Pengguna Ancam Setop Berlangganan Jika Netflix Tayangkan Iklan

Pengguna mengancam untuk menghentikan langganan Netflix jika perusahaan memilih untuk menayangkan iklan di platformnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Mei 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Netflix (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Netflix mengancam untuk menghentikan langganan mereka jika Netflix mulai menayangkan iklan di platform-nya. Sebelumnya ada informasi kalau Netflix mau menurunkan harga berlangganan layanannya, sebagai gantinya Netflix bakal mulai menayangkan iklan di layanannya.

Mengutip Daily Mail, Kamis (12/5/2022), menurut informasi perusahaan ke para karyawan, paket langganan baru Netflix yang lebih murah ini dikabarkan akan rilis akhir 2022.

Menanggapi berita tersebut, para pelanggan Netflix tidak senang. Banyak orang yang mengatakan, mereka bakal berhenti berlangganan Netflix saat iklan mulai muncul di platform streaming itu.

"Saya telah menjadi pelanggan Netflix sejak orang lain mengembalikan kaset video melalui paket surat," kata seorang pengguna Twitter.

Pengguna lain menyatakan, "Jika iklan mulai masuk ke akun berlangganan premium saya, saya akan meninggalkan (Netflix) selama-lamanya. Hal ini tidak bisa ditawar lagi."

Ada juga pengguna yang menuliskan, "Hei Netflix, saya akan memberi tahu Anda sekarang, jika saya melihat satu iklan yang mengganggu apa pun yang saya saksikan di layanan Anda, saya akan membatalkan langganan lebih cepat dibanding Anda mengatakan jeda komersial."

Sementara itu, pakar industri mengatakan, rencana berlangganan baru yang didukung iklan di Netflix ini mungkin bisa menarik beberapa konsumen baru yang menginginkan biaya langganan lebih murah.

Namun di sisi lain, rencana Netflix menghadirkan iklan juga diyakini membuat orang untuk beralih ke layanan milik pesaing seperti Apple, Amazon, atau Disney+.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kehilangan Pelanggan

Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Netflix pada 19 April 2022 lalu mengumumkan, telah kehilangan 200.000 pelanggan, tiga bulan pertama 2022. Netflix bahkan memprediksi akan kehilangan 2 juta pelanggan lagi per kuartal kedua 2022.

Gara-gara berkurangnya jumlah pelanggan tersebut, harga saham Netflix pun ikut turun signifikan. Hal ini membuat Netflix kehilangan sekitar USD 70 miliar dalam kapitalisasi pasar perusahaan.

Sebagai tanggapan atas hal itu, CEO Netflix Reed Hastings mengatakan, perusahaan kini mempertimbangkan untuk memperkenalkan iklan pada paket berlangganan yang lebih murah dan akan dimulai dalam satu atau dua tahun mendatang.

Berdasarkan pesan kepada karyawan, yang dilihat dari The New York Times, langkah untuk membawa iklan ke platform pun dipercepat secara drastis. Paket berlangganan yang lebih murah akan dirilis pada kuartal terakhir 2022.

"Langkah ini cepat dan ambisius dan akan membutuhan beberapa pertukaran. Setiap perusahaan streaming besar kecuali Apple telah mengumumkan layanan yang mendukung iklan. Untuk alasan yang baik, orang menginginkan opsi berlangganan dengan harga yang lebih rendah," katanya.


Langganan Netflix

Ilustrasi: Netflix (unsplash.com/@thibaultpenin)

Sebelumnya, para eksekutif memperlihatkan HBO dan Hulu telah mampu mempertahankan merek yang kuat sembari menawarkan layanan yang didukung iklan.

Tidak jelas apakah iklan akan diluncurkan di seluruh paket langganan yang ada atau apakah Netflix akan membuat paket baru dengan dengan harga lebih rendah yang akan didukung iklan.

Sekadar informasi, saat ini di Indonesia Netflix memiliki sejumlah paket berlangganan berbeda. Paket Mobile dibanderol Rp 54 ribu (untuk satu layar menonton bersamaan), paket Basic dibanderol Rp 120 ribu (untuk satu layar menonton bersamaan), paket Standard seharga Rp 153 ribu (untuk dua layar menonton bersamaan), dan paket Premium Rp 186 ribu (untuk empat layar menonton bersamaan).

Iklan di Netflix Bikin Investor Takut?

kabar tentang kehadiran iklan di Netflix membuat investor cukup takut dan justru menurunkan nilai saham hingga 1 persen.

Tidak hanya menambahkan iklan ke platform, Netflix juga berencana untuk mengurangi keleluasaan berbagi password di kalangan pelanggan. Netflix akan memulai upaya membatasi pembagian kata sandi di kalangan pengguna bersamaan dengan debut iklan di platformnya.


Pelanggan Netflix

Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Maret lalu, perusahaan mengatakan, mereka bekerja selama setahun penuh guna menemukan cara yang memungkinkan anggota tidak serumah saling berbagi password sembari membayar biaya langganan lebih mahal.

Pada April lalu, Netflix memiliki 221 juta pelanggan. Hal ini menjadikan Netflix sebagai pemimpin di pasar streaming. Namun pada kuartal pertama 2022 Netflix justru kehilangan sekitar 200 ribu pelanggan.

Tidak cukup sampai situ, Netflix juga memperkirakan akan kehilangan dua juta pelanggan pada kuartal kedua 2022.

"Pertumbuhan pendapatan kami sudah sangat melambat," kata Netflix dalam suratnya kepada para pemegang saham, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (20/4/2022).

Bicara soal berbagi akun atau password yang dikeluhkan Netflix, baru-baru ini, perusahaan juga berencana untuk menindak para pengguna yang tidak serumah untuk melakukannya.

Netflix juga menguji penarikan bayaran kepada orang lain, supaya bisa menikmati layanannya.

Fitur baru Netflix ini sedang diuji coba di tiga negara, yaitu Chili, Kosta Rika, dan Peru, sebagaimana dilansir The Verge, (18/3/2022).

(Tin/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya