Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) resmi melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktabar sebagai Penjabat atau Pj Gubernur.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap, Al Muktabar bisa membawa Banten lebih baik lagi ke depannya.
Baca Juga
Advertisement
"Semoga bisa membawa Provinsi Banten menjadi lebih baik lagi. Serta tak lupa, terima kasih atas pengabdian Pak Wahidin dan Pak Andhika sebagai Gubernur dan Wagub Banten," kata dia, Kamis (13/5/2022).
Meski demikian, dia mengingatkan masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh Al Muktabar. Bahkan, Arief pun berharap sinergi dua pemerintahan dapat terus terjalin dan bisa memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat di Provinsi Banten.
"Karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, seperti infrastruktur, pengangguran dan lainnya," kata Arief.
Dia juga mengharapkan, adanya inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Banten, khususnya terkait dana pembangunan di Kota Tangerang.
"Semoga bisa proporsional, karena Kota Tangerang bersama tujuh kabupaten kota lain di Banten harus terus melakukan pembangunan," ungkap Arief.
Sementara, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengingatkan, bisa melakukan harmonisasi dengan daerah lainnya.
"Harapan kami tentunya Pak Pj gubernur dapat melaksanakan tugas yang tidak ringan di Banten, dan harmonisasi dengan daerah-daerah dapat ditingkatkan," kata dia.
Bantah Tidak Transparan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengklaim pemerintah transparan dalam menunjuk para Penjabat (Pj) kepala daerah yang bakal mengisi kekosongan jabatan setelah periode masa jabatannya habis.
Tito pun memastikan telah melibatkan sejumlah unsur dan transparan dalam menentukan dan mempertimbangkan Pj kepala daerah, sesuai dengan Putusan MK mengenai mekanisme penunjukkan penjabat yang habis masa jabatan tahun 2022 2023.
"Itu (transparansi) letaknya bukan di dalam keputusan, tapi di dalam pertimbangan," kata Tito kepada wartawan usai melantik para penjabat di Kantor Kemendagri Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Kemudian, soal putusan MK yang meminta proses pengisian kekosongan kepala daerah ini bersifat demokratis, Tito menjawab bahwa demokratis yang dilakukan dalam menyaring nama-nama penjabat gubernur adalah dengan menjaring aspirasi, bukan melalui mekanisme voting atau pemilihan berdasarkan musyawarah.
"Kan enggak mungkin mendengarkan seluruh aspirasi rakyat ya, atau melalui mekanisme DPRD. Itu namanya pemilihan. Tapi kita menjaring aspirasi," jelas Tito
Advertisement
Nama Sudah Diketahui Presiden Jokowi
Tito memastikan, nama-nama Pj kepala daerah juga sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo yang mendengarkan pendapat-pendapat dari menteri dan lembaga terkait.
"Tiap satu-satu dibahas. Kurangnya di mana, kinerjanya bagaimana. Kemudian apa saja tantangan melaksanakan tugas. Semua dibahas di sana. Sehingga akhirnya terpilihlah," urai Tito.
Mantan Kapolri ini berharap, kelima penjabat yang dilantik hari ini dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Sebab, semua yang ditunjuk diyakini memiliki rekam jejak yang kredibel.
"Saya kira saya cukup optimis dengan lima yang terpilih ini, karena kalau dilihat dari jam terbang mereka semua. Pengalaman juga cukup," Tito memungkasi.
Daftar 5 Pj Gubernur yang Dilantik
Berikut daftar Pj Gubernur yang dilantik hari ini:
- Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar ditunjuk menjadi Pj Gubernur Banten.
- Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin ditunjuk menjadi Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
- Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik ditunjuk menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat.
- Staf Ahli Bidang Budaya Sportivitas Kementerian Pemuda dan Olahraga Hamka Hendra Noer ditunjuk menjadi Pj Gubernur Gorontalo.
- Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Kementerian Dalam Negeri Komjen (Purn) Paulus Waterpauw ditunjuk menjadi Pj Gubernur Papua Barat.
Advertisement