Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona merah tetapi koreksi yang terjadi sudah mulai terbatas pada perdagangan Selasa (10/5/2022). Namun, aksi jual investor asing masih masif dilakukan di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 1,3 persen ke posisi 6.819,79. Indeks LQ45 merosot 0,47 persen ke posisi 1.021,07. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Advertisement
Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.832,09 dan terendah 6.662,61. Sebanyak 396 saham melemah sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.614.572 kali dengan volume perdagangan 26,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 23 triliun. Investor asing jual saham Rp 3,2 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.473.
Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin indeks sektor saham IDXtechno melemah 4,61 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy merosot 2,06 persen dan indeks sektor saham IDXfinance turun 1,78 persen.
Sedangkan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,64 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,12 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,47 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih wajar. Melihat dari sisi volume perdagangan, dalam jangka pendek, IHSG berpeluang naik.
Adapun saham-saham perbankan yang rontok dan dilanda aksi jual oleh investor asing, Herditya menilai, aliran dana asing yang terjadi pada awal 2022 banyak ke saham perbankan. “Jadi dengan adanya outflow asing yang dijual adalah saham perbankan. Di mana bobotnya besar dan menjadi mover bagi IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada 10 Mei 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham ESTA menguat 25 persen
-Saham INPS menguat 24,78 persen
-Saham POLA menguat 22,34 persen
-Saham UFOE menguat 16,36 persen
-Saham BAJA menguat 13,87 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham IDEA melemah 9,23 persen
-Saham MBSS melemah 6,99 persen
-Saham TOBA melemah 6,98 persen
-Saham POLL melemah 6,94 persen
-Saham DFAM melemah 6,92 persen
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham UNVR senilai Rp 130,4 miliar
-Saham EMTK senilai Rp 97,4 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 84 miliar
-Saham ITMG senilai Rp 47,4 miliar
-Saham INDF senilai Rp 25,1 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 920,2 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 538,7 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 530,8 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 361,9 miliar
-Saham ASII senilai Rp 178,4 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Masih Loyo
Sebagian besar bursa saham Asia tertekan pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022 setelah koreksi tajam di wall street. Indeks Nasdaq turun lebih dari 4 persen.
Indeks Hang Seng melemah 1,6 persen. Saham Tenceh melemah 1,6 persen, sedangkan saham Alibaba tergelincir 4,3 persen dan saham NetEase susut 1,4 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi tergelincir 2,9 persen.
Saham teknologi di Asia Pasifik cenderung melemah pada perdagangan Selasa pekan ini menyusul indeks Nasdaq merosot 4,29 persen ke posisi 11.623,25. Saham Softbank susut 1,78 persen. Saham Kakao tergelincir 0,59 persen dan Krafton turun 2,58 persen.
“Saya melihat kenaikan obligasi dan pengetatan kebijakan moneter berlawanan dengan saham teknologi,” ujar Head of Investment Strategy and Chief Economist AMP Capital Shane Oliver dilansir dari CNBC, Selasa pekan ini.
Ia tidak yakin dengan sektor saham teknologi. Ia memlih saham siklikal, sumber daya alam dan industri. Sementara itu, indeks Jepang Nikkei 225 merosot 0,58 persen ke posisi 26.167,10. Sedangkan indeks Topix melemah 0,85 persen ke posisi 1.862,38.
Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,55 persen ke posisi 2.596,56. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,98 persen ke posisi 7.051,20. Indeks di bursa saham China cenderung naik. Indeks Shanghai mendaki 1,06 persen ke posisi 3.035,84. Sedangkan indeks Shenzhen bertambah 1,36 persen ke posisi 10.912,74. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,7 persen.
Pembukaan IHSG Selasa 10 Mei 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada perdagangan Selasa pagi (10/5/2022). Koreksi IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street. Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada awal sesi perdagangan.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG merosot 162 poin ke posisi 6.747,56. Pada pukul 09.14 waktu JATS, IHSG turun 23 persen ke posisi 6.702. Indeks LQ45 susut 2,89 persen ke posisi 995,06. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.754,08 dan terendah 6.695,84.Sebanyak 401 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 135 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 209.823 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 517,4 miliar di seluruh pasar.
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.421.Seluruh sektor saham kompak tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno merosot 4,36 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 3,16 persen dan indeks sektor saham IDXfinance susut 2,41 persen.
Advertisement