Liputan6.com, Jakarta - Seatbelt atau sabuk pengaman menjadi fitur keselamatan wajib yang ada pada mobil. Sayangnya, masih banyak pengguna mobil yang abai pada fitur keselamatan yang satu ini, khususnya penumpang yang duduk di jok belakang.
Berdasarkan riset yang dilakukan Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), 91 persen orang dewasa selalu menggunakan sabuk pengaman kalau duduk di jok depan.
Advertisement
Tapi ketika jadi penumpang di jok belakang, jumlahnya menurun menjadi hanya 72 persen saja.
Melansir Carscoops, bahkan saat tidak pakai mobil pribadi dan sedang menggunakan taksi, jumlah yang tidak pakai sabuk keselamatan naik signifikan, jadi 80 persen.
IIHS mengatakan, riset mereka jadi bukti bahwa banyak yang masih menganggap remeh fungsi seatbelt di jok belakang. Banyak yang masih menganggap kalau jok belakang lebih aman.
"Ini menunjukkan kesalahpahaman yang jelas tentang mengapa sabuk pengaman itu penting, tidak peduli di mana seseorang berada di dalam kendaraan," ujar mereka.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Salah Kaprah
Dulu, jok belakang memang lebih aman. Namun, semakin ke sini, risikonya semakin tinggi, sehingga sama dengan duduk di jok depan.
Apalagi, di Amerika Serikat (AS), sudah banyak orang yang meninggal karena kecelakaan tidak pakai sabuk pengaman.
Dikatakan pula bahwa kalau semua disiplin pakai sabuk pengaman, akan ada 2.800 kematian yang bisa dihindari.
Advertisement