Liputan6.com, Banyuwangi - Prakirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari menyatakan, cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir di Banyuwangi disebabkan karena posisi semu matahari berada di utara ekuator, sehingga berpengaruh terhadap suhu udara.
“Di lapisan atas itu cendrung anginya tidak terlalu kencang, jadi udaranya cenderung lebih panas daripada biasanya,”ujarnya, Jumat (13/5/2022).
Advertisement
Dita menjelaskan, suhu rata-rata di Banyuwangi saat ini adalah 24 hingga 33 derajad celcius, namun beberapa waktu terkahir suhu di Banyuwangi bisa mencapai 34 derajat celcius.
Hal ini berbeda dengan kondisi cuaca di Banyuwangi pada Agustus nanti, dimana meski cuaca cerah namun hawa yang dirasakan dingin. Itu terjadi apabila pertukaran angin di lapisan atas lebih dominan dan kencang.
“Kalau Agustus nanti biasanya cendrung suhu udaranya lebih dingin meski kondisi cerah. Itu karena pertukaran angin di lpasian atas lebih dominan dan kencang," ujarnya.
Meski begitu, cuaca panas ini merupakan fenomena alam biasa. Warga diminta untuk tidak panik menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Masyarakat tetap tenang, karena ini terjadi setiap tahunya,"tambah Dita.
Hindari Dehidrasi
Masyarakat juga diminta untuk menjaga kondisi Kesehatan dengan cara memperbanyak minum air putih. Hal itu, untuk mengantisipasi dehidrasi karena suhu udara yang cukup panas.
“Saya menghimbau agar masyarakat terutamanya di siang hari lebih banyak minum aiar putih, agar tidak dehidrasi karena suhunya memang cukup panas pada siang hingga sore hari,”paparnya.
Advertisement