Kala Kursi Kosong Jadi Wakil Myanmar di KTT AS-ASEAN

Pemerintahan Presiden Joe Biden dan para pemimpin ASEAN telah setuju untuk menempatkan sebuah kursi kosong yang mewakili pemerintahan sipil Myanmar selama berlangsungnya KTT AS–ASEAN.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2022, 16:51 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden AS Joe Biden (depan) dan Pemimpin Asia Tenggara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) selama foto keluarga untuk KTT Khusus ASEAN-AS di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC pada 12 Mei 2022. (AP Photo/Susan Walsh)

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat menjadi tuan rumah dalam US-ASEAN Summit atau KTT AS-ASEAN di Washington D.C yang berlangsung 12-13 Mei 2022. 

Salah satu yang tak ada dalam pertemuan tersebut adalah pemimpin Myanmar.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (13/4/2022), pemerintahan Presiden Joe Biden dan para pemimpin ASEAN telah setuju untuk menempatkan sebuah kursi kosong yang mewakili pemerintahan sipil Myanmar selama berlangsungnya KTT AS–ASEAN. Demikian konfirmasi dari juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada VOA.

Myanmar akan menjadi "bahan pembicaraan intensif" selama pertemuan tersebut dan kursi kosong itu mencerminkan "ketidakpuasan yang terjadi serta harapan kami bagi sebuah jalan ke depan yang lebih baik," demikian kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.

Pejabat pemerintahan Biden telah mengungkapkan kekecewaannya karena meskipun ASEAN mengadopsi rencana perdamaian yang disebut "Konsensus Lima Poin" tahun lalu, junta yang berkuasa masih meneruskan pelanggaran HAM di Myanmar.

Amerika Serikat mendukung berbagai proposal termasuk upaya ASEAN untuk membuka jalur informal dengan pihak Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Myanmar yang terasingkan.

Rencana tersebut, yang diusulkan oleh Malaysia, segera dikecam oleh pihak junta yang berkuasa.

"Kami terus memperhatikan Burma dengan keprihatinan mendalam mengingat eskalasi kekerasan yang berlangsung di sana," demikian ujar Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS Jung Pak kepada VOA pada Rabu 11 Mei.

"Kami akan terus bekerja sama dengan sahabat-sahabat ASEAN kami guna mencari jalan agar Burma bisa kembali ke jalur demokrasi. Jadi, kami menyambut setiap proposal, dan kami akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Amerika Perkuat Komitmen di Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo (kelima kanan) bersama Presiden AS Joe Biden (tengah) dan Pemimpin Asia Tenggara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) foto keluarga untuk KTT Khusus ASEAN-AS di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC pada 12 Mei 2022. (AP Photo/Susan Walsh)

Dalam forum akbar yang baru dilangsungkan pertama kali dalam 45 tahun ini, Amerika menggarisbawahi urgensi kerjasama AS-ASEAN dalam memastikan keamanan, kemakmuran dan penghormatan pada hak asasi manusia.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (13/5/2022), KTT AS-ASEAN itu diawali dengan pertemuan dan santap siang para pemimpin negara Asia Tenggara dengan Ketua DPR Nancy Pelosi dan sejumlah anggota Kongres di Capitol Hill, dan dilanjutkan dengan pertemuan bersama para pebisnis Amerika di lokasi terpisah.

Dalam forum pertemuan para kepala negara ASEAN dengan pebisnis Amerika yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council itu, Menteri Perdagangan Amerika Gina Raimondo menjabarkan beberapa inisiatif yang telah dijalin dengan negara-negara di Asia Tenggara dan misi khusus yang dijalankan secara bilateral dan multilateral.

