Mike Tyson Bebas dari Tuntutan Hukum Usai Pukuli Penumpang Pesawat Hingga Babak Belur

Pemukulan yang dilakukan Mike Tyson terhadap penumpang pesawat terjadi pada 20 April lalu. Insiden bermula saat petinju yang pernah mendekam di penjara itu tengah dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Florida.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 11 Mei 2022, 12:30 WIB
Seorang penumpang pesawat yang diduga mabuk babak belur dihajar Mike Tyson karena terus mengganggu (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson terbebas dari hukuman setelah menghajar penumpang pesawat hingga babak belur. Si Leher Beton sama sekali tidak dikenai sanksi apapun atas insiden itu.

Pemukulan yang dilakukan Tyson terhadap penumpang pesawat terjadi pada 20 April lalu. Insiden bermula saat petinju yang pernah mendekam di penjara itu tengah dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Florida. Saat itu, Mike Tyson diketahui menempati kelas bisnis yang nyaman.

Kehadiran Tyson ternyata menarik perhatian salah seorang penumpang yang duduk di belakangnya. Dalam video yang tersebar setelah kejadian, pria itu tampak berulang kali memprovokasi Tyson.

Awalnya Tyson tidak menanggapinya. Namun pria tersebut tidak kunjung berhenti. Tyson yang merasa terganggu pun bangkit dari kursinya dan berbalik menghajar pria itu dengan tinjunya. Dia meninju wajahnya  berulang kali sebelum akhirnya dilerai  penumpang lain yang berusaha menenangkan Tyson.

Akibat insiden ini, penumpang yang menganggu Tyson menderita lebam dan luka di bagian wajah.

Menanggapi insiden ini, Kantor Kejaksaan Distrik San Mateo seperti dilansir dari Sky News, menyatakan tidak melayangkan gugatan hukum kepada Tyson. Kedua pihak juga sepakat tidak saling menuntut.

Pihak kejaksaan sebelumnya telah mengumpulkan berbagai informasi terkait peristiwa itu termasuk mengumpulkan video-video yang sempat merekamnya. Langkah ini diambil setelah pihaknya mendapat laporan polisi dari Departemen Kepolisian San Francisco dan Kantor Sheriff Kabupaten San Mateo.

"Keputusan kami adalah bahwa kami tidak akan mengajukan tuntutan apa pun terhadap Tyson berdasarkan keadaan di sekitar konfrontasi," pernyataan Kantor Kejaksaan Distrik San Mateo.

"Ini termasuk perilaku korban menjelang kejadian, interaksi antara Tuan (Mike) Tyson dan korban, serta permintaan korban dan Tuan Tyson agar tidak ada tuntutan yang diajukan dalam kasus ini. Kami sekarang menganggap kasus ini selesai," pihak kejaksaan menambahkan.

 


Minta Selfie

Mike Tyson. (AFP/James Gilbert)

Sementara itu, saksi mata menjelaskan bahwa korban sebenarnya ingin berfoto bersama dengan Tyson. Kebetulan petinju asal Brooklyn, New York itu merupakan idolanya.

Tyson tidak menggubrisnya. Dia kemudian marah dan memukul korban karena terus diganggu.

Wajah sang penumpang babak belur dan terluka. Dia pun langsung mendapatkan perawatan medis saat pesawat mendarat dan juga bicara kepada polisi.

 


Diduga Mabuk

Mike Tyson dan Evander Holyfield kembali berduel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas pada 28 Juni 1997. Akan tetapi, laga akbar ini harus dihentikan pada ronde ketiga, karena Tyson menggigit kuping Holyfield. (AFP/JEFF HAYNES)

Meski demikian, pihak Tyson memastikan kalau korban sudah bertindak keterlaluan. Menurut perwakilan Tyson, penumpang yang diduga mabuk itu tidak hanya memprovikasi saja. Dia juga dituduh telah melempar botol ke arah si Leher Beton.

"Sayangnya Tuan Tyson mengalami insiden dalam penerbangan dengan penumpang agresif yang mulai mengganggunya. Orang itu melempar botol ke arah Tyson ketika sedang duduk," ujar perwakilan Tyson kepada TMZ Sports. (Simak berita selengkapnya di sini)


Siapa Tyson?

Mike Tyson meupakan petinju kelas berat terpopuler setelah era Muhammad Ali. Petinju kelahiran Brooklyn, New York ini, masih tercatat sebagai juara dunia termuda kelas berat hingga saat ini. 

Tyson sudah menjadi juara dunia di usia 20 tahun 150 hari. Si Leher Beton merebut sabuk juara versi WBC dengan memukul KO (Knock out) Trevor Berbick pada ronde kedua, 22 November 1986.  

Sejak saat itu, namanya terus melambung. Satu persatu gelar juara dunia tinju kelas berat berhasil direbutnya. Di era 1990-an, nyaris tidak ada yang tidak mengenal Mike Tyson. Namanya dielu-elukan pun di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Duel demi duelnya sangat dinanti publik.

Namun bukan pukulan lawan yang mebuat Tyson jatuh. Tantangan terberat justru datang dari kehidupan sehari-hari dan berulang kali Tyson kalah. Perilaku yang 'ugal-ugalan' tak hanya menyeretnya ke sejumlah perkara. Kariernya juga hancur dan nama besarnya juga tercemar.

Di luar ring, Tyson beberapa kali berurusan dengan pengadilan. Mulai dari tindak kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, hingga perkelahian jalanan. Keuangannya hancur. Pada tahun 2003, Tyson mengaku bangkrut dan mengajukan kepailitan ke pengadilan di Manhattan, Amerika Serikat.

Perlahan, Tyson kembali bangkit. Dengan tenaga yang tersisa, dia membangun kembali kehidupannya. Di luar tinju, pria yang mengubah namanya menjadi Malik Abdul Aziz itu aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari terjun ke dunia perfiliman hingga menggarap acara podcast Hotboxin di kanal YouTube.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya