TNI AL Gagalkan Penyelundupan Kokain Senilai Rp1,25 Triliun

Kapal Patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) KAL Sanghiang berhasil menggagalkan penyelundupan 179 kg narkoba jenis kokain senilai Rp1,25 triliun.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mei 2022, 13:57 WIB
Konfrensi pers TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan kokain senilai R1,25 Triliun (Dokumentasi TNI AL)

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) KAL Sanghiang berhasil menggagalkan penyelundupan 179 kg narkoba jenis kokain senilai Rp1,25 triliun. Menurut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, aksi penggagalan anggotanya dilakukan pada 8 Mei 2022 di Perairan Selat Sunda.

"Penggagalan berawal dari adanya informasi intelijen bahwa diduga akan ada penyelundupan narkoba melalui laut, sehingga TNI AL dalam hal ini KAL Sangiang yang sedang melaksanakan pengamanan arus mudik dan arus balik libur lebaran 2022 meningkatkan pengawasan dan pengamanan di perairan Selat Sunda terhadap kapal-kapal yang melintas," kata Wakasal Ahmadi Heri di Markas Koarmada I dalam keterangan diterima, Selasa (10/5/2022).

Wakasal menambahkan, terdapat 4 benda mencurigakan terbungkus plastik mengapung di sekitar perairan Merak yang ditemukan oleh KAL Sangiang Lanal Banten Koarmada I pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2022 pukul 12:30 WIB.

Benda mencurigakan tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak BNN Provinsi Banten dan diketahui bahwa barang tersebut narkoba jenis kokain.

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh BNN disaksikan pihak TNI AL Banten, didapatkan sejumlah 179 kg kokain dengan asumsi harga menurut BNN Rp 5-7 juta per gram. Maka total nilai kokain tersebut sekitar Rp 1,25 triliun," beber Wakasal.


Modus

Wakasal menilai, keberhasilan penggagalan ini tidak terlepas dari penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang memerintahkan jajarannya agar melaksanakan patroli di daerah yang rawan terjadi penyelundupan selama musim cuti bersama lebaran 2022.

Diketahui, modusnya adalah dengan memanfaatkan keramaian arus balik lebaran dan kelengahan pengawasan petugas karena terpecahnya konsentrasi khususnya saat libur panjang.

“Jika dilihat dari posisi barang ditemukan, diduga hal ini merupakan modus operandi untuk mengelabui petugas, dimana sengaja dihanyutkan dan akan dijemput pada koordinat tertentu," Wakasal memungkasi.


TNI AL Didampingi BIN

Sebagai informasi, Konferensi Pers yang dipimpin didampingi Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya Agung Prasetiawan, Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, Kepala Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol Kennedy dan Kepala BNN Banten Brigjen Pol Hendri Marpaung.

Infografis Gebrakan Jenderal Andika Perkasa di Rekrutmen Anggota TNI. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya