40 Persen Investor Bitcoin Terpuruk saat Investasi

Data Glassnode menunjukkan bulan lalu, 15,5 persen dari semua dompet Bitcoin jatuh ke dalam kerugian.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 10 Mei 2022, 21:24 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin turun hampir 55 persen dari puncaknya pada November 2021, dan 40 persen pemegangnya sekarang terpuruk, tenggelam dalam investasi mereka sendiri. 

Menurut data baru dari Glassnode, pada bulan lalu, 15,5 persen dari semua dompet Bitcoin jatuh ke dalam kerugian yang belum direalisasi, karena cryptocurrency paling populer di dunia itu jatuh ke level USD 31.000 atau sekitar Rp 451,5 juta, melacak saham teknologi lebih rendah. 

Korelasi dekat Bitcoin dengan Nasdaq menentang argumen cryptocurrency berfungsi sebagai lindung nilai inflasi.

Analis dari Glassnode juga mencatat masuknya "transaksi mendesak" di tengah aksi jual terbaru ini, di mana investor membayar biaya yang lebih tinggi, menunjukkan mereka bersedia membayar premi untuk mempercepat waktu transaksi. 

Nilai total dari semua biaya transaksi on-chain yang dibayarkan mencapai 3,07 Bitcoin selama seminggu terakhir, terbesar yang pernah tercatat dalam kumpulan datanya.

"Dominasi biaya transaksi on-chain yang terkait dengan setoran pertukaran juga menandakan urgensi,” isi laporan itu, dikutip dari CNBC, Selasa (10/5/2022). 

Hal itu juga mendukung kasus investor Bitcoin berusaha untuk mengurangi risiko, menjual, atau menambahkan jaminan ke posisi margin mereka dalam menanggapi pasar baru-baru ini.

Selama aksi jual minggu terakhir ini, lebih dari USD 3,15 miliar nilai bergerak masuk atau keluar dari bursa, jumlah terbesar sejak pasar mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada November 2021.

Dompet dengan saldo lebih dari 10.000 Bitcoin telah menjadi kekuatan distributif yang sangat signifikan selama beberapa minggu terakhir.

Di sisi lain ada lebih banyak keyakinan di antara investor ritel kripto, data menunjukkan mereka yang memegang kurang dari 1 Bitcoin adalah akumulator terkuat.  Akumulasi di antara pemegang skala kecil ini lebih lemah daripada Februari dan Maret.

Perusahaan market strategy, Fundstrat Global Advisors menyebut titik bawah Bitcoin sekitar USD 29.000 per koin, dan perusahaan itu sekarang menyarankan klien untuk membeli perlindungan satu hingga tiga bulan pada posisi beli.

  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Kripto Selasa Pagi 10 Mei 2022

Ilustrasi kripto

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas masih terus melanjutkan keterpurukan. Kripto jajaran teratas masih kompak alami koreksi cukup dalam.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 10 Mei 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 8,83 persen dalam 24 jam dan 19,40 persen dalam sepekan.Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 31.147,90 per koin atau setara Rp 453,2 juta (asumsi kurs Rp 14.552 per dolar AS).

Ethereum (ETH) juga masih melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 9,11 persen dan 19,71 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.300,77 per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin juga masih melemah pagi ini. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 12,86 persen dan 20,22 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 310,72 per koin.

Kemudian Cardano (ADA) juga masih berkutat di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 14,62 persen dan 18,88 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,6376 per koin.

 


Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi kripto

Adapun Solana (SOL) masih terus meorosot hari ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 11,78 persen dan 23,99 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 66,67 per koin.

XRP juga masih terkoreksi sangat dalam. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 10,55 persen dan 17,50 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,5093 per koin.

Terra (LUNA) juga masih melemah hari ini. Terra anjlok 35,55 persen dalam 24 jam terakhir dan 48,54 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 43,38 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,02 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya berada di level USD 1,00.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya