Liputan6.com, Jakarta PT Pyridam Farma Tbk. dan entitas anaknya (PYFA Group) mencatatkan kenaikan penjualan bersih yang signifikan, yaitu meningkat 127 persen menjadi Rp 630,5 miliar pada tahun 2021 dibandingkan dengan Rp 277,4 Milyar pada tahun 2020.
Kenaikan penjualan bersih ini jauh melampaui target Perseroan pada tahun 2021 yaitu untuk meningkatkan penjualan bersih minimal 50 persen dari tahun sebelumnya.
Advertisement
Porsi kontribusi terbesar penjualan bersih PYFA Group masih berasal dari produk farmasi dan maklon sebanyak 76 persen. Adapun 24 persen sisanya berasal dari produk kesehatan. Meski kontribusinya belum seberapa, namun penjualan bersih produk kesehatan PYFA Group naik siginifikan hingga 308 persen atau empat kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Di tahun 2021, penjualan dan EBITDA naik dikarenakan Perseroan melakukan banyak inovasi dari segi produk dan juga peningkatan efisiensi dari segi operasional. Hal ini tentu memacu kami ke depannya untuk terus menghadirkan produk yang terbaik untuk memajukan industri healthcare di Indonesia," kata Direktur PYFA Group Yenfrino Gunadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Peningkatan signifikan juga terjadi pada EBITDA yang dicatat Perseroan pada tahun 2021, yaitu meningkat sebesar 85 persen dari 2020.
Sementara itu, rasio beban operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 48 persen pada tahun 2020 menjadi 35 persen pada tahun 2021 yang menandakan adanya peningkatan efisiensi biaya Perseroan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PYFA Group akan terus melakukan inovasi baru dengan bertambahnya produk innovator baru dan juga kerjasama dengan perusahaan Farma lainnya seperti Mundipharma, Daewoong Pharma, Merz untuk menghadirkan produk unggulan guna memajukan industri healthcare di Indonesia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pyridam Farma Gandeng Produsen Betadine untuk Pasarkan Produk
Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) resmi menggandeng PT Mundipharma Healthcare Indonesia, perusahaan Indonesia pemegang merek dagang produk Betadine untuk kerja sama jasa pemasaran dan promosi.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (7/4/2022), PT Pyridam Farma Tbk dan Mundhipharma telah menandatangani perjanjian jasa pemasaran dan promosi pada 4 April 2022.
Pyridam Farma dan Mundipharma tidak memiliki hubungan afiliasi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Untuk kerja sama tersebut dengan kontrak jasa pemasaran dan promosi untuk produk di Indonesia. Berkaitan nilai kontrak, yakni perseroan berhak atas biaya kompensasi yang akan dihitung berdasarkan nilai penjualan dengan formula sebagaimana yang diatur dalam perjanjian.
"Penunjukan perseroan sebagai mitra eksklusif untuk melaksanakan setiap kegiatan komersial untuk memasarkan, mempromoskan atau mengkomunikasikan penjualan, pemasokan, atau penggunaan produk termasuk mengiklankan, mendiskusikan produk dengan rumah sakit, institusi kesehatan masyarakat, dan atau klinik kesehatan lainnya,” tulis manajemen Pyridam Farma.
Pyridam Farma juga menjelaskan, tidak ada dampak material dari kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 April 2022, saham PYFA naik 0,50 persen ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham PYFA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 985 per saham.
Saham PYFA berada di level tertinggi Rp 1.000 dan terendah Rp 980 per saham. Total frekuensi perdagangan 31 kali dengan volume perdagangan 1.805. Nilai transaksi Rp 180,2 juta.
Advertisement
Akuisisi Holi Pharma
Sejalan dengan rencana untuk ekspansi dan menambah diversifikasi produk, serta kapasitas produksi, PT Pyridam Farma Tbk dengan nama emiten PYFA melakukan tanda tangan perjanjian untuk mengakuisisi 100 persen saham PT. Holi Pharma.
Direktur PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA), Yenfrino Gunadi mengatakan dengan ekspansi ini akan menambah kapasitas produksi grup secara keseluruhan lebih dari tiga kali lipat dari kapasitas yang ada.
"Kami yakin melalui akuisisi ini akan memperkuat posisi kami di bidang industri farmasi Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Lebih lanjut Yenfrino menambahkan bahwa proses akuisisi ini merupakan langkah awal dari berbagai inisiatif yang sedang dikembangkan.
Ked epannya PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan terus berinovasi dengan menjalin kerja sama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri healthcare di Indonesia dan menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.