50 Unit Rumah Senilai 6 Miliar di Gorontalo Siap Ditempati MBR

Pembangunan rumah khusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Mei 2022, 10:30 WIB
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Rumah Khusus yang dibangun di Desa Bumbulan, Kecamatan Paguat tersebut berjumlah 50 unit dengan tipe 28 couple. Lalu telah dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas seperti jalan paving dan saluran drainase. Total anggaran pembangunannya ini sekitar Rp 6,07 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan rusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah. Sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

"Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).

Senada, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, Kementerian PUPR terus fokus membangun infrastruktur perumahan untuk memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat termasuk di daerah.

"Kami berharap dengan adanya program pembangunan Rusus ini, masyarakat bisa menghuni rumah yang layak huni," imbuhnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I Recky W Lahope menerangkan, pihaknya telah melaksanakan proses serah terima pengelolaan penghunian Rusus MBR tersebut kepada pemerintah daerah setempat untuk dikelola.

"Prosesi serah terima ditandai penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) pengelolaan Rusus oleh Kepala BP2P Sulawesi I kepada Bupati Pohuwato," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1.000 Rumah Khusus Korban Bencana Badai Seroja di NTT Siap Dihuni

Kementerian PUPR  telah menyelesaikan 1.000 unit rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 1.000 unit rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Setiap rumah dibangun dengan tipe 36 dengan luas tanah 108 meter persegi, dan telah dilengkapi dengan sanitasi komunal, jaringan air bersih, listrik, jalan lingkungan dan balai warga, serta siap untuk dihuni.

"Pembangunan rumah ini merupakan upaya Kementerian PUPR untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa NTT," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Selasa (3/5/2022).

Iwan menerangkan, Kementerian PUPR juga melaksanakan serah terima kunci kepada masyarakat agar bisa segera menghuni rumah tersebut. Hal itu bertepatan dengan satu tahun kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, dan ke Desa Nelelamadike Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Pemerintah daerah setempat dan masyarakat penerima manfaat diharapkan tetap menjaga kelestarian dan kebersihan kawasan permukiman yang baru. Untuk menambah asri dan kenyamanan lingkungan, kiranya dapat dilakukan penghijauan oleh masyarakat.

"Adanya tempat tinggal yang layak huni, nyaman, dan sehat akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. Bantuan hunian tetap relokasi ini sebagai wujud nyata dan komitmen pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja," kata Iwan.


Rincian per Kabupaten

Masyarakat yang terdampak bencana direlokasi ke Desa Tanah Merah, Kabupaten Lembata dan Desa Nelelamadike, Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga, menerangkan masyarakat yang terdampak bencana direlokasi ke Desa Tanah Merah, Kabupaten Lembata dan Desa Nelelamadike, Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Di Kabupaten Lembata, Kementerian PUPR membangun 700 unit di tiga lokasi, yakni Waisesa (173 unit), Tanah Merah (294 unit) dan Podu (233 unit). Sedangkan di Kabupaten Flores Timur dibangun sebanyak 300 unit di tiga lokasi antara lain di Oyang Barang (50 unit), Saosina (195 unit) dan Nelelamadike (55 unit)

"Rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR adalah rumah tipe 36 dengan persil tanah 108 meter persegi. Anggaran pembangunan rumah khusus akibat bencana badai siklon tropis Seroja di Kabupaten Lembata Rp 141,667 miliar dan di Kabupaten Flores Timur Rp 68,58 miliar," jelasnya. 

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya