Ini Dia Daftar Negara dengan Biaya Paspor Termahal di Dunia

Pembuatan paspor ternyata bisa memakan biaya yang cukup mahal. Ini dia biaya paspor termahal di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2022, 06:15 WIB
Ilustrasi visa dan paspor. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Paspor yang merupakan dokumen berisi identitas warga negara menjadi salah satu syarat ketika seseorang hendak melakukan perjalanan internasional. Karena itu, sebelum pergi melancong ke luar negeri, jangan lupa untuk membuat paspor terlebih dahulu.

Entah ingin memulai hidup baru atau sekadar berlibur ke luar negeri, paspor pasti dibutuhkan. Sementara itu, pembuatan paspor ternyata bisa memakan biaya yang cukup mahal.

Meskipun banyak paspor berharga sekitar USD 100 hingga 160, itu bukan label harga yang kecil. Di sisi lain, ternyata masih ada paspor yang lebih mahal lagi.

Salah satunya warga negara Jepang. Baik memperbarui atau membeli paspor untuk pertama kalinya, mereka harus membayar 16.000 yen Jepang atau sekitar USD 125.

Sementara warga Selandia Baru perlu membayar NZD USD 191 atau sekitar USD 125 untuk membuat paspor baru.

Adapun pembuatan paspor untuk orang dewasa di AS akan menelan biaya setidaknya USD 165, sementara pembaruan dikenakan biaya USD 130. Sedangkan di Inggris sekitar USD 95 dan Swiss sekitar USD 150.

Lantas, bagaimana dengan biaya pembuatan paspor di negara lain?. Melansir CNN, Kamis (12/5/2022), berikut ini biaya pembuatan paspor termahal di dunia.

Rincian Negara

6. Paspor Meksiko

Memperbarui paspor di Meksiko menghabiskan biaya 3.505 peso Meksiko atau sekitar USD 170.

5. Paspor Liechtenstein

Menjadi negara terkecil keempat di Eropa dan terkecil keenam di dunia berdasarkan luas daratan, Liechtenstein terletak di antara Swiss dan Austria. Karenanya, biaya pembuatan paspor baru di negara ini bisa mencapai 256 CHF atau sekitar USD 260.

4. Paspor Kuba

Menurut pemerintah Kuba, saat membeli paspor baru secara lokal berharga 2.500 peso Kuba, sekitar USD 105. Itu dapat bertahan selama enam tahun dan paspor harus diperbarui setiap dua tahun agar tetap berlaku.

Sementara itu, setiap pembaruan akan dikenakan biaya tambahan 500 CUP, hingga tahun keenam masa pakai paspor, di mana proses pembelian paspor baru dimulai kembali.

Untuk membandingkan, biaya paspor Kuba yang valid selama 10 tahun berjumlah sekitar 6500 CUP atau sekitar USD 270.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Negara Lainnya

Ilustrasi paspor (Dok.Unsplash)

3. Paspor Australia

Penduduk yang tinggal di Australia harus membayar AUD $308 atau sekitar USD 220 untuk memperbarui paspor.

Lalu untuk warga Australia yang tinggal di luar negeri, ada biaya tambahan pemrosesan di luar negeri, sehingga total biaya menjadi USD 336 di Amerika Serikat .

2. Paspor Suriah

Paspor Suriah adalah salah satu paspor yang paling tidak kuat sekaligus menjadi salah satu yang paling mahal.

Menurut situs web Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, warga Suriah yang tinggal di luar negeri harus membayar USD 300 untuk paspor baru yang hanya akan bertahan enam tahun.

Selama rentang 10 tahun, pemegang paspor Suriah yang valid akan menelan biaya setidaknya USD 600.

1. Paspor Lebanon

Bagi warga yang tinggal di Lebanon, memperbarui paspor akan menelan biaya hingga 1.200.000 pound Lebanon, menurut Direktorat Jenderal Keamanan Umum Lebanon. Nominal itu sekitar USD 795.

Namun, ekspatriat yang memperbarui paspor di Konsulat Jenderal Lebanon New York atau Los Angeles bisa membayar hanya dengan USD 600.

