Liputan6.com, Jakarta Batik memang bukan hanya sekedar fashion. Warisan seni dan budaya tak benda ini menggambarkan setiap tahapan dalam hidup manusia dan kedekatannya dengan Tuhan.
Terdapat makna dan filosofi dalam pola batik merupakan yang ditorehkan setiap perajin. Salah satunya motif Batik Sekar Lawu yang diproduksi oleh masyarakat Desa Sidomulyo Magetan Jawa Timur.
Sekar Lawu berasal dari kata “sekar” yang berarti bunga dan “lawu” yang artinya gunung. Motif batik Sekar Lawu diambil dari bunga-bunga yang ada di sekitar gunung lawu karena berasal dari lereng lawu.
Baca Juga
Advertisement
Batik Sekar Lawu merupakan salah satu potensi desa yang bisa menjadi sumber penghasilan untuk masyarakat desa setempat.
Kepala Desa Sidomulyo, Totok Siswo Pranoto dalam laporanya menyampaikan, motif utama yang diambil adalah bunga mawar karena mawar merupakan simbolis dari penduduk setempat.
“Motif batik Sekar Lawu diambil dari motif-motif potensi desa yaitu bunga mawar dan akan di kembangkan ke potensi yang lain yang ada di desa. Karena itulah motif ini sangat alami, seiring waktu berjalan, motif batik sekar lawu ini dapat dipakai untuk bahan kain, pakaian untuk acara formal dari busana pekerja kantoran hingga acara kondangan” ujarnya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2022).
Menurutnya, motif Batik sekar lawu murni berasal dari ide dan kreativitas warga Sidomulyo dan sangat identik dengan potensi desa setempat.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Manfaatkan Digital
Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan akan membantu dalam memasarkan Batik Sekar Lawu.
Kang Woto juga pesan kepada masyarakat Desa Sidomulyo untuk memanfaatkan ponsel dalam ikut memasarkan karya Batik Sekar Lawu.
“Batik ini harus ada kelasnya dari umum,menengah,atas, karena di luar banyak laku di kelas menengah ke atas dan untuk bunga mawar bisa di jadikan sabun, handsanitezer,” tambahnya.
Advertisement