Liputan6.com, Jakarta - Tim penelitian global yang dinamai Event Horizon Telescope (EHT) mengungkap gambar pertama black hole atau lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. Gambar itu diproduksi menggunakan observasi dari jaringan teleskop radio di seluruh dunia.
"Gambar tersebut merupakan bukti visual langsung pertama yang mengonfirmasi keberadaan lubang hitam, yang dikenal sebagai Sagittarius A*, di pusat galaksi Bima Sakti," ujar National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat (AS) dalam sebuah rilis.
Advertisement
Menurut tim astronom, Lubang hitam itu berjarak sekitar 27.000 tahun cahaya dari Bumi, dan berukuran empat juta kali lebih besar dari Matahari. Upaya untuk mengungkap gambar pertama lubang hitam itu dilakukan lewat kecerdikan 300 lebih peneliti dari 80 institut di seluruh dunia yang bersama-sama membentuk EHT Collaboration.
"Meski kami tidak dapat mengamati lubang hitam itu sendiri, karena benar-benar gelap, gas bercahaya di sekitar lubang hitam itu mengungkap sebuah tanda khusus: area tengah yang gelap, yang disebut 'bayangan', (dan) dikelilingi oleh struktur seperti cincin yang terang," ungkap NSF, seperti dilansir Xinhua, Jumat (13/5/2022).
Tampilan baru itu menangkap cahaya yang dibelokkan oleh gravitasi yang kuat pada lubang hitam tersebut. "Kami takjub dengan betapa cocoknya ukuran cincin itu yang sesuai dengan prediksi dari Teori Relativitas Umum Einstein," urai ilmuwan Proyek EHT Geoffrey Bower.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menggunakan Data Baru
"Observasi yang tidak pernah dilakukan sebelumnya ini benar-benar meningkatkan pemahaman kami mengenai apa yang terjadi di pusat galaksi kita dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana lubang hitam raksasa tersebut berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya," imbuh Bower.
Terobosan itu mengikuti perilisan gambar pertama sebuah lubang hitam, yang dinamai M87*, di pusat galaksi Messier 87 yang berlokasi lebih jauh, oleh EHT Collaboration pada 2019 lalu.
"Kini, kami dapat mempelajari perbedaan antara dua lubang hitam supermasif itu untuk memperoleh petunjuk baru yang berharga terkait bagaimana proses penting ini bekerja," tutur ilmuwan EHT Keiichi Asada.
"Kami memiliki gambar dua lubang hitam, dengan yang satu berukuran besar dan lainnya berukuran kecil dari lubang-lubang hitam supermasif di alam semesta, sehingga kami bisa melangkah lebih jauh dalam menguji bagaimana gravitasi bereaksi di lingkungan-lingkungan ekstrem tersebut dibandingkan sebelumnya," lanjut Asada.
Tim ilmuwan mulai menggunakan data baru itu untuk menguji sejumlah teori dan model bagaimana gas bereaksi di sekeliling lubang hitam supermasif. Proses ini belum dipahami sepenuhnya namun diperkirakan berperan penting dalam pembentukan formasi dan evolusi galaksi, menurut NSF.
Advertisement
Apa Itu Lubang Hitam?
Istilah ruang angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terestrial". Terdapat banyak hal di ruang angkasa, namun, ada salah satu objek yang menarik di sana, yakni lubang hitam.
Lantas, apa itu lubang hitam yang berada di ruang angkasa?
Dilansir NASA, Kamis (14/10/2021), Lubang hitam atau yang biasa disebut dengan black hole adalah tempat di ruang angkasa yang di mana menarik begitu banyak gravitasi, sehingga cahaya tidak bisa keluar. Gravitasi begitu kuat karena telah terjepit ke dalam ruang kecil dan karena tidak ada cahaya yang bisa keluar, maka lubang hitam tidak dapat terlihat dengan mata manusia.
Namun, jika menggunakan teleskop ruang angkasa dengan alat khusus dapat membantu untuk menemukan lubang hitam tersebut. Alat khusus ini dapat melihat bagaimana gerakan bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam, berbeda dari bintang lainnya.
Lubang hitam bintang terbentuk ketika pusat bintang yang sangat besar jatuh atau runtuh. Ketika itu terjadi, maka dapat menyebabkan supernova. Supernova adalah ledakan dari sebagian bintang ke ruang angkasa.
Ukuran Lubang Hitam
Para ilmuwan mengatakan bahwa lubang hitam terkecil hanya sebesar satu atom. Meskipun ukuran nya yang kecil, lubang hitam ini memiliki massa setara dengan gunung besar.
Jenis lubang hitam lainnya disebut "bintang" yang terdapat di Galaksi Bima Sakti. Massanya bisa sampai 20 kali lebih besar dari massa matahari.
Lubang hitam terbesar disebut "supermasif." Lubang hitam ini memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi bima sakti terdapat lubang hitam supermasif di pusatnya.
Lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi bima sakti ini disebut dengan Sagitarius A. Sagitarius A memiliki massa yang setara dengan sekitar 4 juta matahari seperti bola yang sangat besar, sehingga akan muat jika menampung jutaan Bumi di dalamnya.
Menurut para ilmuwan, lubang hitam supermasif terbentuk di ruang angkasa pada saat yang sama dengan galaksi tempat mereka berada, sedangkan lubang hitam terkecil terbentuk ketika alam semesta dimulai.
Advertisement