Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Pemprov DKI Kaji Pembelajaran Daring

Pemprov DKI saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat mengenai kelangsungan proses pembelajaran sekolah di tengah kasus penyakit hepatitis akut.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2022, 02:20 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencoba mengantisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut dengan mengkaji kemungkinan kembali menggelar proses pembelajaran daring.

"Ini masih kami pelajari apakah akan kembali daring, kami akan lihat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Jakarta, Rabu (11/5/2022), seperti dilansir Antara.

Pemprov DKI saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat mengenai kelangsungan proses pembelajaran sekolah di tengah kasus penyakit hepatitis akut.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menetapkan kasus hepatitis akut tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena ditemukan di beberapa negara termasuk Indonesia.

Sementara itu, Wagub DKI Riza Patria mengungkapkan, terdapat 21 kasus dugaan hepatitis akut, yang ditemukan di Ibu Kota, dengan korban meninggal tiga orang anak-anak.

"Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut. Namun demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi," ujar Riza Patria.

Kendati tidak merinci sebaran 21 kasus dugaan hepatitis akut, tapi Riza menerangkan penyakit tersebut bukan hanya menyerang anak-anak, tapi juga orang dewasa.

 


5 Pasien Hepatitis Akut Meninggal

Ilustrasi Ancaman Hepatitis Akut Misterius pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)

Dia meminta masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, demi mencegah terjangkit penyakit hepatitis akut.

"Tetap laksanakan protokol kesehatan sekalipun pandemi sudah menurun, gejalanya sudah berkurang, tetap laksanakan prokes. Kedua, kami minta khususnya anak-anak yang mudah terjangkit untuk ditunda dulu bermain di tempat umum," tuturnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, sebelumnya menyatakan, jumlah pasien yang meninggal diduga akibat hepatitis akut dilaporkan bertambah dari tiga orang menjadi lima orang. Lima pasien meninggal dunia ini dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat.

Di sisi lain, ada lebih dari 10.429 sekolah atau satuan pendidikan di Jakarta yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai Kamis (12/5/2022) setelah libur Lebaran 1443 Hijriah.

Sumber: Antara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya