Pria Asal Kuwait Pecahkan Rekor Pendaki Termuda yang Mencapai 7 Puncak Dunia

Pendaki asal Kuwait berhasil meraih rekor untuk menjadi yang termuda mencapai tujuh pucak dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Mei 2022, 19:40 WIB
Ilustrasi mendaki gunung/credit: unsplash.com/Jake

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendaki asal Kuwait meraih Rekor Dunia ketika ia menyelesaikan tujuannya mendaki Tujuh Puncak Dunia pada usia 24 tahun 119 hari. Ia adalah Yousef Al Refaie, yang dianugerahi rekor sebagai orang termuda yang mendaki Tujuh Puncak Vulkanik setelah berhasil mendaki Gunung Sidley, di Marie Byrd Land, Antartika.

Seperti dilansir laman UPI, Selasa (10/5/2022), Refaie sebelumnya mendaki Gunung Kilimanjaro, Tanzania; Gunung Elbrus, Rusia; Gunung Giluwe, Papua Nugini; Pico de Orizaba, Meksiko; Gunung Damavand, Iran; dan Ojos del Salado, Argentina/Chili.

Pegunungan tersebut dikenal sebagai Tujuh Puncak Vulkanik. Refaie adalah orang ke-24 yang mendaki ketujuhnya.

"Ketika saya pertama kali meminta kepada ibu saya untuk Guinness World Records Book sebagai seorang anak, dia mengatakan kepada saya bahwa dia hanya akan membelinya jika saya memiliki sesuatu yang luar biasa untuk membuat saya masuk ke dalamnya. Saya benar-benar tidak tahu apakah dia bersungguh-sungguh saat itu, tapi di sini kita menjalani mimpi itu," kata Refaie kepada Guinness.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pendaki dari Indonesia

Moeldoko (batik tengah)

Warga Indonesia juga berhasil meraih prestasi serupa yakni mendaki Tujuh Puncak Dunia. 

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi perjuangan dua pendaki mahasiswi tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Universitas Parahyangan Bandung (WISSEMU), Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang berhasil menuntaskan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi dunia.

Didi –panggilan akrab Fransiska Dimitri Inkiriwang- dan Mathilda menyempurnakan empat tahun sejarah pendakian mereka dengan berhasil mencapai puncak Everest pada Kamis, 17 Mei 2018, pukul 05.50 waktu Kathmandu atau 07.05 WIB.

Sebelum menuntaskan pendakian Gunung Everest setinggi 8.848 m, tim ini telah mencapai puncak Carstensz Pyramid di lempeng Australiasia (4.884 m, 13 Agustus 2014), Elbrus di lempeng Eropa (5.642 m, 15 Mei 2015), Kilimanjaro di lempeng Afrika (5.895 m, 24 Mei 2015), Aconcagua di lempeng Amerika Selatan (6.962 m, 30 Januari 2016), Vinson Massif di lempeng Antartika (4.892 m, 4 Januari 2017), dan Denali di lempeng Amerika Utara (6.190 m, 7 Juli 2017).

 


Gunung Qomolangma Jadi Puncak Tertinggi di Dunia

Gunung Qomolangma. (Xinhua/Zhang Jingpin)

Hasil pengukuran baru puncak Gunung Qomolangma mencatatkan ketinggian 8.848,86 meter dari permukaan laut (mdpl). Hasil pengukuran itu menjadikannya sebagai puncak tertinggi di dunia, seperti diumumkan bersama oleh China dan Nepal.

Ketinggian tersebut sudah termasuk puncak salju yang telah dikonfimasi para peneliti dari kedua negara yang telah menyepakati konsensus atas hasil pengukuran kembali pada 2019.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari juga bertukar surat tentang Gunung Qomolangma yang mencerminkan pentingnya persahabatan tradisional China-Nepal.

Lebih dari satu tahun, tim survei kedua negara berhasil mengatasi berbagai kesulitan hingga akhirnya mencapai kesimpulan ketinggian puncak salju dengan mengacu pada Sistem Referensi Ketinggian Internasional (IHRS), kata Presiden Xi.

Tim survei China berhasil mencapai puncak Gunung Qomolangma pada 27 Mei 2020 untuk mengukur kembali ketinggian puncak, sementara tim survei Nepal sampai di puncak pada Mei 2019.


Simbol Persahabatan Nepal dan China

Pendaki di Gunung Qomolangma. (Xinhua/Zhang Jingpin)

2020 merupakan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara China dan Nepal. Menurut Xi, kedua belah pihak telah meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, memajukan pembangunan proyek Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), dan mengimplementasikan visi jaringan konektivitas lintas-Himalaya.

Dia berharap China dan Nepal membangun kemitraan strategis untuk kemakmuran dan yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

Sementara dalam suratnya, Presiden Bhandari mengatakan Nepal dan China telah bertetangga, bersahabat, dan bermitra baik, seperti dilansir Antara, Rabu (9/12/2020). Menurut perempuan itu, hubungan kedua negara sesuai dengan kepentingan mereka dalam menjalin kerja sama di bidang ekonomi, konektivitas, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat.

Bhandari merasa senang bisa melakukan pengumuman bersama soal ketinggian Gunung Qomolangma, sebagai simbol persahabatan sekian lama Nepal-China.

Gunung Qomolangma melintasi perbatasan China-Nepal. Pengukuran yang dirilis pada 2005 ketinggian perbukitan batu Qomolangma tercatat 8.844,43 meter dari permukaan laut.

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya