Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang mengklaim vaksin covid-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak-anak. Pesan berantai itu beredar sejak pekan lalu.
Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
Baca Juga
Advertisement
"Setelah miliaran manusia disuntik paksa fucksin C19 atas perintah elit global kpd seluruh pemerintah di berbagai negara. Kini baru mulai berbagai jurnal kedokteran dan universitas2 elite internasional yg dlm kendali Rockefeller mengakui efek merusak alias KIPI fucksin C19 thd manusia.
Kini barulah mereka akui bhw terjadi peningkatan kasus serangan jantung akibat suntikan faksin C19.
Salah satunya yg baru dirilis adalah hasil riset dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Salah satu kampus paling keren di USA.[7/5 20.12] Iin Sodik: Studi Ilmiah: Vaksin C0VID menyebabkan Autoimun Hepatitis Akut, setelah WHO mengeluarkan 'Peringatan Global' tentang Hepatitis Akut di kalangan Anak-Anak
dailyexpose.uk/2022/04/28/new-study-confirms-covid-jab-causes-hepatitis-kids
Vaksinasi C0VID dapat menimbulkan hepatitis Akut!sciencedirect.com/science/article/pii/S0168827822002343
Lindungi Nyawa Rakyat!Kenapa pemerintah Indonesia hanya sibuk membantah?Kenapa tidak melakukan penyelidikan segera?Apa khawatir bisnis vaksin hancur?(sudah ada hasil penelitian ilmiah dari luar negeri, efek dari vaksinasi Covid yg menyebabkan Hepatitis Akut)
Sebuah studi ilmiah baru yang diterbitkan 21 April 2022, telah menyimpulkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat menimbulkan hepatitis yang dimediasi imun dominan sel T (peradangan hati) dengan patomekanisme unik yang terkait dengan vaksinasi yang diinduksi imunitas residen jaringan spesifik antigen yang membutuhkan imunosupresi sistemik. Temuan ini muncul hanya beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan 'peringatan global' tentang bentuk baru hepatitis parah yang menyerang anak-anak; dan setelah Pemerintah Inggris mengumumkan meluncurkan penyelidikan mendesak setelah mendeteksi lebih tinggi tingkat peradangan hati (hepatitis) pada anak-anak dari biasanya, setelah menyingkirkan virus umum yang menyebabkan kondisi tersebut."
Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim vaksin covid-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak-anak?
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. Adam Prabata. Ia menyebut studi yang dicantumkan dalam pesan berantai tidak berhubungan dengan anak-anak.
"Penyakit dalam studi tersebut adalah hepatitis autoimun dan itu sangat jarang. Studi menjelaskan bahwa hal itu terjadi pada laki-laki berusia 52 tahun dan bukan anak-anak," ujar dr. Adam saat dihubungi Selasa (10/5/2022).
"Sementara mayoritas anak-anak yang terkena hepatitis akut misterius belum divaksinasi. Jadi tidak ada bukti bahwa vaksin covid-19 menyebabkan hepatitis akut misterius pada anak," katanya menambahkan.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel dari AFP Fact Check berjudul "Hepatitis outbreak in children misleadingly linked to Covid-19 vaccination" yang tayang pada 6 Mei 2022.
Dalam artikel tersebut terdapat sejumlah penjelasan seperti dari Juru Bicara Kesehatan Masyarakat Inggris, "Tidak ada hubungannya dengan vaksin covid-19. Semua pasien konfirmasi hepatitis akut usianya di bawah 10 tahun dan belum divaksin covid-19."
Selain itu terdapat juga penjelasan dari Sara Hassan, ahli hepatologi transplantasi pediatrik di Mayo Clinic Children's Center.
"Studi yang dicantumkan dalam pesan berantai dilakukan pada orang dewasa yang mencoba menghubungkan vaksin covid-19 dan hepatitis autoimun. Dan itu adalah entitas terpisah dan berbeda dari hepatitis yang menyerang anak," kata Sara.
Sementara itu Rima Fawaz, Direktur Medis Hepatologi Pediatrik di Yale University School of Medicine, mengatakan hepatitis parah akut yang dilaporkan pada anak-anak dianggap menular, sedangkan hepatitis autoimun yang dialami oleh pria dalam penelitian tersebut, tidak.
"Hepatitis autoimun adalah 'disregulasi' kekebalan, di mana tubuh Anda memiliki respons abnormal dan justru menyerang hati Anda. Ini diobati dengan menekan sistem kekebalan" ujar Fawaz.
"Sebaliknya, anak-anak yang sakit menunjukkan gejala menular seperti demam, dan menerima perawatan yang berbeda," kata Fawaz.
Dia menyimpulkan bahwa bukti tidak mendukung gagasan bahwa lonjakan kasus hepatitis pediatrik terkait dengan vaksin Covid-19. "Untuk mengatakan ini terkait dengan vaksinasi Covid tidak masuk akal," kata Fawaz.
Selain itu Daily Expose yang dicantumkan dalam pesan berantai sendiri juga website yang kerap memberikan informasi tidak akurat. Cek Fakta Liputan6.com belum lama ini juga membuat bantahan artikel dari Daily Expose yang menyebut Moderna sebagai pembuat virus Corona covid-19. Lihat artikel selengkapnya di link berikut ini... dan ini...
Kementerian Kesehatan RI juga telah membantah adanya hubungan vaksinasi Covid-19 dengan Hepatitis akut pada anak-anak.
"Kejadian ini dihubungkan dengan vaksinasi COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19," ujar Dr dr Hanifah Oswari, spesialis anak konsultan gastrohepatologi RS Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI).
Sumber:
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.329J2TA
https://www.factcheck.org/2022/05/scicheck-pediatric-hepatitis-cases-may-be-linked-to-adenovirus-no-connection-to-covid-19-vaccination/?fbclid=IwAR3lIr4IlsEPUn4NlVsP9-CJXcaEdyZIs1L9f7EA-fbHtlSvZM8LDMeo1CQ
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4955985/cek-fakta-tidak-terbukti-moderna-membuat-covid-19
https://www.liputan6.com/global/read/4958878/pakar-kesehatan-hepatitis-akut-misterius-tak-terkait-vaksin-covid-19
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai yang mengklaim vaksin covid-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak-anak adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement