Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, mengungkapkan, skema pasca pandemi semakin dekat. Terlebih, kata dia, situasi Covid-19 terus terkendali selama delapan minggu terakhir.
"Sejak 24 Maret hingga 12 Mei atau selama delapan minggu, angka Reproduction Rate konsisten di angka 1. Ini artinya selama 8 minggu, pandemi Covid-19 sudah terkendali, dan skema pandemi berakhir semakin dekat," kata Abraham, Jumat (13/5/2022).
Advertisement
Kendati begitu, dia menyampaikan pemerintah masih tetap menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pemerintah juga terus memonitor angka kasus hingga beberapa minggu ke depan, untuk memastikan apakah ada lonjakan kasus.
"Ini dilakukan karena kita baru saja merayakan lebaran dengan jumlah pemudik yang luar biasa besar," jelasnya.
"Indikator epidemiologi dan masukan para pakar selalu menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan," sambung Abraham.
Jangan Kendor
Dia kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak tergesa-gesa mengendorkan protokol kesehatan. Masyarakat diminta menunggu hasil evaluasi penanganan Covid-19 pasca mudik lebaran.
"Prokes jangan sampai kendor. Jangan sampai masa kelam pandemi terulang. Kalau bisa kita sama-sama akhiri pandemi di tahun ini, dan fokus pada pemulihan ekonomi," tutur dia.
Advertisement
Bukan Berarti Covid-19 Hilang
Abraham juga menegaskan meski pandemi nanti akan berakhir, bukan berarti Covid-19 hilang. Berakhirnya pandemi, kata dia, menunjukkan laju penularan benar-benar sudah terkendali.
Dengan begitu, pemerintah tidak perlu lagi memberlakukan kegiatan masyarakat dalam skala besar. Abraham optimistis bahwa prospek penanganan Covid-19 ke depan semakin baik.
"Apalagi dari hasil monitoring lapangan KSP menunjukan, masyarakat semakin paham gejala COVID-19 dan harus berbuat apa jika bergejala," ucap Abraham.