Gubernur BI: Digitalisasi Bisa Bangkitkan UMKM

Kata Gubernur BI, pihaknya konsisten dalam mengembangkan UMKM.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 11 Mei 2022, 20:23 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan digitalisasi memiliki peran penting dalam pengembangan UMKM. Ini menyangkut cara UMKM untuk bangkit dari kondisi pandemi covid-19.

UMKM di Indonesia dan negara lainnya mampu bertahan dari dampak negatif pandemi akibat adanya transformasi digital. Meski dibarengi juga dengan berbagai tantangan yang menghampirinya.

“Digital platform memiliki peran penting untuk mengangkat bangkit UMKM, digitalisasi membantu untuk mendorong target penjualan sekaligus mengakselerasi inklusi keuangan,” kata Perry dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).

BI konsisten dalam mengembangkan UMKM. Dalam hal ini, BI berpegang pada tiga pilar, yakni korporatisasi, pengembangan kapasitas, dan fasilitas pembiayaan.

“Di luar itu BI juga mendorong UMKM menuju akses transformasi digital yang inklusif, dan mendukung masuk terlibat dalam value chain untuk ekosistem digital,” katanya.

“Sehingga bisa memperluas pasarnya, tak hanya dalam negeri tapi juga ke pasar global,” imbuhnya.

Ia menyebut, dalam dukungannya itu ditekankan pada dua hal. Yakni demand atau permintaan dan suplai.

Di sisi demand, pihaknya mendorong peningkatan UMKM untuk bisa lebih kompetitif serta mendrong digitalisasi dalam proses bisnisnya.

“Sementara dari sisi suplai kita bantu dalam memfasilitasi infrastruktur dan mendorong transformasi digital, salah satunya dicontohkan dengan adanya QR Indonesia Standard (QRIS). Ini sangat membantu proses bisnis UMKM,” terangnya.

Ia menyebut, penggunaan QRIS menjadi salah satu pintu masuk bagi pelaku UMKM untuk melirik ekosistem digital. UMKM bisa mengakselerasi inklusi keuangan.

Hingga saat ini diakuinya, sudah ada 16,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, dimana 89 persen diantaranya adalah UMKM.

“Tentu ini cara untuk mempromosikan UMKM dalam transformasi digital tak selalu mudah, kita punya banyak tantangan,” katanya.

 


Gandeng Perempuan dan Anak Muda

Menkeu Sri Mulyani dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan peran perempuan dan anak muda dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia ingin kedua kelompok ini turut andil dalam mengakses pembiayaan atau finansial dalam usahanya.

Hal ini sekaligus sejalan dengan pengejaran target inklusi keuangan yang jadi perhatiannya. Bahkan, ini juga diakuinya sebagai fokus dari berbagai negara anggota G20 yang gelarannya dipimpin Indonesia.

Sri Mulyani mengungkapkan banyak perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi khususnya sektor UMKM. Namun, ia mengungkap belum banyak perempuan pelaku usaha yang mengakses pembiayaan dari penyedia jasa keuangan.

“Perempuan juga harus kita perhatikan, karena perempuan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. peningkatan akses perempuan ke produk jasa keuangan tidak hanya akan mengamankan perempuan dan kehidupan keluarganya tapi memberdayakan dirinya sendiri,” paparnya dalam International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, dan MSMEs to Promote Inclusive Growth, Rabu (11/5/2022).

Ia mengungkap sekitar 11 persen dari GDP global akan bisa diciptakan jika seluruh negara di dunia dan perempuannya mampu berdaya dalam ekonomi. Bahkan jika memaksimalkan potensi lapangan kerja yang tercipta, ia menaksir bisa ada sekitar USD 28 miliar yang diciptakan.

“Di satu sisi kami menyadari potensi besar ini, terutama dalam pemberdayaan perempuan, perempuan sering dikecualikan dari (target) jasa keuangan karena keterbatasan administrasi, sehingga ini bisa menjadi kendala bagi mereka,” terangnya.

 


Peran Anak Muda

Sejumlah orang berjalan di trotoar pada saat jam pulang kantor di Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (8/6/2020). Aktivitas perkantoran dimulai kembali pada pekan kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Disamping itu, Sri Mulyani menuturkan anak muda juga memiliki potensi sebagai pendorong ekonomi nasional dan dunia. Populasi anak muda di dunia saat ini memegang kunci kemajuan masa depan global.

“Mereka segera aka memasuki dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian, tetapi banyak dari mereka juga dikecualikan secara finansial,” katanya.

Misalnya, dalam akses pembukaan akun bank yang masih minim karena belum memilikinya identitas yang cukup resmi. Ia juga mengungkap pendapatan anak muda yang masih belum pasti dan penyimpanan tabungan yang masih sedikit.

Guna mendorong akses ekonomi pada anak muda, Sri Mulyani punya cara. Misalnya dengan menyediakan akses yang inklusif bagi golongan ini. Artinya, kelompok muda semakin mudah untuk mengakses finansial fomal sejak dini, dimulai dari pembukaan akun bank.

UMKM

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga mengungkap pentingnya pendampingan terhadap UMKM termasuk dari sisi pembiayaan. Ia mengungkit kembali damak Covid-19 terhadap usaha penopang ekonomi nasional itu.

Di Indonesia, baru sekitar 18 persen kredit bank disalurkan kepada UMKM, angka ini dinilai masih jauh tertinggal dari rata-rata penyaluran sebesar 30 persen.

“Jadi fokus kami hari ini dan bagaimana kami akan menyempurnakan untuk menerapkan kebijakan untk meningkatkan akses keuangan untuk UMKM dan tak hanya untuk memberdayakan mereka tapi juga menciptakan multiplier effect,” katanya.

“Kita harus mengatasi dua atau tiga dimensi yang sangat penting ini, sangat penting, pemanfaatan perempuan, dan usaha mikro kecil dan menengah,” imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya