Liputan6.com, Jakarta Manny Pacquiao tidak berkutik dalam pemilihan presiden Filipina yang berlangsung, Senin (9/5/2022). Hasil penghitungan cepat sementara menunjukkan, Pacman tertinggal jauh dari rival-rivalnya.
Pacman memutuskan maju dalam pilpres Filipina setelah mengakhiri karier bertinjunya tahun lalu. Dia memilih pensiun setelah dinyatakan kalah angka multak dari Yordenis Ugas, di Las Vegas, AS.
Advertisement
Sayang Pacman--julukan Manny Pacquiao-- belum bisa berbuat banyak. Meski sudah habis-habisan selama kampanye, pria yang kini berusia 43 tahun tersebut gagal meraih suara yang signifikan.
Seperti dilansir dari Philstar, Selasa (10/5/2022), hingga pukul 10.47 waktu setempat, Pacquiao baru mampu mengumpulkan sekitar 3 juta suara. Dia tertinggal jauh dari putra diktator Filipina, Ferdinand Marcos Jr yang memimpin dengan 30,7 juta suara. Ferdinand Jr kini di ambang kemenangan telak setelah rival terdekatnya, wakil presiden Filipina, Leni Robredo, yang mengumpulkan 14,6 juta suara.
Kekalahan Manny Pacquiao sebenarnya sudah diprediksi sejak sepekan terakhir. Hal ini menyusul rendahnya hasil survei mengenai peluang kemenangannya melawan kandidat-kandidat lain. Meski sangat populer di negaranya, Pacquiao ternyata belum cukup meyakinkan untuk jadi presiden.
Dari hasil penghitungan cepat, Pacquiao hanya unggul atas dua kandidat lainnya, yakni Francisco "Isko" Domagoso yang meraih 1,8 juta suara dan Sen. Panfilo "Ping" Lacson dengan 875 ribu suara.
Hasil resmi pemilihan presiden Filipina memang baru akan diumumkan berminggu-minggu setelah pemungutan suara. Namun hasil penghitungan cepat sementara yang ada saat ini sepertinya sudah menggambarkan hasil akhir dari pertarungan memperebutkan tempat nomor satu di Filipina.
Kembali Bertinju?
Kegagalan di Pilpres tentu sangat memukul Pacquiao yang sebelumnya pernah menjabat sebagai senator di negaranya. Apalagi petinju pound to pound terbaik itu sudah habis-habisan saat kampanye. Pacquiao kabarnya menghabiskan banyak uang untuk menarik simpatik para pemilih di Filipina.
Namun di balik kegagalan ini, Pacman kini punya waktu yang lebih banyak untuk kembali berlatih. Nama besarnya sebagai legenda tinju profesional juga masih cukup menjual. Promotor-promotor tinju tentu tidak akan sulit mencari lawan bagi mantan pemegang gelar juara dunia 8 kelas berbeda tersebut.
Seperti dilansir dari worldboxingnews, ada sejumlah nama yang potensial menjadi lawan Pacquiao. Salah satunya adalah Errol Spence Jr. Petinju asal Amerika Serikat itu masih menyimpan rasa penasaran setelah batal menghadapi Pacquiao tahun lalu. Spence Jr mundur karena cedera mata.
Pacquiao kemudian bertanding melawan petinju pengganti, Yordenis Ugas dari Kuba. Dalam duel ini, Pacquiao kalah angka dan Ugas sukses merebut sabuk juara dunia miliknya. Ugas kemudian bertemu dengan Errol Spence Jr pada April lalu dan kembali kehilangan sabuk itu setelah kalah TKO.
Advertisement
Kandidat Lainnya
Selain Spence Jr, kandidat lain yang dianggap layak bertemu Pacquiao adalah Terence Crawford. Petinju asal Inggris itu merupakan pemegang gelar juara dunia kelas welter versi WBO. Seperti diketahui, Crawford selama ini sangat berharap bisa mendapat kesempatan menjajal kekuatan Pacman.
Hanya saja pertarungan melawan Crawford butuh waktu. WBO kemungkinan akan meminta Pacquiao untuk memenangkan pertarungan sebelum menantang petinju asal Amerika Serikat tersebut.
Kembalinya Pacquiao tentu sangat dinantikan para pencinta tinju dunia. Apalagi, Pacquiao selama ini dikenal sebagai sosok yang ingin terus bertanding. Kalau saja tidak terjun ke pilpres Filipina, bukan tidak mungkin Pacquiao masih akan tetap bertanding usai mengalami kekalahan dari Yordenis Ugas.
Faktor Usia
Sementara itu, Pacquiao sendiri sadar kalau faktor usia jadi tantangan terberat baginya. Kemunduran fisik telah dirasakannya saat bertanding melawan Yordenis Ugas pada tahun lalu. Saat itu, Pacquiao mengatakan kalau kakinya sempat keram saat bertanding melawan petinju asal Kuba tersebut.
"Saya bukannya ingin mencari-cari alasan, tapi kaki kedua kaki saya sempat keram," kata Pacquiao seperti dilansir dari Metro.co.uk. "Itu sebabnya saya tidak banyak bergerak. Di awal-awal (karir saya), saya dapat dengan mudah bergerak dan mengalahkannya," ujar Pacquiao menambahkan.
"Tapi kali ini, rasanya seperti kedua kaki saya sedang diikita dan itu terasa sakit sejak ronde kedua hingga ronde ke-12," beber Pacquiao menambahkan. (simak berita selengkapnya di sini).
Advertisement