Optimalkan Tol Laut, Kemenhub Berdayakan Nelayan Sekitar Pelabuhan di Papua

Kemenhub gelar kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatkan kualitas hasil tangkapan dan keselamatan berlayar serta manajemen pelayaran yang profesional.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Mei 2022, 21:45 WIB
Setelah mampu menurunkan disparitas harga sebanyak 15-20 persen di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur, kini tol laut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional di tahun 2018.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Jayapura melakukan pemberdayaan dan pembinaan usaha serta sosialisasi keselamatan pelayaran kepada nelayan yang dilaksanakan di Pelabuhan Lama Dermaga Waiya Distrik Depapre, Jayapura Papua. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi optimalisasi Tol Laut di Papua.

Kepala KSOP Kelas II Jayapura Capt. Roni Fahmi bersama dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Rudi Abdiner Saragih yang hadir mewakili Bupati Jayapura melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatkan kualitas hasil tangkapan dan keselamatan berlayar serta manajemen pelayaran yang profesional.

"Kegiatan ini merupakan implementasi dari tujuan umum yaitu semangat percepatan pembangunan melalui Program Strategis Nasional Tol Laut dan tujuan khusus yaitu pemberdayaan dan pembinaan kepada masyarakat pesisir dan nelayan teluk tanah merah Depapre," ujar Capt Roni, Rabu (11/5/2022).

Menurutnya, kegiatan pemberdayaan dan pembinaan ini sangat diperlukan karena untuk kecakapan dan keterampilan dalam pengoperasian kapal pelayaran rakyat dan kapal penangkapan ikan harus sesuai dengan standar keselamatan dan prosedur pengoperasian kapal di laut.

"Kegiatan yang terlaksana atas kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura ini terdiri dari sosialisasi keselamatan pelayaran bagi nelayan tradisional, pembagian alat keselamatan Life Jacket (pelampung) dan lampu pengawas atau penuntun kapal nelayan serta pengukuran kapal nelayan dibawah GT 7 untuk surat kapal atau pas kecil sebagai legalisasi kepemilikan kapal," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Rudi Abdiner Saragi menyambut gembira dan antusias dengan program kerja sama ini.

 


Percepatan Pembangunan Papua

KM Camara Nusantara 1 merupakan satu dari beberapa kapal khusus pengangkut hewan ternak yang dipersiapkan untuk mewujudkan program tol laut, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kegiatan ini adalah implementasi nyata dari program percepatan pembangunan di Kabupaten Jayapura, yaitu tindak lanjut dioperasikannya pelabuhan Depapre.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat dan tentu dapat meningkatkan produktivitas nelayan Depapre dalam mencapai hasil tangkapan laut untuk mendukung komoditi unggulan daerah yaitu sektor kelautan dan perikanan. Komoditi unggulan inilah yang kemudian dapat menjadi muatan tol laut dan perintis dalam menunjang Program Tol Laut Nasional. Program Tol Laut inilah yang akan menjadi penghubung antara market dan 39 kelompok nelayan yang sudah terbentuk di Depapre," ujarnya.

Selaras dengan itu Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jayapura juga mengapresiasi kegiatan dari Kementerian Perhubungan melalui salah satu UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yaitu KSOP Kelas II Jayapura yang terjun langsung bersama masyarakat nelayan dan pesisir, hal ini dapat dilihat bagi antusiame masyarakat yang hadir dan juga manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

 

 


Apresiasi

Salah satu program Pemerintah untuk menjamin keberlangsungan logistik di tengah masa pandemi Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan program Tol Laut. (DOk Kemenhub)

Akademisi Uncen dan juga Ketua Analisis Papua Strategis dari sebuah komunitas riset profesional Papua Laus Rumayom turut hadir dan sangat mengapresiasi kegiatan ini.

"Hal ini tentu harus disambut dan terus didukung oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk sinergi dan mendukung Program Bapak Presiden Joko Widodo, kedepannya dibutuhkan data dan kesiapan para nelayan teluk tanah merah dalam meningkatkan komoditi unggulan di sektor kelautan dan perikanan bahkan sampai pada level ekspor," ujar Laus Rumayom yang juga sebagai Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Tahun 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya