yang menggunakan mata uang lainnya. Selain itu, Dolar AS juga dianggap sebagai instrumen safe-haven menjadi saingan dari emas. Penguatan dolar AS melayang hingga dekat level tertinggi dalam dua dekade.

Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun mereda setelah mencapai level tertinggi baru dalam lebih dari 3 tahun di awal sesi.

Dua sinyal dari the Fed pada hari Jumat mendorong kembali pandangan bahwa bank sentral AS tidak mau ketinggalan kapal dalam perang melawan inflasi yang membandel. Hal ini sudah terlihat dari keputusan untuk menaikkan suku bunga pada Maret 2022.

 


Prediksi Harga Emas Pekan Ini

Harga emas gagal bertahan di atas level USD 1.900 per ons pada pekan lalu.

Harga emas gagal bertahan di atas level USD 1.900 per ons pada pekan lalu. Hal ini karena pasar memiliki reaksi yang sangat tidak menentu terhadap kenaikan suku bunga Fed, setengah poin pada Rabu sementara mengesampingkan kenaikan 75-bps pada pertemuan Juni.

Harga emas turun 1,6 persen, dengan emas berjangka Comex Juni diperdagangkan terakhir di USD 1.883,30 per ounce. Dimana The Fed memiliki salah satu pengumuman yang paling dinanti minggu ini, dan pasar menunjukkannya, dengan Nasdaq membalikkan semua kenaikan langsung dan anjlok 5 persen pada hari Kamis dalam aksi jual satu hari terburuk sejak Juni 2020.

Dikutip dari Kitco.com, Senin (9/5/2022), analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan, pasar bertanya-tanya apakah The Fed telah membuat kesalahan yaitu membuat resesi di AS tak terhindarkan.

"Wall Street sekarang percaya bahwa The Fed berada di jalur yang ditetapkan untuk memberikan kenaikan suku bunga setengah poin selama beberapa pertemuan berikutnya, dan kemudian Jackson Hole, mereka harus memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah arah," ujar Moya.

Moya menjelaskan, banyak pedagang berpikir bahwa Fed perlu mempertahankan semua opsi di atas meja untuk memerangi inflasi secara agresif. Tetapi Fed memberi sinyal bahwa mereka percaya inflasi memuncak. Ada ketakutan mungkin Fed membuat kesalahan dan mungkin harus mengirim ekonomi ke resesi jauh lebih cepat.

“Tidak secara aktif mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin, bank sentral AS telah mengunci diri dalam pengetatan yang sedikit lebih bertahap,” kata Moya.

Reaksi pasar ini juga bisa menandakan bahwa The Fed kehilangan kredibilitasnya, terutama setelah meremehkan inflasi sebagai peralihan tahun lalu. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya