Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memasuki zona merah pada perdagangan Selasa pagi (10/5/2022). BBCA dan BBRI memasuki daftar saham yang dijual investor asing.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin kemarin 9 Mei 2022, IHSG merosot 3,88 persen ke posisi 6.948,31.
Advertisement
Sebagai informasi, koreksi IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street. Pada awal sesi perdagangan, terlihat investor asing masih melakukan aksi jual saham.
IHSG merosot 162 poin ke posisi 6.747,56 pada pembukaan perdagangan.
Pada Selasa (10/5/2022) pukul 09.14 waktu JATS, IHSG turun 3 persen ke posisi 6.702. Sedangkan indeks LQ45 susut 2,89 persen ke posisi 995,06. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.754,08 dan terendah 6.695,84. Sebanyak 401 saham melemah sehingga menekan IHSG.
Sementara itu, 61 saham menguat dan 135 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 209.823 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Kemudian untuk nilai transaksi harian, berada di Rp 3,4 triliun.
Investor asing jual saham Rp 517,4 miliar di seluruh pasar.
Berikut adalah sederet saham-saham yang dijual investor asing :
-Saham BBCA senilai Rp 175 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 173,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 101,6 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 90,5 miliar
-Saham ASII senilai Rp 74,5 miliar
Adapun saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham UNVR senilai Rp 23,6 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 11,9 miliar
-Saham KLBF senilai Rp 5,9 miliar
-Saham EMTK senilai Rp 5,8 miliar
-Saham PWON senilai Rp 4,8 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Diprediksi Melemah di Kisaran 6.800-7.000
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas prediksi, IHSG bergerak melemah dengan kisaran 6.800-7.000 pada Selasa pekan ini.
Pada perdagangan Senin, 9 Mei 2022 adapun dipengaruhi sejumlah hal antara lain inflasi inti April sebesar 2,60 persen YoY, atau naik moderat, berpeluang membuat BI kembali menahan BI 7DRRR di level terendahnya 3,50 persen.
"BI baru akan menyesuaikan BI 7DRRR, jika inflasi inti mendekati target di 4 persen YoY.
Sikap Dovish BI ini, kontras dengan Hawkish the Fed yang telah menaikkan FFR sebesar 75 bps pada 2022, membuat sejumlah tekanan di pasar keuangan domestik," demikian mengutip riset tersebut.
IHSG ditutup melemah -4,4 persen atau mendekati trading halt kemarin, dengan investor asing catatkan aksi jual senilai IDR 2,6 triliun.
Adapun rupiah terDepresiasi 0,4 persen ke level 14.558 persen USD dibanding akhir April lalu. Sementara instrumen safe haven SUN 10-tahun catatkan kenaikan yield hingga 30 bps ke level 7,28 persen dalam periode yang sama.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 10 Mei 2022
Saham-saham yang masuk top gainers pada Selasa (10/5/2022) antara lain:
-Saham POLA naik 19,15 persen
-Saham KOBX naik 15,85 persen
-Saham MREI naik 13,71 persen
-Saham AKSI naik 8,59 persen
-Saham BELL naik 7,91 persen.
Saham-saham yang masuk top losers pada Selasa (10/5/2022) antara lain:
-Saham CASH melemah 8,05 persen
-Saham PMMP melemah 7 persen
-Saham HERO melemah 6,98 persen
-Saham ARTO melemah 6,91 persen
-Saham ISAT melemah 6,90 persen.