Menang Lelang Tiket ke Luar Angkasa, Miliarder Sumbangkan Kursinya ke 2 Guru

Ken Griffin memenangkan lelang senilai USD 8 juta untuk mengikuti penerbangan luar angkasa dengan Blue Origin.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Mei 2022, 21:00 WIB
Miliarder Ken Griffin. (Foto: Citadel.com)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder pendiri hedge fund Citadel, yakni Ken Griffin, menjadi sorotan setelah memenangkan lelang senilai USD 8 juta atau setara Rp 116,3 miliar untuk terbang ke luar angkasa dengan Blue Origin milik Jeff Bezos.

Lelang yang diselenggarakan oleh organisasi amal Robin Hood Foundation ini menawarkan dua kursi di roket New Shepard dengan penawaran "beli satu, berikan satu" kursi.

Berbeda dengan pembeli penerbangan luar angkasa pada biasanya, Ken Griffin mengungkapkan dia akan memberikan kursinya kepada dua guru asal New York.

"Saya berharap momen ini akan menyalakan imajinasi pelajar kita dan menginspirasi generasi berikutnya untuk mendorong batas-batas dari apa yang dapat dicapai umat manusia sambil menggarisbawahi peran luar biasa yang dimainkan guru kita dalam kehidupan anak-anak ," kata Griffin dalam sebuah pernyataan email, dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/5/2022).

Saat pelelangan dilangsungkan, Chief Technology Officer Citadel Umesh Subramanian membuat tawaran terakhir atas nama Griffin.

Sebelum lelang dimenangkan Griffin, investor ternama Amerika yakni Mike Novogratz sempat menawarkan pembelian kursi di roket New Shepard seharga USD 4 juta.

Mengutip dari CNBC, Seorang juru bicara Robin Hood mengatakan bahwa organisasi tersebut akan bermitra dengan Griffin, Blue Origin dan Departemen Pendidikan Kota New York untuk memilih dua guru yang akan mengikuti penerbangan ke luar angkasa. 

Seorang juru bicara Blue Origin juga menerangkan, saat ini waktu peluncuran New Shepard belum ditentukan dan perusahaan tidak berencana untuk melelang empat kursi yang tersisa dari penerbangan tersebut.


Harga yang Fantastis

Roket New Shepard Blue Origin diluncurkan dari pelabuhan antariksa dekat Van Horn, Texas, Amerika Serikat, Selasa (20/7/2021). Kapsul yang membawa kru Blue Origin berakselerasi hingga lebih dari tiga kali kecepatan suara. BLUE ORIGIN/AFP

Roket New Shepard Blue Origin diluncurkan dari fasilitas pribadi perusahaan di Texas Barat dan terbang di atas ketinggian 100 kilometer, atau sekitar 340.000 kakio.

Uniknya, tawaran Griffin dalam lelang kali ini lebih kecil dari penawawaran USD 20 juta oleh pemenang lelang yang diadakan Blue Origin untuk kursi di penerbangan perdana New Shepard tahun lalu - meskipun tiket itu datang dengan tumpangan bersama dengan Bezos sendiri.

Menurut laporan New York Times, harga untuk mengikuti penerbangan New Shepard tentunya bernilai fantastis, yang awalnya USD 200.000 kemudian dinaikkan menjadi USD 250.000 atau setara Rp 3,6 miliar. 

“Penerbangan awal kami dijual dengan harga yang sangat bagus," kata Bob Smith, kepala eksekutif Blue Origin, dalam konferensi pers pada Juli 2021.


Bantu Pengungsi Ukraina, Miliarder Rusia Yuri Milner Gelontarkan Rp 1,4 Triliun

Ilustrasi miliarder (iStock)

Investor teknologi sekaligus miliarder asal Rusia, Yuri Milner menyumbangkan dana sebesar USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs rupiah 14.500 per dolar AS) untuk membantu pengungsi Ukraina yang terdampak konflik. 

Dilansir dari Forbes, ini menandai upaya terbaru dari Milner untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina. 

Inisiatif amal yang bertajuk Tech for Refugees itu melibatkan kemitraan antara Breakthrough Prize Foundation, sebuah kelompok nirlaba yang didirikan oleh Milner dan istrinya, Julia, pada tahun 2012, dan raksasa penyewaan akomodasi Airbnb, serta layanan streaming audio Spotify.

Dana yang dikumpulkan dari inisiatif ini akan digunakan untuk mendukung perusahaan-perusahaan tersebut membantu para pengungsi Ukraina, seperti penyediaan perumahan gratis untuk sementara oleh Airbnb - ke lokasi-lokasi pengungsi.

"Kami turut prihatin oleh bencana memilukan yang dialami rakyat Ukraina," kata Milners dalam sebuah pernyataan.

"Kami percaya bahwa inisiatif ini, dalam kemitraan dengan beberapa perusahaan dan organisasi teknologi paling kreatif di dunia, dapat memberikan bantuan praktis bagi orang-orang yang hidup dalam kekacauan di luar tanah air mereka," ujarnya. 

Milner pun mengungkapkan bahwa ia berencana memperluas inisiatif Tech for Refugees, yang akan menjangkau pengungsi di wilayah lain di dunia.

Sebagai informasi, Yuri Milner mengumpulkan kekayaannya berawal dari investasi di Facebook dan Twitter.

Kekayaan Milner kini tercatat sebanyak USD 7,3 miliar atau setara Rp 106 triliun (kurs 14.500 per dolar AS).

Infografis Orang Terkaya di Indonesia (liputan6.com/desi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya