Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengingatkan masyarakat untuk tidak tertipu dengan adanya lowongan kerja palsu atas nama PT KAI. Belakangan ini memang beredar penipuan di pesan berantai WhatsApp bahwa lowongan kerja dari KAI.
Modus yang digunakan pemberi pesan menjanjikan membantu peserta rekrutmen PT KAI untuk bisa lolos dalam rekrutmen. Namun untuk kelolosan tersebut ada embel-embel harus mengirim uang dengan jumlah tertentu.
Advertisement
Modus lainnya yaitu berupa surat undangan rekrutmen yang mengharuskan peserta untuk menggunakan agen perjalanan tertentu.
"KAI menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. Dimohon mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrutmen," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Selasa (10/5/2022).
KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email. Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja.
Joni menambahkan, semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121_. Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut, agar masyarakat dapat mengabaikannya.
Jika menemukan informasi yang meragukan agar segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang perusahaan.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut,” tutup Joni.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyerapan Tenaga Kerja pada Februari 2022 Mencapai 4,45 Juta Orang
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terserap 4,45 juta orang di pasar kerja Indonesia per Februari 2022. Hal tersebut diungkap oleh Kepala badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022).
Berdasarkan lapangan kerja, ada 3 sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar dengan porsi mencapai 62,76 persen. Terbesar pertama di sektor pertanian dengan penyerapan tenaga kerja 1,86 juta orang atau berdasarkan persentase menjadi 29,96 persen.
"Penyerapan terbesar kedua dari sektor industri pengolahan sebanyak 840 ribu orang atau 13,77 persen. Kemudian disusul sektor perdagangan sebanyak 640 ribu orang atau dengan persentase 19,03 persen," jelas Margo Yuwono.
Sementara itu, 3 sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja antara lain, sektor jasa lainnya sebanyak 470 ribu orang. Sektor ini beberapa diantaranya berpindah ke sektor pertanian karena menghadapi musim panen.
Kemudian penurunan di sektor administrasi pemerintahan turun hingga 30 ribu orang. Alasannya pada Februari 2022 belum ada penerimaan PNS.
"Jadi dibandingkan Februari tahun lalu ada penurunan 30 ribu orang," kata dia.
Advertisement
Sektor Lain
Selain itu, penurunan penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor ritel estate. Di sektor ini mengalami penurunan hingga 21 ribu orang.
"Ini karena lesunya penjualan atau sewa rumah dan apartemen," kata dia.
Di sisi lain dalam waktu yang bersamaan ada penambahan 4,2 juta orang yang menjadi angkatan kerja. Menurutnya, penambahan tersebut tidak serta merta akan terserap di pasar kerja. Sehingga sebagiannya berpotensi menjadi pengangguran.
"Ini tidak serta merta diserap pasar kerja dan sebagian nanti akan jadi pengguran," kata dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com