Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan proses penumpasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Provinsi Papua akan berlangsung dalam jangka panjang.
"Posisi kita sama seperti di Sulawesi Tengah lewat pola satuan operasi, yang berjalan normal adalah operasi penegakan hukum, bekerja sama dengan Polri serta instansi lain," kata Andika usai meninjau pos skotis Satgas Madago Raya di Poso, Jumat (13/5/2022).
Ia menjelaskan, salah satu alasan operasi penumpasan KKB akan berlangsung jangka panjang adalah penguasaan medan yang dominan oleh para kelompok KKB.
Keterlibatan TNI sendiri dalam operasi itu, dikhususkan pada keamanan dan bersifat cukup terbatas sehingga pihaknya betul-betul bertindak dengan memperhatikan rambu-rambu operasi supaya tidak menimbulkan masalah baru.
Baca Juga
Advertisement
"Kami menjaga pola operasi sesuai dengan rambu-rambu yang ada, untuk menjaga jangan sampai ada masalah baru ataupun masalah yang lebih besar lagi," ujar Andika yang dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan, terdapat dua kemiripan yang cukup menonjol antara operasi khusus penumpasan mujahidin Indonesia timur (MIT) di Poso dengan operasi khusus di Papua, yakni medan yang terbilang sulit.
"Variabelnya cukup banyak, dan tantangannya itu berbeda-beda, di Papua dan Poso hanya medan operasinya saja yang sulit," demikian Andika.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesawat Ditembak Kelompok Diduga KKB Papua
Pesawat Asian One Air ditembang kelompok yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat hendak mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga, Papua. AirNav Indonesia mengungkap bandara sempat ditutup sekitar 3 jam.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengungkapkan penutupan bandara dilakukan dengan alasan keamanan. Ia juga menyebut AirNav Indonesia langsung memberikan peringatan pasca kejadian penembakan tersebut.
“AirNav Indonesia telah menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) Nomor C0496/22,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Jumat (13/5/2022).
Detailnya, NOTAM itu berisi tentang penutupan Bandara Aminggaru, Ilaga. NOTAM berbunyi Aerodrome closed due to security reason. Penutupan diberlakukan hampir tiga jam sejak pukul 10.12 hingga 13.00 WIT.
Rosedi mengungkap fasilitas navigasi penerbangan di bandara tersebut dalam kondisi baik dan tak terdampak kejadian tersebut.
“Sampai statement ini disampaikan, kondisi personel dan fasilitas navigasi penerbangan di AirNav Indonesia Unit Ilaga dilaporkan dalam kondisi baik dan tidak mengalami dampak oleh insiden penembakan ini,” ujarnya.
Guna menindaklanjutinya, ia juga mengatakan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan aparat keamanan untuk dapat memberikan update kondisi terkini,” katanya.
Advertisement
Kronologi Kejadian
Ia menyampaikan pada Jumat 13 Mei 2022 terjadi insiden yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Rosedi juga mengungkapkan kronologis kejadian yang berdampak pada empat penerbangan yang masuk ke Ilaga tersebut.
Kejadian bermula ketika sejumlah suara tembakan terdengar dari arah Bukit Teletubbies, Kampung Eromaga, Distrik Omukia pada pukul 09.45 WIT. Kejadian itu terjadi ketika pesawat mulai mendekati bandara ilaga.
“Tepat ketika pesawat kargo tipe Cessna Caravan C208 oleh operator penerbangan Asian One Air dengan registrasi PK-LTG sedang melakukan proses approach (pendekatan untuk mendarat) di Bandara Ilaga. Pesawat kemudian memutuskan untuk membatalkan pendaratan dan kembali ke bandara asal (Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika),” paparnya.