BNI Sekuritas: IHSG Rawan Koreksi Terbatas Imbas Sentimen Global

PT BNI Sekuritas memilih empat saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar pada Jumat, 13 Mei 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mei 2022, 09:12 WIB
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (13/5/2022), diproyeksikan terkoreksi terbatas. Adapun saham BBCA, ITMG, KLBF dan PWON patut dicermati.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, IHSG akan mengalami tren bearish selama masih berada di bawa level 6.902, sehingga pada hari ini berpeluang koreksi terbatas setelah indeks pada perdagangan kemarin ditutup pada zona merah.

"Kemarin gagal di tutup di atas gap 6.902. Indikator MACD Bearish, Stochastic Oversold & dominan sell power. Level resisten akan berada di 6.611/6.670/6.747/6.825, sementara support di 6.576/6.504/6.470/6.364,” ujar Andri dalam riset nya, Jumat, 13 Mei 2022.

Sementara itu, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,33 persen, S&P 500 kembali melemah dengan mencatat penurunan tipis 0,13 persen.

Namun, di sisi lain indeks Nasdaq Composite mencatat pembalikan arah dengan mencatat kenaikan 0,06 persen. Dow Jones terus melemah selama 6 hari berturut-turut.

"Penurunan Dow Jones dan S&P 500 semalam tidak sedalam hari sebelumnya, diiringi dengan penguatan tipis pada Nasdaq,” ujar Maxi.

Adapun pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022, bursa Asia Pasfik terkoreksi, Indeks Hang Seng terkoreksi 2,24 persen. Sementara indeks Nikkei sejak awal pekan ini telah mencatat pelemahan sebesar 4,6 persen.

Seiring dengan kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), rekomendasi buy on weakness dengan target target 7.425/7.700 stop di bawah 6.900.

Kemudian saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), rekomendasi speculative buy dengan target 30.200/30.700 stop di bawah 27.200.

Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) direkomendasikan buy on weakness dengan target 1.595/1.600 stop di bawah 1.500. Dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), rekomendasi trading buy dengan target 550/560 stop di bawah 474.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan Wall Street 12 Mei 2022

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan makin merosot pada perdagangan Kamis,, 12 Mei 2022.Investor asing pun masih melakukan aksi jual saham yang masif.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 3,17 persen ke posisi 6.559,84. Indeks LQ45 melemah 3,13 persen ke posisi 993,34.

Seluruh indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.802,32 dan terendah 6.576,30. Sebanyak 480 saham melemah sehingga menekan IHSG. 97 saham menguat dan 112 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.464.451 kali dengan volume perdagangan 24 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 18,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 721,36 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di posisi 14.582.

Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno merosot 4,65 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic melemah 3,31 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 3,12 persen.

 

 

 


Tanggapan Analis

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saham masih dikatakan investasi yang menarik seiring koreksi yang terjadi normal adanya. Hal ini karena dari awal tahun IHSG sudah naik signifikan.Secara year to date, IHSG naik 3,57 persen hingga penutupan perdagangan Rabu, 11 Mei.

Adapun sektor saham yang menarik untuk dicermati pelaku pasar yaitu sektor konsumer sebagai penyeimbang IHSG. Penguatan sektor saham konsumer ini karena ada rotasi saham dan laporan keuangan yang bagus. “Sektor rotasi dan dari beberapa rilis laporan keuangan nya bagus,” kata dia.

Herditya prediksi, IHSG masih rawan koreksi pada perdagangan Jumat, 13 Mei 2022. IHSG akan uji 6.540 tetapi IHSG juga berpeluang naik. “Namun tidak menutup kemungkinan menguat terlebih dahulu ke 6.650,” ujar dia.

Ia menilai, koreksi IHSG masih wajar karena bursa saham Amerika Serikat saja selama sepekan terkoreksi berturut-turut dan Indonesia terkena lagging period karena ada libur Lebaran pekan lalu.


Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers pada 12 Mei 2022

Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SULI naik 31,73 persen

-Saham MITI naik 22,93 persen

-Saham SGER naik 17,82 persen

-Saham INDX naik 17,12 persen

-Saham KKGI naik 14,46 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NANO melemah 8,47 persen

-Saham FLMC melemah 7,32 persen

-Saham SOSS melemah 6,99 persen

-Saham SKLT melemah 6,98 persen

-Saham MPMX melemah 6,98 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ADRO senilai Rp 168,3 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 113,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 65,7 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 57,1 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 56,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 806,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 149,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 95,6 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 76,4 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 46,2 miliar

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya