Kabar Jokowi Tak Disambut Petinggi AS Saat Tiba untuk KTT AS-ASEAN, Kemlu RI Buka Suara

Kunjungan Joko Widodo (Jokowi) ke Washington D.C untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi para pemimpin ASEAN-Amerika Serikat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Mei 2022, 16:06 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC Amerika Serikat, Selasa, 10 Mei 2022 sekitar pukul 21.40 waktu setempat (WS) atau Rabu, 11 Mei 2022 pukul 08.40 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI melalui juru bicaranya, Teuku Faizasyah mengklarifikasi kabar Presiden Joko Widodo yang tak disambut oleh pejabat tinggi saat tiba di Amerika Serikat untuk KTT AS-ASEAN pada Selasa (11/5).

Kunjungan Joko Widodo (Jokowi) ke Washington D.C untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi para pemimpin ASEAN-Amerika Serikat.

"Penerimaan kepala negara dapat perlakuan yang sama, oleh pejabat senior protokoler Kemlu AS," ujar Teuku Faizasyah dalam press briefing, Kamis (12/5/2022).

"Jangan hal itu dirisaukan dan kami menyayangkan kalau soal protokoler jadi isu yang diangkat,"

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di AS dan disambut oleh Dubes Indonesia untuk AS Rosan Roeslani.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 24 jam, pesawat presiden RI tiba di bandara militer Amerika Serikat, tepatnya di Pangkalan Militer Andrews.

Kemlu Kabari Jokowi Berangkat ASEAN-US Special Summit di Washington D.C

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat dalam hitungan hari. Ia dijadwalkan untuk menghadiri acara pertemuan tingkat tinggi di negara tersebut.

Kabar agenda itu diberitahukan salah satunya melalui Kementerian Luar Negeri atau Kemlu RI.

"Presiden RI akan hadir dalam ASEAN-US Special Summit di Washington DC, 12-13 Mei 2022," demikian info Kemlu RI melalui akun Twitter MoFA Indonesia @Kemlu_RI tertanggal 6 Mei 2022 yang dikutip Senin (9/5/2022).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bahas Sejumlah Hal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana terbang ke Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022). Jokowi akan menghadiri acara KTT Khusus ASEAN-AS. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Mengutip situs ASEAN,org, dalam ASEAN-US Special Summit para Pemimpin ASEAN dan Presiden Joe Biden akan bertemu untuk membahas cara dan sarana untuk mengintensifkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk respons COVID-19 dan keamanan kesehatan global, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, kerja sama maritim, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, dan hubungan people-to-people, serta konektivitas dan keterlibatan ekonomi.

Selain itu, juga disebutkan bahwa mereka juga akan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

KTT Khusus ini juga akan menegaskan kembali komitmen bersama untuk menegakkan Sentralitas ASEAN dan persatuan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN, serta untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan percaya diri untuk memelihara perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah.

ASEAN dan Amerika Serikat Akan Mengadakan KTT Khusus di Washington D.C. pada 12-13 Mei 2022

"Sebagai Ketua ASEAN, Kamboja ingin mengumumkan bahwa ASEAN dan Amerika Serikat akan mengadakan KTT Khusus untuk merayakan Hubungan Dialog 4,5 dekade ASEAN-AS, pada 12-13 Mei 2022, di Washington D.C," demikian dikutip dari situs ASEAN.org.

Ini adalah KTT Khusus kedua sejak 2016 dan yang pertama melibatkan secara langsung para pemimpin ASEAN sejak 2017.


Kerja Sama di Berbagai Bidang

Presiden Joe Biden melepas jaket sebelum disuntik dosis keempat vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech keduanya di South Court Auditorium di Gedung Putih, Rabu (30/3/2022). AS pada Selasa mengizinkan orang berusia di atas 50 tahun dan kondisi rentan bisa menerima booster kedua. (AP Photo/Patrick Semansky)

Pemimpin ASEAN dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu untuk membahas cara dan sarana mengintensifkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk penanganan COVID-19 dan keamanan kesehatan global, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, kerja sama maritim, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan hubungan antar masyarakat, sebagaiserta konektivitas dan keterlibatan ekonomi.

"Mereka juga akan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama."

"Dalam pertemuan bersejarah ini, para Pemimpin ASEAN dan Amerika Serikat akan memetakan arah masa depan ASEAN-Amerika Serikat hubungan dan berusaha untuk lebih meningkatkan kemitraan strategis untuk keuntungan bersama rakyat ASEAN dan Amerika Serikat."

KTT khusus ini juga akan menegaskan kembali komitmen bersama untuk menegakkan Sentralitas ASEAN dan persatuan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN, serta untukmenumbuhkan rasa saling percaya dan percaya diri untuk memelihara perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah tersebut.


Kata Gedung Putih

Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Mengutip whitehouse.gov, Presiden Joe Biden disebutkan akan menjadi tuan rumah the Leaders of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Washington, DC pada 12 dan 13 Mei untuk KTT Khusus AS-ASEAN.

KTT Khusus itu akan menunjukkan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap ASEAN, mengakui peran sentralnya dalam memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan paling mendesak di kawasan ini, dan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.

"Ini akan dibangun di atas partisipasi Presiden Biden dalam KTT AS-ASEAN Oktober 2021, di mana Presiden mengumumkan $102 juta dalam inisiatif baru untuk memperluas keterlibatan kami dengan ASEAN dalam pemulihan COVID-19 dan keamanan kesehatan, memerangi krisis iklim, merangsang ekonomi berbasis luas pertumbuhan, mempromosikan kesetaraan gender, dan memperdalam hubungan antar masyarakat," jelas Gedung Putih dalam pernyataan di situs resminya.

Merupakan prioritas utama bagi Administrasi Biden-Harris untuk melayani sebagai mitra yang kuat dan dapat diandalkan di Asia Tenggara. "Aspirasi kita bersama untuk kawasan ini akan terus menopang komitmen bersama kita untuk memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, aman, terhubung, dan tangguh."

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya