Liputan6.com, Yogyakarta - Berlibur ke Yogyakarta rasanya ada yang kurang jika tidak membawa oleh-oleh atau buah tangan. Oleh-oleh kuliner Yogyakarta seperti bakpia mungkin dianggap sudah biasa dan membosankan.
Tidak ada salahnya apabila wisatawan mencoba membeli oleh-oleh, yang tak kalah populer. Dikutip dari berbagai sumber, berikut oleh-oleh Yogyakarta yang patut dicoba.
1.Keripik Belut
Kawasan Godean merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan berbagai macam olahan belut sebagai oleh-oleh. Salah satunya yang paling terkenal adalah keripik belut.
Baca Juga
Advertisement
Belut-belut yang diolah merupakan tangkapan langsung dari masyarakat sekitar Godean. Wisatawan dapat dengan mudah menemukan keripik belut di Pasar Godean atau pun di pinggir jalan.
Keripik belut memiliki cita rasa yang renyah dan gurih. Harga keripik belut masih sangat terjangkau, yakni sekitar Rp15.000 satu bungkusnya.
2. Ampyang
Ampyang menjadi salah satu oleh-oleh lainnya khas Yogyakarta yang dapat bertahan lama. Ampyang terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula jawa, tetapi ada juga inovasi ampyang yang menggunakan kacang mede.
Ampyang memiliki cita rasa manis dan gurih dengan tekstur garing. Biasanya ada juga produsen Ampyang yang menambahkan jahe, sehingga rasanya semakin khas dan lezat.
Ampyang kacang tanah biasanya dibanderol dengan harga mulai dari Rp19.000 per bungkusya, sedang ampyang kacang mede biasanya dibanderol mulai harga Rp50.000 per bungkusnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kerupuk Kulit
3. Kerupuk Kulit
Kerupuk kulit atau rambak kulit khas daerah Segoroyoso dapat menjadi pilihan oleh-oleh khas Yogyakarta yang patut dicoba. Bukan hanya rambak kulit yang terbuat kulit sapi, tetapi juga ada rambak kulit kerbau.
Rambak kulit memiliki cita rasa gurih yang enak. Terlebih, rambak kulit memiliki tekstur yang renyah saat gigit, sehingga cocok menjadi cemilan maupun menjadi teman makanan berat lainnya.
Rambak kulit mentah biasanya dapat diolah menjadi sayur krecek, pelengkap gudeg khas Yogyakarta. Harga aneka olahan rambak kulit khas Kabupaten Bantul dibanderol mulai dari Rp90.000 per 500 gram.
4. Tiwul Instan
Tiwul dulunya merupakan makanan pokok pengganti nasi yang berasal dari Gunungkidul saat masa paceklik melanda. Namun kini tiwul sudah menjadi camilan dan jajanan pasar nikmat yang mudah untuk dijumpai serta dinikmati oleh siapapun.
Bahan utama tiwul terbuat dari gaplek atau singkong yang sudah dijemur dan ditumbuk sebelum akhirnya dikukus kembali. Wisatawan yang ingin membawa tiwul sebagai oleh-oleh dapat memilih tiwul instan.
Selain lebih tahan lama dalam perjalanan jauh, cara pengolahan tiwul instan hanya cukup dikukus kembali. Harga tiwul instan dibanderol mulai harga Rp16.000 per bungkus.
Advertisement
Wedang Uwuh
5. Wedang Uwuh
Wedang uwuh atau dalam bahasa Indonesia berarti "minuman sampah". Minuman ini disebut sampah karena semua rempah yang digunakan dicampur jadi satu di dalam gelas sehingga terlihat seperti sampah.
Rempah yang digunakan biasanya seperti cengkeh, kayu secang, kayu manis, pala, jahe dan juga gula batu. Rasa dari wedang uwuh yang pedas, manis, dan segar ini mampu menghangatkan badan saat cuaca dingin.
Wedang uwuh juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh sebab mengandung antioksidan dan mampu menurunkan kolesterol. Wisatawan dapat menjadikan minuman khas Bantul ini sebagai oleh-oleh.
Satu paket wedang uwuh berisi 10 bungkus yang dibanderol dengan harga Rp20.000.
Penulis: Tifani