Mengingat Lebanon adalah salah satu dari sedikit negara yang membebankan biaya lebih kepada warga lokalnya daripada ekspatriat di luar negeri untuk memperbarui paspor.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

 


Banyak Miliarder AS Ajukan Kewarganegaraan Ganda, Ada Apa?

Ilustrasi miliarder (iStock)

Jumlah miliarder Amerika Serikat yang mengajukan kewarganegaraan atau tempat tinggal di negara asing telah meroket selama tiga tahun terakhir karena pengusaha teknologi, dan selebritas berupaya membuat "rencana" untuk keluarga mereka.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah perusahaan migrasi investasi. 

Dikutip dari Insider, Selasa (10/5/2022) puluhan negara diketahui menawarkan "paspor emas" dan visa yang memungkinkan orang asing yang kaya untuk menerima kewarganegaraan atau tempat tinggal sebagai imbalan untuk berinvestasi di negara tersebut.

Biaya paling mahal dari tawaran itu berkisar dari USD 1,1 juta di Malta hingga USD 9,5 juta di Austria, menurut Forbes.

"Kami melihat program ini sebagai polis asuransi," kata Ezzedeen Soleiman, Managing Partner di Latitude Residency & Citizenship.

"Kami telah melihat beberapa miliarder yang mendekati kami dan bertanya di mana tempat terbaik untuk tinggal jika ada bencana iklim, atau jika ada badai lain, atau pandemi global lainnya," bebernya. 

Latitude, sebuah perusahaan yang memandu investor kaya di seluruh dunia melalui proses aplikasi, mengatakan permintaan dari orang kaya di AS telah meningkat 300 persen antara tahun 2019 dan 2021.

Adapun Henley & Partners, salah satu jasa broker kewarganegaraan terbesar di dunia, mengatakan jasa untuk warga negara AS meningkat sebesar 327 persen antara 2019 dan 2020 dan bertambah 10 persen 2021 lalu.

Kepala klien swasta di Henley & Partners, Dominic Volek, mengungkapkan ada situasi berkategori "empat C" yang saat ini menarik investor kaya mengincar kewarganegaraan ganda : Covid-19, perubahan iklim, cryptocurrency, dan konflik.

 


Portugal Jadi Destinasi Baru Miliarder AS

Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Dominic Volek juga menyebut, peningkatan pelamar kewarganegaraan ganda di Amerika baru-baru ini dimulai selama pemerintahan Donald Trump dan lockdown yang dipicu oleh pandemi.

"Dalam penguncian yang sangat ketat, ada titik di mana jika Anda hanya memiliki paspor Amerika, Anda tidak dapat memasuki Eropa," kata Volek kepada Insider.

"Saya pikir itu membuat banyak individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi menyadari bahwa mereka berpotensi sedikit lebih rapuh daripada yang mereka kira," ungkapnya.

CEO Dasein Advisors, Reaz Jafri, mengungkapkan dia telah menerima lebih banyak pertanyaan dari AS selama tiga tahun terakhir daripada 20 tahun sebelumnya. Dia mengatakan kliennya di AS sering bekerja di bidang teknologi, real estat, atau kripto, dan bernilai antara USD 50 juta hingga USD 20 miliar.

Dua dari perusahaan yang diwawancarai oleh Insider mengatakan izin tinggal lima tahun Portugal - yang memungkinkan perjalanan bebas visa ke 26 negara di Uni Eropa - adalah program yang paling diminati di antara investor AS.

"Visa emas" Portugal membutuhkan investasi paling sedikit di atas USD 200.000 dan rata-rata masa tinggal selama setahun di negara itu.

Ketika izin berakhir, penduduk kemudian dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan penuh waktu, yang dapat memakan waktu tiga tahun tambahan.

"Portugal adalah California berikutnya," kata Ezzedeen Soleiman, Managing Partner di Latitude Residency & Citizenship.

"Anda memiliki bakat luar biasa jika pergi ke sana, kekayaan luar biasa pergi ke sana," ujarnya. 

Orang Amerika yang sangat kaya ingin menanam akar di Eropa sebagai "rencana warisan" untuk anak dan cucu mereka, tambahnya.

"Banyak dari mereka kecewa dengan apa yang terjadi di AS atau tidak melihat peluang yang pernah mereka lihat di AS," kata dia.

Pendatang baru miliarder dunia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya