Krakatau Steel Kantongi Laba Rp 508,74 Miliar hingga April 2022

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menuturkan, laba bersih Krakatau Steel hingga April 2022 meningkat 271,69 persen dibandingkan kuartal I 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Mei 2022, 21:54 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus menunjukkan kinerja positif memasuki kuartal II 2022. Hingga April, perseroan telah meraih laba bersih sebesar Rp 508,74 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menuturkan, laba bersih Krakatau Steel hingga April 2022 meningkat 271,69 persen dibandingkan laba bersih Krakatau Steel hingga April 2021 yang sebesar Rp 137,22 miliar.

"Ini adalah sinyal positif untuk kinerja Krakatau Steel ke depannya,” ujar Silmy dalam keterangan resmi, Jumat (13/5/2022).

Silmy menyatakan, ada beberapa aksi korporasi Krakatau Steel pada 2022. Salah satunya adalah penambahan penyertaan modal Krakatau Steel pada PT Krakatau Posco.

Dengan ada penambahan penyertaan modal tersebut, saham Krakatau Steel di PT Krakatau Posco menjadi sebesar 50 persen dari semula hanya 30 persen. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi Krakatau Steel dalam meningkatkan kemampuan agar dapat menghasilkan baja berkualitas premium untuk pasar ekspor. Sedangkan untuk pasar domestik, Krakatau Steel Group akan meningkatkan volume pasok Hot Rolled Coil (HRC) sampai dengan 6,4 juta ton dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi 2,8 juta ton.

"Selain aksi korporasi tersebut, Krakatau Steel di 2022 juga berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50 persen dari total utang pada MRA (Master Restructuring Agreement) di 2020," ujar Silmy.

Adapun dana untuk membayar utang pada 2022 ini rencananya diperoleh dari beberapa sumber. Di antaranya seperti cash flow perusahaan, divestasi aset, right issue dan masuknya strategic investor.

"Dengan tren kinerja yang terus meningkat sejak awal 2022, diproyeksikan pendapatan Krakatau Steel di 2022 yang sebesar Rp 37,74 triliun dapat tercapai sehingga kinerja Krakatau Steel di tahun 2022 menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2021,” ujar Silmy.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham KRAS

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Mei 2022, saham KRAS naik 2,25 persen ke posisi Rp 364 per saham. Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 366 dan terendah Rp 356 per saham. Total volume perdagangan 3.630.300 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 483 kali.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,03 persen ke posisi 6.597,99. Indeks LQ45 naik 0,26 persen ke posisi 995,97.

Sebagian besar indeks acuan kompak menguat. IHSG sempat berbalik arah menghijau pada sesi perdagangan, dan berada di level tertinggi 6.633,01. IHSG sempat berada di level terendah 6.509,87 jelang akhir pekan ini.

Sebanyak 302 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG. 234 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.415.266 kali dengan volume perdagangan 22,7 miliar saham.  Nilai transaksi harian saham Rp 18,7 triliun. Investor asing lepas saham senilai Rp 2,29 triliun.

Sepanjang 2022, saham KRAS melemah 11,65 persen ke posisi Rp 364 per saham. Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 420 dan terendah Rp 330 per saham. Total volume perdagangan 1.021.186.533 saham. Nilai transaksi Rp 384,2 miliar. Total frekuensi perdagangan 110.566 kali.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kembali mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang kuartal peertama 2022. Pada periode tersebut, Krakatau Steel meraih laba Rp 384,23 miliar, meningkat 15,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menjabarkan, kinerja positif juga terjadi pada raihan pendapatan Krakatau Steel yang meningkat 39,6 persen. Yakni menjadi sebesar Rp 9,78 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yang mencapai Rp 7 triliun.

"Dari sisi tonase, penjualan pada kuartal I 2022 mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen dari semula 492 KT menjadi sebesar 529 KT. Begitu pula dari sisi produksi mengalami kenaikan sebesar 9,5 persen dari 483 KT menjadi 529 KT," papar Silmy dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 28 April 2022.

Krakatau Steel Steel juga mencatatkan prestasi rekor penjualan ekspor pada Maret 2022 yang mencapai 116.406 ton.

Selain itu, penjualan baja domestik juga meningkat dengan dicatatkannya rekor pengiriman baja domestik yang mencapai 245.000 ton. Silmy menambahkan,dari sisi EBITDA Perseroan berhasil mencapai realisasi EBITDA hingga Maret 2022 sebesar Rp 772,26 miliar. 

“Di tahun 2022 ini kami terus berfokus pada kelanjutan program restrukturisasi dan transformasi perusahaan. Dengan capaian kinerja yang baik di awal 2022 kami yakin bahwa di tahun 2022 Krakatau Steel akan semakin baik dibanding tahun 2021,” ujar Silmy.

 


Kinerja 2021

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kembali mencatatkan laba bersih untuk tahun buku 2021. Perseroan membukukan laba bersih Rp 891,6 miliar, naik 174 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Selama dua tahun berturut perseroan mencatatkan laba dan dengan tren yang meningkat, ini merupakan bukti bahwa Krakatau Steel telah sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi. Kami semakin yakin dengan masa depan Krakatau Steel," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Jumat, 1 April 2022.

Kinerja Krakatau Steel didukung dengan peningkatan penjualan sebesar 59 persen pada 2021 dibandingkan dengan tahun 2020. Tercatat penjualan Krakatau Steel pada periode tersebut mencapai Rp 30,9 triliun dibandingkan di 2020 yang sebesar Rp 19,4 triliun.

Dari sisi efisensi pada 2021 Krakatau Steel berhasil menurunkan variable cost sebesar 7 persen dan menurunkan fixed cost sebesar 10 persen.

“Seiring dengan peningkatan kinerja, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 60 persen persen menjadi sebesar Rp 1,82 triliun dibandingkan EBITDA tahun buku 2020 yang sebesar Rp 1,09 Triliun," tambah Silmy.

Silmy menyatakan, Krakatau Steel pada 2021 telah membayar cicilan pokok sebesar Rp 3,2 triliun. Sehingga total utang bank turun 7,6 persen dari sebelumnya Rp 30,87 triliun menjadi Rp 28,51 triliun.

Selain itu total aset Krakatau Steel juga meningkat 8,2 persen dari Rp 50,03 triliun menjadi Rp 54,15 triliun.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya