Santri Ponpes di Banten Kini Bisa Huni Rusun dari Kementerian PUPR

Rusun modern mampu menambah semangat santriwati untuk bisa belajar dengan konsentrasi tinggi dan tenang sekaligus menjadi tempat beristirahat yang nyaman.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 11 Mei 2022, 13:20 WIB
Ditjen Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa 1 dan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan (Satker PP) Provinsi Banten telah menyelesaikan pembangunan rumah susun (rusun) modern Pondok Pesantren (Ponpes) Al Quran Bai Mahdi Soleh Ma’mun yang terletak di Kabupaten Serang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta Ditjen Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa 1 dan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan (Satker PP) Provinsi Banten telah menyelesaikan pembangunan rumah susun (rusun) modern Pondok Pesantren (Ponpes) Al Quran Bai Mahdi Soleh Ma’mun yang terletak di Kabupaten Serang, Banten.

"Nantinya, rusun ponpes modern tersebut diperuntukkan penggunaannya bagi santri/santriwati Ponpes Al Quran Bai Mahdi Soleh Ma’mun Tahun Ajaran 2021," dikutip dalam keterangan tertulis BP2P, Rabu (11/5/2022).

Rusun ini sendiri dibangun satu tower 2 lantai dengan spesifikasi 4 unit barak; tipe barak super mini yang mampu menampung sebanyak 56 santri/santriwati.

Rusun modern ini berhasil diselesaikan pada bulan Maret kemarin dan langsung dilakukan serah terima kunci oleh Kepala BP2P Jawa 1 Firsta Ismet, Kepala Satker PP Banten Haryo Wacono dan PPK Rusun dan Rumah Khusus Banten kepada perwakilan ponpes, yakni Pembina Yayasan Bai Mahdi Soleh Ma’mun Yandri Susanto dan Ketua Ponpes Al Quran Bai Mahdi Soleh Ma’mun, Ratu Rachmatuzakiyah.

Rusun tersebut telah dilengkapi dengan mebel, berupa tempat tidur, lemari, dan meja belajar, sehingga dapat menjadi tempat tinggal, serta mendorong semangat para santri untuk belajar dengan baik.

Untuk menambah kenyamanan para santri selama tinggal di Rusun, Kementerian PUPR juga telah melengkapi bangunan rusun dengan berbagai fasilitas, seperti air bersih, instalasi listrik, dan sarana prasarana sanitasi.

Harapannya, rusun modern mampu menambah semangat santriwati untuk bisa belajar dengan konsentrasi tinggi dan tenang sekaligus menjadi tempat beristirahat yang nyaman, terutama di masa Ramadhan.

Terlebih lagi santri/santriwati merupakan salah satu bagian dari generasi penerus bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan, moderat dan toleran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bentuk Perhatian Pemerintah

Rumah susun (rusun) para santri yang menuntut ilmu di Yayasan Luhur Amal Muli Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kota Pekanbaru, Riau. (Dok Kementerian PUPR)

Pembangunan rusun bagi santri di ponpes juga menjadi bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah dan penataan kawasan lingkungan pendidikan. Inovasi pembangunan hunian vertikal atau rusun menjadi solusi bagi pondok pesantren yang memiliki keterbatasan lahan.

Pembangunan rusun ini sekaligus menjadi sarana pemberdayaan masyarakat, karena melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu membangun rusun.

Selain itu dibangunnya rusun ponpes menjadi salah satu cara agar generasi muda Indonesia terbiasa hidup di hunian vertikal. Tinggal di rusun diperlukan sikap toleransi antar sesama penghuni untuk menjaga suasana tetap tertib.

Pembangunan Rusun bagi lembaga pendidikan berasrama seperti pondok pesantren bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup para santri sehingga dapat menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.

 

 

 


Rusun Santri Senilai Rp 12,2 Miliar di Sukoharjo Diresmikan

Rusun Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qur'an Azzayadiy, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Dok. Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan dua tower Rusun Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qur'an Azzayadiy, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Acara peresmian dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto pada Rabu (19/1/2022) kemarin.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dirinya diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa. Itu agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.

"Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak SDM yang unggul dan berakhlak mulia," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022).

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, gotong royong dalam pembangunan rusun Ponpes Al-Qur’an Azzayadiy yang dilakukan Kementerian PUPR bersama para stakeholder terkait berlandaskan niat yang baik untuk mendukung kegiatan belajar para santri dan santriwati di Ponpes Al-Qur’an Azzayadiy.

"Setelah selesai diresmikan, tolong dijaga dengan baik agar tidak cepat rusak, walaupun setiap tahunnya terjadi pergantian santri dan santriwati yang menempatinya. Pemeliharaan rusun ini merupakan tanggung jawab kita bersama agar dapat terus dimanfaatkan di masa yang akan datang," imbuhnya.

Rusun Ponpes Al-Qur’an Azzayadiy dibangun untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan memenuhi kebutuhan hunian santri di Ponpes Al-Qur’an Azzayadiy. Pada 2018-2021, Kementerian PUPR telah membangun dua tower rusun untuk Ponpes Al-Qur’an Azzayadiy. Masing-masing satu tower untuk santri dan satu tower untuk santriwati.

"Ini merupakan suatu anugerah dan kebahagiaan bagi kita semua, gedung rusun beserta isinya sudah disiapkan oleh Kementerian PUPR," ujar Puan.

 


Fasilitas

Rusun Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qur'an Azzayadiy, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Dok. Kementerian PUPR)

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Surpijanto menjelaskan, Rusun Pondok Pesantren Al Qurani Azzayadi merupakan rusun tipe barak mini tiga lantai dengan jumlah unit sebanyak 12 unit pada tower 1 dan 6 unit pada tower 2.

Tower 1 dibangun pada 2018 dengan biaya Rp 6,8 miliar. Luas bangunannya 1.350 m2 dan dapat menampung 240 santri.

Sedangkan tower 2 dibangun pada 2020-2021 dengan biaya Rp 5,4 miliar. Luas bangunannya 803,19 m2 dan dapat menampung 128 santri. Baik tower 1 maupun tower 2 dengan fasilitas air bersih, instalasi listrik, lemari dua pintu, tempat tidur susun, kamar mandi, dan tempat wudhu.

Iwan menyampaikan, Kementerian PUPR tidak hanya membangun secara fisik, tapi juga mendorong penerima manfaat untuk dapat memelihara dan memanfaatkan sesuai dengan peruntukkan.

Kementerian PUPR telah menitipkan pengelolaan rusun ini kepada pengurus pondok pesantren agar dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

"Demikian juga bagi para adik-adik santri sebagai calon penghuni rusun ini, saya juga menitipkan bangunan beserta fasilitasnya untuk anda rawat sebaik mungkin, sebagaimana anda merawat rumah anda sendiri," kata Iwan. 

Infografis Indeks Infrastruktur Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya