Liputan6.com, Jombang - Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur adalah salah satu lumbung penghasil kopi Excelsa terbesar di Indonesia. Hamparan tanaman kopinya terbentang di kaki Gunung Anjasmoro yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Malang, dan Mojokerto.
Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam, Endrias Bambang Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang mengatakan sebagai kawasan penghasil kopi petani kopi Wonosalam terus berjuang menembus pasar nasional dan dunia.
Selain Arabica dan Robusta, saat ini petani Wonosalam tengah mengembangkan Excelsa menjadi produk khas Wonosalam. Sebab tanaman ini tak banyak ditemukan di tempat lain di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Excelsa ini menjadi varietas khas desa kami," kata Endrias Bambang, Kamis (12/5/2022).
Saat ini kapasitas produksi petani kopi Wonosalam mencapai 20 ton per tahun. Meski cukup besar, namun jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan kopi nasional.
Harga jual biji (green bean) Excelsa juga lebih murah dibanding Robusta dan Arabica, yakni sekitar Rp 85.000 per kilogram di tingkat petani.
Dikatakannya, upaya memperkenalan produk Excelsa ke pasaran terus dilakukan. Salah satunya dengan membawa ke pentas pameran kopi nasional agar bisa dikenal seperti kopi arabika dan robusta.
"Kami berusaha membentuk pasar dulu," ujarnya.
Ia optimis produk Excelsa Wonosalam akan bisa sejajar dengan Robusta dan Arabica, dan menjadi menu favorit coffeeshop tanah air. Apalagi edukasi kopi secara sehat terus dilakukan dengan mengurangi meminum kopi sachet.
Ekspor ke Malaysia
Pada Selasa 10 Mei 2022, Asosiasi Kopi Wonosalam mengekspor kopi excelsa sebanyak 12 ton ke Malaysia. Pemberangkatan ekspor kopi jenis excelsa menjadi bagian penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun koneksitas pasar luar negeri.
Hal tersebut tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Dari data, jenis kopi excelsa yang di ekspor oleh anak muda wonosalam produksinya seluruh dunia hanya 7 persen, dan di Jawa Timur jenis tersebut di daerah Wonosalam, lereng Gunung Wilis Madiun.
"Dan satu lagi di lereng ijen, jadi memang komoditas ini adalah favorit, budidayanya cukup lama kalau ditanam, dan baru bisa dipanen lima tahun," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Ia menyebut jenis kopi yang ditanam di wonosalam adalah jenis excelsa yang merupakan favorit pasar dunia, mudah mudahan ini menjadi semangat anak muda untuk produktif di sektor apapun, terutama sektor tanam kopi dan mereka mampu tembus pasar dunia.
Advertisement