Liputan6.com, Jakarta Pada Rabu 11 Mei 2022 berlangsung pertempuran di luar medan tempur bagi Ukraina. Dengan pihak Kiev memotong satu pipa gas alam Rusia yang memasok rumah dan industri di Eropa, sementara seorang pejabat Rusia yang memimpin wilayah Ukraina selatan mengatakan Kremlin harus mencaplok Kherson setelah pasukan Moskow berhasil merebutnya.
Menurut laporan VOA Indonesia, Kamis (12/5/2022), operator pipa gas alam Ukraina mengatakan pihaknya menghentikan pengiriman gas dari Rusia yang melewati jalur di Ukraina timur yang dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Moskow karena adanya gangguan dari pasukan musuh, termasuk pengalihan gas.
Advertisement
Sekitar sepertiga dari gas Rusia yang menuju ke wilayah Eropa barat melewati Ukraina, meskipun seorang analis mengatakan dampak langsung dari pemotongan jalur pipa tersebut tidak terlalu berpengaruh karena sebagian besar pasokan dapat dialihkan melalui pipa lain.
Perusahaan minyak milik pemerintah Rusia, Gazprom, mengatakan gas yang mengalir ke Eropa melalui Ukraina turun sebesar 25 persen dari hari sebelumnya.
Sebagai bagian dari upaya untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina yang telah berlangsung selama 11 minggu, Uni Eropa ingin mengakhiri ketergantungannya yang besar pada energi Rusia untuk menghangatkan rumah dan menggerakkan industrinya.
Namun, Uni Eropa menghadapi beberapa tentangan dari dalam blok yang beranggotakan 27 negara itu, terutama dari Hungaria, yang mengatakan ekonominya akan mengalami pukulan besar jika pasokan energi Rusia terputus.
Di Brussel, perundingan dengan Hungaria, pada Rabu 11 Mei, mengenai larangan pembelian energi Rusia berakhir untuk sementara waktu. Jika tidak diselesaikan, kasus itu akan menjadi perpecahan besar di antara sekutu NATO dalam sanksi terpadu Barat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sanksi AS untuk Rusia
Sementara itu sebelumnya, Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (22/11) kembali memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan yang terlibat dalam proyek pipa gas Nord Stream 2 yang menjadi proyek kontroversial Rusia dan Jerman.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan sanksi terbaru ini akan diarahkan pada perusahaan pelayaran bernama Transadria Ltd dan kapalnya, Merlin. Ini berarti delapan orang atau entitas dan 17 kapal kini terkena sanksi.
Terlepas dari tekanan Partai Republik, pemerintahan Joe Biden belum menjatuhkan sanksi kepada perusahaan utama yang mengerjakan jaringan pipa gas tersebut. Biden pun bersikeras akan pentingnya menjalin kerja sama dengan sekutu utama mereka, Jerman.
Sanksi terhadap Transadria dijatuhkan sebagai bagian dari laporan yang perlu diajukan kepada Kongres untuk mengambil tindakan terhadap pipa tersebut.
Selama ini AS, Ukraina, dan beberapa negara Uni Eropa telah menyuarakan keprihatinan mereka bahwa Nord Stream 2 akan meningkatkan pengaruh Rusia dalam politik regional dan membawa risiko bagi keamanan energi Eropa.
"Bahkan ketika pemerintah terus menentang pipa Nord Stream 2, termasuk melalui sanksi, kami terus bekerja dengan Jerman dan sekutu, serta mitra lainnya untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh pipa tersebut," kata Blinken dalam pernyataannya.
Advertisement
Imbas Perang dengan Rusia, Ukraina Akan Mulai Impor Gas dari Polandia
Ukraina akan dapat mengimpor gas dari Polandia mulai 6 Maret 2022, termasuk gas dari terminal-terminal gas alam cair (LNG) Polandia, kata operator sistem transit gas milik negara Ukraina, Sabtu (5/3).
Dua operator transit menyepakati kapasitas yang dijamin untuk impor gas.
“Ini memungkinkan impor fisik gas dari Polandia, termasuk dari terminal LNG, dengan jaminan (kapasitas),” kata perusahaan Ukraina itu di media sosial sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Minggu (6/3/2022).
Perusahaan itu belum memberikan rincian tambahan.
Ukraina, salah satu konsumen gas terbesar Eropa, sudah tidak mengimpor gas dari Rusia sejak 2015 dan membelinya di Eropa.
Sebelumnya dikabarkan, perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom, sedang mengapalkan gas alam ke Eropa via Ukraina dengan volume yang sama, yaitu 109,5 juta meter kubik per hari, pada Jumat, kata kantor berita pemerintah Rusia RIA yang mengutip operator pipa gas Ukraina.
Sanksi Ekonomi untuk Bisnis Migas Rusia
Aksi militer Rusia di Ukraina telah mendorong banyak negara untuk menjatuhkan sanksi ekonomi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 22 Februari mengumumkan penangguhan proses sertifikasi pipa gas alam Nord Stream 2.
Pipa gas alam Nord Stream 2 diperkirakan dapat mengangkut 55 miliar meter kubik gas alam setiap tahun dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. Namun, pipa sepanjang 1.234 kilometer tersebut belum dapat dioperasikan karena menunggu izin dari Jerman dan Uni Eropa
Awal Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping di Beijing bahwa Rusia sudah menyiapkan kesepakatan baru untuk memasok China dengan lebih banyak gas.
Rencana itu dikemukakan Putin di tengah ketegangan hubungan dengan negara-negara Barat atas Ukraina dan berbagai isu lainnya.
Advertisement