Usung Koalisi Indonesia Bersatu, Airlangga Dinilai Buat Tren Politik Baru

Hasan menggarisbawahi, kemampuan membangun koalisi dari jauh-jauh hari menunjukkan jiwa kepemimpinan alias leadership yang kuat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2022, 17:37 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa mengumumkan koalisi parpol untuk Pemilu 2024. Kesepakatan politik ini disampaikan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Tiga partai politik sepakat menjalin koalisi Pilpres 2024 lebih awal. Adalah Tiga Ketua Umum Partai, Airlangga Hartarto (Partai Golkar), Zulkifli Hasan (PAN) dan Soeharso Manoarfa melakukan pertemuan di Rumah Heritage, Gondangdia, Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Dalam pertemuan tersebut disepakati ketiga partai akan bekerjasama dan bersatu.

Lewat kerja sama yang dibangun lebih awal. Airlangga berharap, ke depan bisa membangun budaya politik baru, yang dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap. Di mana kerja sama ini tidak dilakukan secara terburu-buru tetapi dari hasil kajian yang mendalam.

Menanggapi koalisi tersebut, Founder Cyrus Network Hasan Hasbi mengatakan perihal pencapresan tidak melulu bergantung kepada elektabilitas semata. Melainkan, kemampuan membungkus koalisi partai pengusung jauh-jauh hari.

"Ujian terberat copras capres itu bukan soal elektabilitas, tapi kemampuan membungkus koalisi partai pengusung jauh-jauh hari. Elektabilitas tanpa partai pengusung itu ibarat kepala yang melayang-layang tanpa badan dan kaki," kata Hasbi saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/5/2022).

Dia menggarisbawahi, kemampuan membangun koalisi dari jauh-jauh hari menunjukkan jiwa kepemimpinan alias leadership yang kuat.

"Selain berani, ini juga akan jadi trendsetter budaya politik baru di Indonesia yang selama ini terbiasa membangun koalisi dengan sistem kebut semalam, atau koalisi injury time," ungkapnya.

Sebab, jika dalam posisi injury time, pembahasan yang terjalin tidak lebih dari sekedar angka atau keterpaksaan karena tidak punya pilihan lain.

"Apa yang dilakukan oleh Airlangga semalam menunjukkan dia seperti Air Tenang yang menghanyutkan. Landscape politik Indonesia akan berubah secara drastis," katanya.


Akhiri Konflik karena Pemilu Sebelumnya

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, kesepakatan bersatu dan kerja sama antara PAN, Golkar dan PPP terjadi karena kesamaan visi, yakni menyatukan Indonesia dan mengakhiri perpecahan yang sempat terjadi akibat pemilu-pemilu sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Zulkifli dalam pertemuan silaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Mei 2022.

"Kita sudah 24 tahun reformasi, 2 kali pemilu terakhir kita punya pengalaman sukses, tapi juga punya dampak yang kurang baik. Oleh karena itu kami melakukan pertemuan kita melihat kejadian pemilu berapa kali, yang baik itu kita lanjutkan, tapi yang kurang pas akan kita perbaiki. Kita akhiri sengketa yang kemarin. Mari kita saling menyayangi, saling mencintai. Menista membenci, kita hilangkan,” ucap pria yang biasa disapa Zulhas itu. 

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) ini menjelaskan pertemuan bersama Airlangga dan Suharso merupakan langkah awal untuk menyatukan gagasan-gagasan koalisi.

“Bangsa kita bangsa besar, negara besar. Tidak mungkin diurus sendiri-sendiri. Perlu kebersamaan perlu ada politik gagasan. Itulah kami bertemu, selain silaturahmi Idul fitri. Jadi ada bersatunya, bersatu berdaulat maka kita bisa menjadi negara maju. Itulah gagasan-gagasan itulah kita bicarakan,” jelas Zulhas.

“Nah itulah gagasan yg akan kita bangun bersama-sama, Golkar PPP dan PAN. Mudah-mudahan ini akan menjadi awal bagi nanti dengan teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai lebih maju lagi,” pungkasnya.

Infografis Wacana Presidential Threshold 0% di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya