Stok Melimpah, Bulog Bakal Ekspor Beras hingga Singkong

Direktur Utama Badan Umum Logistik (Bulog) Budi Waseso menegaskan selama 4 tahun berturut-turut Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2022, 16:44 WIB
Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Badan Umum Logistik (Bulog) Budi Waseso menegaskan selama 4 tahun berturut-turut Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Dia memastikan sampai akhir tahun tidak akan melakukan impor beras karena telah menyerap hasil panen raya beberapa waktu lalu.

"Tahun ini prediksi saya dengan direksi kita tidak akan impor beras sampai akhir tahun depan," kata Budi Waseso di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Pada panen raya sebelumnya Bulog telah menyerap 226 ribu ton beras dari petani. Sehingga saat ini stok beras yang tersimpan di gudang-gudang BULOG seluruh Indonesia sebanyak mencapai 1 juta ton.

Stok ini akan terus bertambah seiring dengan masa panen raya yang masih berlangsung di sejumlah wilayah. Bahkan kata Budi Waseso bila stok beras berlebih, Indonesia akan mengekspor beras ke negara lain. Mengingat dari data Kementerian Pertanian stok beras akan berlebih.

"Data Kementan ini bisa surplus jadi kita bisa ekspor beras," kata dia.

Salah satunya beras hasil panen di Merauke yang akan diekspor ke Timor Leste. Saat ini pemerintah sedang melakukan penjajakan untuk mengekspor kelebihan beras produksi dalam negeri.

"Dengan tol laut ini juga beras produksi Merauke bisa didistribusi ke berbagai wilayah termasuk ekspor ke Timor Leste," kata dia.

 


Ekspor Singkong Juga

Singkong menjadi salah satu produk pangan dari Indonesia

Tak hanya beras, produksi bahan pangan lainnya juga akan dilakukan ekspor bila stoknya berlebih. "Nanti juga ada singkong dan lain-lain," kata dia.

Sementara itu bila terdapat data impor beras, kata Budi hanya berupa impor beras khusus. Semisal beras basmati, beras ketan dan sejenisnya dalam jumlah yang terbatas

"Jumlahnya tidak banyak, tapi untuk kebutuhan umum memang kita tidak impor karena cukup," kata dia.

Di sisi lain meski pun panen raya sedang berlangsung, harga beras dari petani tidak terlalu jatuh. Sebab pemerintah melakukan stabilitasi harga dengan menyerap beras dari petani.

"Buat produksi petani ini harganya paling penting biar stabil makanya kita harus bisa ekspor beras kepada yang membutuhkan," kata dia mengakhiri.


Bulog Jamin Harga Pangan Stabil Pasca Libur Lebaran 2022

Diskusi Stabilitas harga pangan Sebelum dan Setelah Lebaran oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Perum Bulog memastikan pasokan dan harga pangan seperti daging beku, gula dan komoditas lainnya tetap stabil pasca libur Lebaran 2022.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, dirinya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok komoditas pangan yang menjadi tanggung jawab Bulog. Sehingga ketersediaannya di masyarakat tetap terjaga setelah musim Lebaran.

"Bulog menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat. Kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," kata pria yang akrab disapa Buwas di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Sebagai contoh, ia mengungkapkan, jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak 1 juta ton. Ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu sebanyak 1-1,5 juta ton.

 


Terus Meningkat

Stok Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun 2021

Kemudian karena masih masuk masa panen, maka angka stok tersebut masih akan terus meningkat karena Bulog masih terus menyerap hasil panen petani.

"Untuk komoditas utama yang kami kuasai yaitu beras jumlahnya sangat aman ada 1 juta ton. Ditambah lagi saat ini Bulog masih melakukan pengadaan gabah beras petani di seluruh Indonesia. Hingga saat ini kami sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton. Jadi stok beras ini akan terus bertambah," terangnya.

Buwas menambahkan, pihaknya akan melakasanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan maksimal.

"Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki oleh Perum Bulog ditambah dengan pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial, maka Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya