Liputan6.com, Surabaya - General Manager Bandara Juanda, Sisyani Jaffar mengungkapkan, Bandara Internasional Juanda mengalami puncak arus balik hingga kedua kalinya yaitu pada Sabtu 7 Mei kemarin yang mencapai 42.599 penumpang.
"Dan yang kedua adalah pada Minggu 8 Mei kemarin yang jumlahnya mencapai 45.414 penumpang," ujarnya, ditulis Selasa (10/5/2022).
Advertisement
Sisyani menyebut, pergerakan arus balik yang melampaui prediksi ini telah diantisipasi mengingat kenaikan jumlah penumpang keberangkatan domestik sudah terlihat sejak Kamis 5 Mei 2022.
"Pada jam sibuk, secara taktikal kami melakukan pembatasan penumpang yang bisa masuk ke area check in adalah yang waktu keberangkatannya maksimal dua jam. Sehingga meski jumlah penumpang cukup banyak, tidak terjadi kepadatan di area check in dan ruang tunggu," ucapnya.
Sisyani mengaku, meski menunjukkan peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, namun jika dibanding dengan periode sebelum pandemi, jumlah tersebut belum menyamai.
"Di masa peak season seperti ini, sebelum pandemi kami bisa melayani rata-rata 50 hingga 55 ribu penumpang, saat ini di periode posko yang sudah berjalan, rata-rata sejumlah 34 ribu penumpang yang kami layani per hari," terangnya.
Peningkatan jumlah penumpang selama dua hari terakhir juga menjadi yang tertinggi selama tahun 2022. Sebelumnya angka tertinggi tercapai saat puncak arus mudik yakni sejumlah 38.071 penumpang pada Jumat 29 April 2022.
Melayani 475.694 Penumpang
Melihat situasi arus balik dan mudik yang terjadi, Sisyani berharap, kondisi trafik dapat terjaga di atas 27 ribu penumpang per hari setelah periode Posko Angkutan Lebaran 2022.
"Kami optimis hal tersebut dapat terjadi mengingat saat ini kebijakan syarat terbang telah dipermudah dengan tidak diwajibkannya antigen atau PCR jika penumpang telah memperoleh vaksin booster," ujarnya.
Sementara itu, Posko Angkutan Lebaran Tahun 2022 masih akan berjalan hingga 10 Mei 2022. Hingga hari ke-14 pelaksanaan posko atau Sabtu 7 Mei kemarin, Bandara Juanda telah melayani sebanyak 475.694 dan diprediksi akan melayani hingga 503.913 penumpang saat posko berakhir.
"Selama periode posko tidak ada kejadian ireguler yang mengganggu pelayanan kepada pengguna jasa berkat kerjasama yang baik dengan seluruh instansi yang terlibat posko," ucap Sisyani.
Advertisement