Kanit Intel Polsek di Sulawesi Tenggara Jadi Korban Aksi Premanisme

Dirinya kini harus mendapatkan perawatan medis setelah menjadi korban aksi premanisme.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 12 Mei 2022, 15:00 WIB
Ilustarasi pembacokan (Istimewa)

Liputan6.com, Gorontalo - Nasib malang dialami oleh Aipda Malik Sangka, Kanit Intel Polsek Mawasangka Tengah (Masteng), Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Dirinya kini harus mendapatkan perawatan medis setelah menjadi korban aksi kejahatan premanisme.

Aipda Malik Sangka ditikam menggunakan sebilah pisau badik oleh seseorang berinisial AD. Diketahui, AD sendiri merupakan preman di wilayah tersebut. 

Peristiwa penikaman tersebut terjadi pada Selasa (10/5/22) sekitar pukul 19.30 Wita. Kala itu, Aipda Malik tengah berjalan menelusuri Desa Lantongau, Kecamatan Masteng.

Kemudian, dirinya melihat ada warga yang tengah cekcok dengan preman tersebut. Aipda Malik kemudian mendekat dan berusaha menengahi cekcok antara keduanya.

Saat menenangkan keduanya, Malik kemudian diserang secara membabi buta oleh AD. Bahkan, AD mencabut pisau yang kala itu berada di tangannya.

Akibat kejadian itu, Aipda malik mengalami luka tusuk di bagian ketiak. Sementara, pelaku berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran polisi.

"Ya benar terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh AD pada Kanit intel Polsek, Aipda Malik Sangka," kata Kapolres Baubau, AKBP Erwin Pratomo saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

"Mungkin pelaku tidak terima saat ditengahi permasalahannya oleh korban yang berbuntut pada penikaman," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya meminta kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri secara baik-baik. Sebab, saat ini tim Polres Baubau tengah mengejar pelaku.

"Kita mengultimatum dengan melibatkan kepala desa dan tokoh setempat agar tersangka menyerahkan diri," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya