Liputan6.com, Yogyakarta - Permainan tradisional kini semakin sepi peminat. Tidak jarang beberapa permainan tradisional asal Yogyakarta kini hampir punah. Salah satunya, permainan tradisional gerit-gerit lancung.
Gerit-gerit lancung merupakan permainan tradisonal yang berasal dari Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul. Gerit-gerit lancung mengisahkan cerita yang cukup unik, yakni mengenai keluh kesah seorang istri yang sering ditinggal kabur suaminya setiap malam untuk berjudi.
Pada zaman dahulu, cerita suami yang sibuk bermain judi hingga menghabiskan harta benda masih sering terjadi di pedesaan. Gerit-gerit lancung biasanya dimainkan bak memainkan sebuah pentas ketoprak secara tradisional.
Baca Juga
Advertisement
Gerit-gerit lancung umumnya dilakukan oleh ibu-ibu sambil bernyanyi. Tak lupa sosok sang suami penjudi dan sang bandar judi hadir di tengah-tengah para ibu-ibu malang ini.
Cara memainkannya, seorang bandar judi akan menebak siapa di antara ibu-ibu ini yang membawa harta, diiringi nyanyian merdu dari ibu-ibu ini. Untuk melestarikan permainan tradisional tersebut, gerit-gerit lancung menjadi salah satu bagian dari cerita yang kerap dibawakan ketoptak lesung.
Biasanya pentas permainan gerit-gerit lancung akan diikuti pentas permainan goco. Goco juga merupakan permainan tradisional yang menggambarkan wujud syukur kepada Tuhan karena telah disembuhkan dari penyakit.
Termasuk di dalamnya, penyakit berjudi pada permainan gerit-gerit lancung. Pertunjukan permainan tradisional ini sering digelar pada malam bulan purnama.
Penulis: Tifani