Kerjasama yang dimaksud antara lain: menjadikan Thailand sebagai pusat perdagangan di kawasan, termasuk kerjasama ke lima pasar utama; US-Singapore Partnership for Growth and Innovation (PGI) untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, terutama manufaktur, ketahanan rantai pasokan, energi bersih, ekonomi digital dan perawatan kesehatan. Juga pembentukan Global Cross-Border Privacy Rules Forum bersama Filipina dan Singapura untuk mendorong perusahaan-perusahaan menghormati standar data pribadi; dan peluncuran US-ASEAN Institute for Rising Leaders para para pemimpin muda di sektor layanan publik.


AS Umumkan Inisiatif Bernilai $150 Juta

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden AS Joe Biden (tengah) dan Sultan Brunei Haji Hassanal Bolkiah selama foto keluarga untuk KTT Khusus ASEAN-AS di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC pada 12 Mei 2022. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)

Dalam KTT AS-ASEAN bulan Oktober 2021 lalu yang dilangsungkan secara virtual, Presiden Biden mengumumkan investasi Amerika hingga 102 juta dolar di negara-negara ASEAN untuk memperluas kerjasama dalam bidang kesehatan, iklim, inovasi dan sains, fasilitasi perdagangan, pendidikan dan banyak lainnya.

Namun memasuki era baru kemitraan Amerika-ASEAN, maka pemerintah Biden hari Kamis 12 Mei mengumumkan inisiatif bernilai 150 juta dolar, yang diharapkan akan memobilisasi pembiayaan oleh pihak swasta guna memperdalam hubungan Amerika-ASEAN, memperkuat sentralitas ASEAN dan memperluas kapasitas bersama untuk mencapai tujuan bersama, demikian petikan pernyataan Gedung Putih yang dirilis beberapa saat setelah pertemuan Presiden Joe Biden dengan sembilan kepala negara serta sekretaris jendral ASEAN di Gedung Putih Kamis sore.

Lebih jauh Menteri Perdagangan Amerika Gina Raimondo menyebutkan beberapa misi khusus yang akan terbang ke negara-negara Asia Tenggara untuk memperkuat hubungan, antara lain misi perdagangan energi bersih yang akan terbang ke Asia Tenggara bulan Juni, misi layanan kesehatan pada bulan September dan misi pendahuluan perdagangan manufaktur pada bulan Oktober.

“Dengan sangat gembira saya juga mengumumkan bahwa Departemen Perdagangan akan menyambut para investor dan pebisnis Asia Tenggara dalam USA Investment Summit di negara bagian Maryland pada bulan Juni nanti. Saya berharap semua yang ada di sini dapat hadir,” ujarnya.


Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan

Presiden Joko Widodo bersiap foto keluarga untuk KTT Khusus ASEAN-AS di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC pada 12 Mei 2022. (Foto:Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo, yang sebelum dimulainya forum ini tampak berbicara lama dengan Utusan Khusus Presiden AS Untuk Perubahan Iklim John Kerry, secara khusus menggarisbawahi kembali komitmen Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan.

“Kami memastikan bahwa produksi barang-barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan, dan kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” katanya.

Jokowi menyebut kekayaan alam Indonesia yang berlimpah untuk penyediaan bahan baku industri dan energi hijau. Menurut data tahunan International Stainless Steel Forum ISSF, Indonesia saat ini merupakan penghasil besi baja stainless terbesar kedua di dunia dengan 4,2 juta metrik ton, jauh melampaui India dan Jepang.

"Transformasi (peralihan ke energi hijau.red) akan diikuti dengan barang-barang tambang seperti tembaga dan bauksit untuk alumunium yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterei lithium dan mobil listrik. Selain itu Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau, seperti pembangkit listrik tenaga hidro yang sangat potensial. Ada 4.400 sungai di Indonesia. Juga pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga geothermal yang sangat melimpah, ada 29.000 megawatt," tambah Jokowi.

Sebagai Koordinator Kemitraan AS-ASEAN untuk periode 2021-2024, Presiden Joko Widodo dengan bangga juga menyampaikan pencapaian negara-negara anggota ASEAN yang kini memiliki PDB 3,3 triliun dolar. Namun ia segera menambahkan bahwa “ASEAN harus bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan.”

 

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya